• Jumat, 15 Agustus 2025

Profil Prof Karomani Si Penyuka Kue Jojorong Khas Banten

Sabtu, 20 Agustus 2022 - 14.11 WIB
615

Rektor Unila, Prof. Dr. Karomani, M.Si. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Prof. Dr. Karomani, M.Si, Rektor Universitas Lampung yang baru-baru ini ditangkap oleh lembaga anti rasuah atau KPK lahir di  Pandeglang pada 30 Desember 1961 sehingga di tahun 2022 ini ia genap berusia 61 tahun.

Pria yang akrab disapa Kang Aom oleh teman sejawatnya itu, memulai pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri Cipicung I Menes Banten pada tahun 1969 dan lulus pada tahun 1975.

Kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Menes Pandeglang Banten tahun 1975. Setelah lulus pada tahun tahun 1979, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Pendidikan

Guru Negeri Pandeglang, Banten sampai tahun 1982. Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana (S1) pada Institut keguruan dan ilmu pendidikan (IKIP) Bandung dan masuk kedalam Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ia lulus pada tahun 1987.

Pada tahun 2001 sampai 2003, Karomani menempuh pendidikan S2 di Universitas Padjajaran Bandung Bidang Kajian Komunikasi Politik dan Analisis Wacana Media Massa. Dilanjutkan studi S3 di universitas yang sama Bidang Kajian Komunikasi Antarbudaya tahun 2003 hingga 2007.

Usai lulus ia sempat mengabdi di Universitas Jambi. Kemudian pindah ke Unila dan diterima sebagai dosen program studi Bahasa Indonesia sesuai dengan jurusan dan mengasuh beberapa mata kuliah.

Berdasarkan catatan Kupastuntas.co yang sempat mewawancarai Prof Karomani secara pribadi beberapa waktu yang lalu, Guru Besar ke-60 Universitas Lampung tersebut memiliki makanan favorit kue Jojorong.

Kue Jojorong merupakan makanan khas suku Banten dari Kabupaten Pandeglang. Makanan ini berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa yang bagian dalamnya diberi isian gula aren.

Tempat atau mangkuk kuenya berbentuk persegi dan terbuat dari daun pisang yang setiap ujungnya diikat menggunakan tusuk gigi.

Prof Aom memiliki perhatian khusus terhadap pendidikan secara umum dan bahasa Indonesia secara khusus. Perhatian tersebut juga telah dibuktikan dengan terbentuknya program studi S1 pendidikan Bahasa Lampung di Unila. (*)