Situasi Rumah Dinas dan 2 Pribadi Rektor Unila, Belum ada Tanda-tanda Digeledah KPK

Situasi rumah rektor Unila, Minggu (21/8/2022) dini hari. Foto: Martogi/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rumah dinas dan dua rumah pribadi milik Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si belum ada tanda-tanda digeledah oleh KPK.
Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, rumah dinas Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si yang berada di Jalan Soemantri Brodjonegoro, Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung masih tampak sepi dan belum ada tanda-tanda penggeledahan dari KPK.
Begitu juga dengan dua rumah pribadinya yang berada di Jalan Sultan H. I Gg, Dahlia, Kedaton, Bandar Lampung dan di Jalan H. Komarudin, Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Baik rumah dinas dan dua rumah pribadinya masih tampak sepi dan dijaga oleh satpam dari Unila. Hal itu terlihat dari identitas dan seragam yang dikenakan para satpam.
Tak hanya rumah dinas dan dua rumah pribadi, Rektorat Unila juga belum ada tanda-tanda penggeledahan dan kunjungan dari KPK.
"Saya tidak tahu bang, baru piket malam ini. Terkait penggeledahan saya belum tahu," ujar salah satu satpam yang berjaga, Minggu (21/8/2022).
Baca juga : Terkena OTT KPK, Begini Suasana Rumah Pribadi Prof Karomani
Sementara itu, salah satu penjaga malam keliling di salah satu rumah pribadi Karomani yang enggan disebutkan namanya mengatakan Prof. Dr. Karomani, M.Si dikenal tertutup semenjak menjabat menjadi Rektor Unila.
"Tertutup banget semenjak jadi rektor, dulunya pas masih dosen biasa sering ngisi pengajian. Sejak jadi rektor langsung berubah, jarang bergaul sama warga," ujarnya.
Ia juga mengaku kaget ketika Karomani menjadi Rektor Unila, tidak lama kemudian sudah memiliki banyak mobil.
"Dulunya rumah itu ngontrak sebelum jadi milik pribadi. Terus ketika udah jadi rektor, tidak lama punya banyak mobil," ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengaku kaget ketika ada pemberitaan bahwa Karomani punya rumah mewah di daerah Rajabasa.
"Kaget juga sih, tiba-tiba melejit, pajaknya kan pasti banyak, gimana bayarnya," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ketua AMPPSI Temui DPR dan Kemendag, Desak Pemerintah Segera Hentikan Impor Tapioka
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Teknokrat Indonesia Raih Medali Emas di ISAAC Newton Competition 2025
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Dosen Teknokrat Latih Guru Terapkan Permainan Edukasi untuk Pembelajaran Mendalam di SMAN 1 Sumberejo Tanggamus
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Target 6 Bulan, Bandara Radin Inten II Wajib Layani Penerbangan Internasional
Jumat, 15 Agustus 2025