Pagi Pelajar, Malam Tukang Las, Harun Pemuda yang Berani Mengejar Mimpi Punya Bengkel Sendiri

Harun saat melayani pelanggan di bengkel motor miliknya. Foto: Martogi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Harun (23), pemuda
kelahiran tahun 1999 ini sekilas memang terlihat sama seperti remaja pada
umumnya. Namun ternyata ada hal yang membuat dirinya berbeda dengan yang lain.
Ya, anak bungsu dari dua bersaudara ini ternyata sudah bisa
hidup mandiri bahkan punya penghasilan yang diperkirakan mencapai belasan juta
rupiah per bulan dari usaha bengkel motor miliknya di Jalan Soekarno Hatta, By
Pass yang sudah berdiri sejak Tahun 2018.
Siapa sangka rumor di kalangan masyarakat tentang anak
bungsu yang biasanya selalu manja dan menunggu warisan dari orangtua ternyata
tak berlaku bagi remaja berusia 23 tahun ini.
Namun, kegigihan dan perjuangan dirinya hingga bisa sampai ke
titik sekarang tidaklah mulus seperti cerita di film-film atau sinetron.
Perjuangan untuk membuka usaha bengkel motor itu ternyata sudah dimulai sejak
ia duduk di bangku sekolah di SMKN 2 Bandar Lampung jurusan otomotif motor.
Dimana saat anak-anak seumurannya sedang menikmati masa-masa
sekolah dan sibuk mengutak-atik gadget, Harun justru sudah mulai memikirkan
masa depan dirinya.
Selain itu, terlahir dari keluarga sederhana yang
orangtuanya merupakan pedagang sayuran membuat dirinya tak punya uang jajan
lebih dan tak sempat lagi untuk bermain-main serta bermalas-malasan.
Alhasil ketika masih duduk di bangku SMK, dirinya pun
berinisiatif untuk mencari uang sendiri dan bekerja sambilan sebagai tukang las
di malam hari. Kemudian penghasilan yang didapat itu selalu ia sisihkan untuk
ditabung demi impiannya.
"Dulu pagi jadi pelajar, malam jadi tukang las, kayak
dua orang berbeda gitu pokoknya," ujar Harun sambil tertawa.
Namun, ia menjelaskan pekerjaan itu tidak menggangu dirinya
sama sekali karena dilakukan setelah tugas sekolah selesai atau sedang tidak sibuk.
Ia pun tak minder melakoni pekerjaan sambilan sebagai tukang las tersebut,
justru termotivasi karena punya penghasilan sendiri.
"Awalnya orangtua tidak tahu saya kerja tukang las,
terus lama kelamaan curiga karena sering keluar malam. Akhirnya ketahuan dan
sempat dilarang karena takut berdampak ke sekolah, terus saya jelasin
pelan-pelan dan orangtua saya sampai nangis waktu itu dengar impian saya,"
ucapnya.
Kemudian dari hasil tabungan saat bekerja sambilan sebagai
tukang las, Harun pun membeli perlengkapan bengkel dan beberapa sparepart
motor.
Bermodal skill yang dimiliki sebagai siswa SMK jurusan
otomotif motor, ia pun memberanikan diri dan mencoba peruntungan dengan membuka
bengkel rumahan.
Namun, sialnya baru satu minggu memulai usaha, dirinya
langsung mengalami kerugian karena ditipu saat menerima servis panggilan dari
Facebook.
"Mungkin dilihat masih anak sekolahan, jadi kayak kena
hipnotis gitu, cuma uang dikantong yang diambil kira-kira Rp 150 ribu.
Untungnya motor dan hp saya tidak diambil juga," ujarnya.
Namun, kegagalan itu tak membuatnya patah semangat, justru
menjadikan itu sebuah motivasi untuk terus berkembang. Ia pun jadi belajar
banyak hal dalam membangun usaha, salah satunya agar tak mudah percaya dengan
orang lain apalagi baru dikenal. "Ambil hikmahnya aja dan selalu
bersyukur, anggap aja sedekah waktu itu," ucapnya.
Lambat laun, usaha bengkel rumahan dan panggilan itu menjadi
berkembang hingga dirinya sudah punya kontak langganan. Namun, ketika lulus
dari SMKN 2 Bandar Lampung Tahun 2017, dirinya pun ditawari untuk bekerja di
salah satu perusahaan otomotif ternama di Palembang.
Harun pun mengiyakan tawaran tersebut sembari memperkaya
ilmu dan mempelajari cara-cara memanajemen suatu usaha dari perusahaan itu.
"Kurang lebih satu tahun saya kerja di perusahaan itu.
Banyak ilmu yang saya dapat sekaligus bisa ngumpulin modal juga,"
imbuhnya.
Ketika sudah satu tahun merantau dan pengalaman ilmu bekerja
di sebuah perusahaan ternama dirasa cukup, Harun pun kembali ke Lampung dan
memberanikan diri untuk membuka usaha bengkel motor sendiri.
Aksinya pun terbilang nekat, lantaran ia memberanikan diri
meminjam uang ke bank untuk modal membuka usaha bengkel motor.
"Begitu pulang, saya konsultasi sama orangtua dulu,
akhirnya dibantu buat pengajuan pinjaman bank," jelasnya.
Akhirnya pada Tahun 2018, bengkel motor itu pun didirikan
dengan nama HJMRT hingga sekarang dan kini sudah memiliki omzet hingga belasan
juta rupiah perbulan. Bahkan setiap tahunnya selalu ada anak SMK yang ingin
magang atau PKL di bengkel tersebut.
"Awalnya baru buka masih sedikit motor yang diservis,
sekarang udah lumayan bisa 8-10 motor sehari, bisa lebih. Belum lagi hasil
penjualan onderdil sparepart motor. Jadi kalau ditanya penghasilan bulanan
tidak tentu, kalau perhari minimal Rp 400 ribuan sih kalau lagi sepi,"
ujarnya.
Dirinya pun berencana akan membuka cabang baru dan sedang
mencari lokasi strategis untuk usaha bengkel motornya.
"Doakan aja semoga lancar selalu, nanti kalau ada yang
cocok mau buka cabang," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Satgas PKH Kejagung Sita 49.822 Hektar Lahan Ilegal di TNBBS
Sabtu, 02 Agustus 2025 -
Rektor UIN RIL Serahkan Sertifikat Halal Bersama BPJPH dan Gubernur, Dorong Lampung Jadi Sentra Produk Halal
Sabtu, 02 Agustus 2025 -
Mobil Ditumpangi Adik Wagub Lampung Tabrak Motor di Lamtim, Satu Tewas
Jumat, 01 Agustus 2025 -
Pengamat Unila: Direksi Lama BUMD Harus Diganti Jika Tak Berkontribusi pada Perbaikan
Jumat, 01 Agustus 2025