Masuk Program Prioritas Gubernur, Anggaran Pertanian di Lampung Hanya 54 M

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Alokasi dana untuk sektor pertanian di Provinsi Lampung belum masuk
skala prioritas. Pada APBD Lampung TA.2022 anggaran untuk pertanian hanya Rp54
miliar dari Rp7,01 triliun APBD Provinsi Lampung.
Berdasarkan data
yang didapat dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Provinsi
Lampung tahun 2022, dana APBD TA 2022 untuk sektor pertanian sebesar Rp54
miliar lebih. Dana itu dialokasikan melalui dua dinas. Yakni Dinas Ketahanan
Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung sebesar Rp39.365.000.000, dan
Dinas Perkebunan Lampung sebesar Rp14.854.000.000.
Pos anggaran pada
sektor pertanian jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan anggaran
infrastruktur di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Lampung
Rp1.081.181.000.000. Lalu, lebih kecil juga dari anggaran Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Lampung sebesar Rp530.760.000.000, termasuk dari
anggaran Dinas Kesehatan Rp264.193.000.000.
Padahal, Provinsi
Lampung merupakan daerah pertanian, sentra pangan dan pemasok berbagai produk
pertanian ke sejumlah provinsi di Indonesia. Lampung juga menjadi daerah
penyangga pangan nasional. 70 persen warga Lampung berprofesi sebagai petani.
Salah satu program prioritas Gubernur dan wakil Gubernur Lampung periode
2019-2024 Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim adalah petani Lampung Berjaya.
Asisten II Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, mengatakan anggaran
sektor pertanian yang kecil tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pandemi
Covid-19.
"APBD murni
kita memang terbatas, sementara infrastruktur, pendidikan dan kesehatan ini
harus mendapatkan perhatian khusus. Ini salah satunya juga dipengaruhi oleh
Covid-19 jadi memang kita agak terbatas," kata Kusnardi, Kamis (18/8).
Kusnardi
menerangkan, Pemprov Lampung tengah berupaya menambah anggaran untuk sektor
pertanian pada pada APBD Perubahan 2022.
"Untuk di APBD
Perubahan 2022 nanti kita tengah berupaya agar mendapat tambahan anggaran.
Insya Allah ini bisa kita lakukan karena kita juga akan dapat dana dari PHE
OSES di Lampung Timur," kata dia.
Ia mengungkapkan,
untuk menjaga produktivitas sektor pertanian agar tidak mengalami penurunan,
Pemprov Lampung memaksimalkan program kerja dengan dana yang ada. "Untuk
program bantuan kita kurangi. Para petani kita arahkan untuk dapat memanfaatkan
pinjaman KUR," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi
II DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa, meminta sektor pertanian harus
mendapat perhatian khusus dengan pemberian anggaran yang maksimal.
"Keuangan
memang sedang tidak baik karena pandemi, tapi di APBD Perubahan 2022 ini pasti
akan ada penambahan. Tapi saya lupa angkanya berapa. Yang pasti ada
penambahan," kata dia, Kamis (18/8).
Made menjelaskan,
penambahan anggaran tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjaga
produktivitas pertanian. Apalagi pertanian menjadi sektor penting dalam
menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Pengamat ekonomi
dari Universitas Lampung (Unila), Yoke Muelgini, menerangkan pengelolaan sektor
pertanian yang meliputi produksi dan kesejahteraan petani penting dilakukan
guna menjadi penopang perekonomian daerah.
Menurutnya, ketersediaan dan ketahanan pangan adalah salah satu penopang inflasi di Lampung sehingga mampu bertahan dan terkendali. "Sektor pertanian lagi-lagi menjadi penopang utama bagi perekonomian. Sektor lain lesu tapi sektor pertanian tumbuh dan tangguh. Maka ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah dari segi anggaran," kata dia. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat 19 Agustus 2022, dengan judul "Anggaran Pertanian Hanya 54 M"
Berita Lainnya
-
UIN Raden Intan Lampung Gelar FGD Penyusunan Pedoman Akademik 2025–2027
Kamis, 14 Agustus 2025 -
Wamenag: Semua Agama di Indonesia Ajarkan Harmoni dan Persatuan
Kamis, 14 Agustus 2025 -
Yanuar: Pemerintah Anggarkan 10,3 Miliar untuk Insentif Pendamping PKH
Kamis, 14 Agustus 2025 -
1.900 Honorer R4 Pemprov Lampung Tunggu Kepastian Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kamis, 14 Agustus 2025