• Selasa, 19 Agustus 2025

Menjelang Kenaikan Harga, Stok BBM di Wilayah Lampung Berkurang

Selasa, 30 Agustus 2022 - 07.50 WIB
245

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung - Menjelang rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi pertalite dan solar, pasokan BBM ke SPBU di wilayah Lampung mulai dibatasi. Dampaknya, kendaraan harus mengantri cukup panjang saat akan membeli BBM bersubsidi di SPBU.

Kuota pertalite Provinsi Lampung saat ini hanya tersisa 77.973 kiloliter, dan solar 151.050 kiloliter. Sedangkan konsumsi pertalite per bulan sebanyak 66.330 kiloliter, dan solar 73.920 kiloliter.

Tahun 2022, PT Pertamina mengalokasikan BBM subsidi jenis solar untuk Provinsi Lampung sebanyak 600.242 kiloliter, dan pertalite 554.638 kiloliter.

Sampai 25 Agustus 2022, kuota solar sudah terpakai sebanyak 449.192 kiloliter atau sisa 151.050 kiloliter. Sedangkan kuota pertalite sudah terpakai 476.665 kiloliter atau sisa 77.973 kiloliter.

Berdasarkan data PT Pertamina, konsumsi solar di Lampung per hari pada bulan Juli 2022 sebanyak 2.464 kiloliter atau 73.920 kiloliter per bulan. Sedangkan konsumsi pertalite per hari 2.211 kiloliter atau 66.330 kiloliter per bulan.

Mengacu pada stok solar yang tersisa, diperkirakan kuota solar di Lampung hanya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan kedepan, dan pertalite hanya cukup memenuhi kebutuhan satu bulan lebih saja.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengatakan, Pemprov terus berupaya mengajukan penambahan kuota BBM bersubsidi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.

"Penggunaan BBM bersubsidi kita untuk bulan Agustus 2022 ini sudah lebih dari 100 persen atau sekitar 26 persen dari proyeksi kuota. Di Maret kemarin Pak Gubernur sudah mengajukan penambahan kuota lagi 25 persen. Kita juga akan ajukan lagi agar distribusi kepada masyarakat tetap lancar," kata Kusnardi, Senin (29/8/2022).

Kusnardi berharap, distribusi BBM subsidi maupun non subsidi di Lampung tetap lancar agar pertumbuhan ekonomi di daerah tetap terjaga.

"BBM utamanya untuk solar ini adalah darahnya ekonomi. Apalagi peningkatan ekonomi di Lampung cukup tinggi. Maka distribusinya harus kita pastikan lancar agar tidak mengganggu perekonomian daerah," kata dia.

Ia mengatakan, penggunaan BBM bersubsidi melebihi kuota tidak hanya terjadi di Provinsi Lampung saja, namun juga di semua daerah di Indonesia.

"Peningkatan kebutuhan BBM ini harus diantisipasi sehingga antrian kendaraan jangan ada lagi. Kita juga terus koordinasi dengan Pertamina. Mengingat saat ini harga minyak dunia juga sedang naik," ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Hery Sadli, mengungkapkan kuota solar di Lampung sebanyak 600.242 kiloliter, dan hingga 25 Agustus telah terpakai 449.192 kiloliter.

Sedangkan kuota Pertalite di Lampung tahun ini sebanyak 554.638 kiloliter, dan hingga 25 Agustus 2022 telah terserap 476.665 kiloliter.

"Kuota BBM bersubsidi kita sudah melebihi target. Sampai di bulan Agustus ini semestinya targetnya adalah 300-an ribu kiloliter tapi ini sudah lebih. Untuk solar sudah lebih sekitar 26,2 persen dan pertalite 32,1 persen," kata Hery.

Supervisor Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Haris Yanuanza, akan terus memastikan kelancaran distribusi BBM kepada masyarakat.

"Permintaan BBM di Provinsi Lampung saat ini tengah meningkat. Ini di pengaruhi oleh mobilitas masyarakat sudah kembali normal sejalan dengan melandainya kasus penyebaran Covid-19," kata Haris.

Ia mengungkapkan, konsumsi harian BBM jenis pertalite di Lampung untuk bulan Juli rata-rata mencapai 2.211 kiloliter. Sedangkan konsumsi solar harian mencapai 2.464 kiloliter.

Ketua Bidang SPBU Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Lampung, Donny Irawan, mengatakan masih banyak ditemukan kendaraan mewah serta kendaraan milik perusahaan besar di Provinsi Lampung yang masih menggunakan BBM bersubsidi.

Hal itulah yang mengakibatkan penyerapan BBM bersubsidi baik pertalite maupun solar di Lampung melebihi target kuota yang ditetapkan.

"Jadi perhatian kita sekarang adalah truk-truk yang memodifikasi tangki dan dia mengisi ditempat yang berbeda. Karena selama ini kan susah kita memantau di lapangan," kata Donny.

Ia berharap, masyarakat ikut berperan aktif dalam memantau BBM bersubsidi yang hanya diperuntukkan bagi masyarakat pra sejahtera.

"Kalau kelangkaan dan kekosongan BBM bersubsidi di Lampung tidak ada, masih aman. Hiswana Migas sekarang jauh sudah lebih baik dalam rangka pengawasan dan pengendalian di lapangan," ujarnya.

Pantauan di Bandar Lampung, sejumlah SPBU mulai kehabisan stok BBM subsidi jenis pertalite. Salah satunya di SPBU di Jalan Teuku Cik Ditiro Kemiling. Pada Senin (29/8) siang, sejumlah pengendara motor yang akan mengisi pertalite diarahkan membeli Pertamax. Petugas SPBU memasang plang bertuliskan pertalite dalam pengiriman.

Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pengendara sepeda motor. 

“Tadi niatnya ingin beli pertalite. Tapi ternyata habis. Mau nggak mau saya jadi isi pertamax karena motor ini untuk operasional sehari-hari,” kata Darius, warga Kemiling.

Menurutnya, kondisi seperti ini sudah beberapa kali terjadi. “Sebenarnya bukan hal baru lagi kalau pertalite kosong. Apalagi sejak ada kabar pemerintah akan menaikkan harga pertalite. Akibatnya distribusi selalu terlambat,” ujarnya. (*)

Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 30 Agustus 2022 dengan judul "Menjelang Kenaikan Harga, Stok BBM Berkurang"


Video KUPAS TV : Karier ASN Karomani Cs Tamat