• Jumat, 15 Agustus 2025

12 Jam Geledah Rektorat Unila, KPK Keluar Bawa 5 Koper, Satu Ruangan Disegel

Senin, 22 Agustus 2022 - 22.10 WIB
211

Tim penyidik KPK keluar membawa sebanyak 5 koper usai menggeledah Gedung Rektorat Unila. Foto: Martogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keluar membawa sebanyak 5 koper usai menggeledah Gedung Rektorat Unila selama lebih dari 12 jam terhitung sejak pukul 09.07 WIB hingga pukul 21.35 WIB.

Para penyidik KPK keluar tanpa sepatah katapun menyeret 5 koper langsung masuk menuju 8 mobil Inova Reborn berplat B yang terparkir di halaman depan Rektorat Unila sekitar pukul 21.35 WIB.

Dari 5 koper tersebut, dua diantaranya berukuran besar dan tiga berukuran sedang. Para penyidik KPK juga masing-masing membawa tas ransel.

Para penyidik keluar dan meninggalkan Rektorat Unila dengan pengawalan ketat dari kepolisian.

Untuk diketahui, tim penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di ruang rektor dan wakil rektor bidang akademik di lantai dua, serta ruang penerimaan mahasiswa baru di lantai empat.


Sebelumnya, Humas Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila, Muhamad Komarudin mengatakan, tidak mengerti kegiatan KPK di dalam.

"Iya ada KPK, tapi saya kebetulan tidak ditanya. Tapi kelihatannya ada yang masuk ke ruang penerimaan mahasiswa baru, tapi kebetulan saya nggak disana," kata Muhamad, Senin (12/8/2022).

Komarudin menjelaskan, ada beberapa penyidikan KPK yang terlihat mengambil gambar menggunakan kamera. Tapi, dia tidak tahu benda atau berkas apa yang dipotret.

"Berkas kayaknya diambil foto untuk bukti, tapi nggak ada berkas yang diambil," ujarnya.


Sementara itu, salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, ada salah satu ruangan yang telah disegel oleh Tim Penyidik KPK. Namun, ia belum bisa memberitahukan informasi tersebut ke awak media.

"Ada salah satu ruangan disegel, tapi saya belum tahu ruangan mana," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Jadi Tersangka KPK, Rektor Karomani Terima Uang Suap 5 Miliar