• Sabtu, 02 Agustus 2025

Pagi Pelajar, Malam Tukang Las, Harun Pemuda yang Berani Mengejar Mimpi Punya Bengkel Sendiri

Selasa, 30 Agustus 2022 - 17.54 WIB
708

Harun saat melayani pelanggan di bengkel motor miliknya. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Harun (23), pemuda kelahiran tahun 1999 ini sekilas memang terlihat sama seperti remaja pada umumnya. Namun ternyata ada hal yang membuat dirinya berbeda dengan yang lain.

Ya, anak bungsu dari dua bersaudara ini ternyata sudah bisa hidup mandiri bahkan punya penghasilan yang diperkirakan mencapai belasan juta rupiah per bulan dari usaha bengkel motor miliknya di Jalan Soekarno Hatta, By Pass yang sudah berdiri sejak Tahun 2018.

Siapa sangka rumor di kalangan masyarakat tentang anak bungsu yang biasanya selalu manja dan menunggu warisan dari orangtua ternyata tak berlaku bagi remaja berusia 23 tahun ini.

Namun, kegigihan dan perjuangan dirinya hingga bisa sampai ke titik sekarang tidaklah mulus seperti cerita di film-film atau sinetron. Perjuangan untuk membuka usaha bengkel motor itu ternyata sudah dimulai sejak ia duduk di bangku sekolah di SMKN 2 Bandar Lampung jurusan otomotif motor.

Dimana saat anak-anak seumurannya sedang menikmati masa-masa sekolah dan sibuk mengutak-atik gadget, Harun justru sudah mulai memikirkan masa depan dirinya.

Selain itu, terlahir dari keluarga sederhana yang orangtuanya merupakan pedagang sayuran membuat dirinya tak punya uang jajan lebih dan tak sempat lagi untuk bermain-main serta bermalas-malasan.

Alhasil ketika masih duduk di bangku SMK, dirinya pun berinisiatif untuk mencari uang sendiri dan bekerja sambilan sebagai tukang las di malam hari. Kemudian penghasilan yang didapat itu selalu ia sisihkan untuk ditabung demi impiannya.

"Dulu pagi jadi pelajar, malam jadi tukang las, kayak dua orang berbeda gitu pokoknya," ujar Harun sambil tertawa.

Namun, ia menjelaskan pekerjaan itu tidak menggangu dirinya sama sekali karena dilakukan setelah tugas sekolah selesai atau sedang tidak sibuk. Ia pun tak minder melakoni pekerjaan sambilan sebagai tukang las tersebut, justru termotivasi karena punya penghasilan sendiri.

"Awalnya orangtua tidak tahu saya kerja tukang las, terus lama kelamaan curiga karena sering keluar malam. Akhirnya ketahuan dan sempat dilarang karena takut berdampak ke sekolah, terus saya jelasin pelan-pelan dan orangtua saya sampai nangis waktu itu dengar impian saya," ucapnya.

Kemudian dari hasil tabungan saat bekerja sambilan sebagai tukang las, Harun pun membeli perlengkapan bengkel dan beberapa sparepart motor.

Bermodal skill yang dimiliki sebagai siswa SMK jurusan otomotif motor, ia pun memberanikan diri dan mencoba peruntungan dengan membuka bengkel rumahan.

Namun, sialnya baru satu minggu memulai usaha, dirinya langsung mengalami kerugian karena ditipu saat menerima servis panggilan dari Facebook.

"Mungkin dilihat masih anak sekolahan, jadi kayak kena hipnotis gitu, cuma uang dikantong yang diambil kira-kira Rp 150 ribu. Untungnya motor dan hp saya tidak diambil juga," ujarnya.

Namun, kegagalan itu tak membuatnya patah semangat, justru menjadikan itu sebuah motivasi untuk terus berkembang. Ia pun jadi belajar banyak hal dalam membangun usaha, salah satunya agar tak mudah percaya dengan orang lain apalagi baru dikenal. "Ambil hikmahnya aja dan selalu bersyukur, anggap aja sedekah waktu itu," ucapnya.

Lambat laun, usaha bengkel rumahan dan panggilan itu menjadi berkembang hingga dirinya sudah punya kontak langganan. Namun, ketika lulus dari SMKN 2 Bandar Lampung Tahun 2017, dirinya pun ditawari untuk bekerja di salah satu perusahaan otomotif ternama di Palembang.

Harun pun mengiyakan tawaran tersebut sembari memperkaya ilmu dan mempelajari cara-cara memanajemen suatu usaha dari perusahaan itu.

"Kurang lebih satu tahun saya kerja di perusahaan itu. Banyak ilmu yang saya dapat sekaligus bisa ngumpulin modal juga," imbuhnya.

Ketika sudah satu tahun merantau dan pengalaman ilmu bekerja di sebuah perusahaan ternama dirasa cukup, Harun pun kembali ke Lampung dan memberanikan diri untuk membuka usaha bengkel motor sendiri.

Aksinya pun terbilang nekat, lantaran ia memberanikan diri meminjam uang ke bank untuk modal membuka usaha bengkel motor.

"Begitu pulang, saya konsultasi sama orangtua dulu, akhirnya dibantu buat pengajuan pinjaman bank," jelasnya.

Akhirnya pada Tahun 2018, bengkel motor itu pun didirikan dengan nama HJMRT hingga sekarang dan kini sudah memiliki omzet hingga belasan juta rupiah perbulan. Bahkan setiap tahunnya selalu ada anak SMK yang ingin magang atau PKL di bengkel tersebut.

"Awalnya baru buka masih sedikit motor yang diservis, sekarang udah lumayan bisa 8-10 motor sehari, bisa lebih. Belum lagi hasil penjualan onderdil sparepart motor. Jadi kalau ditanya penghasilan bulanan tidak tentu, kalau perhari minimal Rp 400 ribuan sih kalau lagi sepi," ujarnya.

Dirinya pun berencana akan membuka cabang baru dan sedang mencari lokasi strategis untuk usaha bengkel motornya.

"Doakan aja semoga lancar selalu, nanti kalau ada yang cocok mau buka cabang," pungkasnya. (*)