• Senin, 16 Desember 2024

Realisasi Pendapatan Daerah Lampung Barat Capai Rp588 Miliar Lebih, Ini Rinciannya

Rabu, 24 Agustus 2022 - 17.50 WIB
90

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Lampung Barat hingga 24 agustus 2022 sudah mencapai Rp588.271.139.042 atau 56,83 persen dari total target Rp1.035.115.770.249.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Lampung Barat, Ir. Okmal, melalui Kepala Bidang Pendapatan Dwi Deasy menyampaikan, jumlah tersebut bersumber dari sejumlah objek pendapatan yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

Diantaranya pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp41.721.990.313 atau 56,64 persen dari target Rp73.660.779.843. Kemudian dari hasil Pajak Daerah Rp6.729.322.977 atau 51,61 persen dari target Rp13.038.206.178.

Kemudian retribusi daerah Rp826.315.581 atau 36,09 persen target Rp2.289.310.896. Lalu hasil kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp5.569.077.716 atau 84,08 persen dari target Rp6.623.153.836.

"Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp28.597.274.039 atau 55,30 persen dari target Rp51.710.108.933, lalu Pendapatan Transfer Rp546.549.148.729 atau 56,85 dari target Rp961.454.990.406," kata Dwy, Rabu (24/8/2022).

Pendapatan transfer pemerintah pusat Rp508.518.605.402 atau 57,43 dari target Rp885.509.244.404, dana perimbangan Rp440.497.220.242 atau 58,23 persen dari target Rp756.466.267.404.

"Lalu dana Insintif daerah Rp5.779.740.000 atau 50,00 persen dari target Rp11.559.480.000, setelah itu Dana Desa Rp62.241.645.160 atau 52,98 persen dari target Rp117.483.497.000," lanjutnya

Selanjutnya pendapatan transfer antar daerah Rp38.030.543.327 atau 50,08 persen dari target Rp75.945.746.002, lalu pendapatan bagi hasil Rp38.030.543.327 atau 50,08 dari target Rp75.945.746.002.

"Kita berharap pendapatan daerah kita bisa terealisasi sepenuhnya sehingga proses pembangunan yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik bisa berjalan maksimal sesuai harapan kita bersama," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Profil Andi Desfiandi, Tokoh Pendidikan di Lampung yang Terjaring OTT KPK