Produksi Jagung di Lampung Tahun 2021 Capai Tiga Juta Ton, Pemprov Prediksi Tahun Ini Meningkat

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Senin (15/8/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi
Lampung mencatat jika jumlah produksi jagung didaerah setempat pada tahun 2021
mencapai 3.145.015 ton dengan luas lahan tanam 475.572 hektar.
Produksi jagung di tahun
2021 tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2020 dimana
jumlah produksi nya ialah sebesar 2.896.191 ton dengan luas lahan tanam
mencapai 466.353 hektare.
"Jadi peningkatan
produksi jagung ini salah satunya dipengaruhi oleh harga. Jika harga jagung
tinggi maka petani semangat untuk menam jadi otomatis produksi akan meningkat,"
ungkap Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura
Provinsi Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Senin (15/8/2022).
Kusnardi
memprediksi jika pada tahun 2022 ini produksi jagung di Lampung akan mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sejalan dengan peningkatan
harga jual.
"Tahun kemarin
saja mencapai tiga juta ton dan ini terus meningkat sesuai dengan harga.
Sekarang harga jual nya cukup bagus mencapai Rp3.500 hingga Rp4.000 per
kilogram di tingkat petani," terangnya.
Menurutnya, selain
menjaga harga agar tetap stabil dirinya juga mengimbau kepada para petani untuk
terus melakukan perluasan lahan tanam agar produksi juga bisa meningkat.
"Perluasan
lahan tanam ini bisa menggunakan sistem tumpang sari dengan tanaman kedelai.
Atau yang sedang kita galakan adalah pemanfaatan lahan tidur. Jagung ini juga
lahan tanam nya tidak sulit dia bisa di pegunungan," kata dia.
Ia menerangkan jika
jagung masih menerima pupuk subsidi yang masuk kedalam subsektor tanaman pangan
terdiri dari padi, jagung, dan kedelai. Sementara subsektor hortikultura terdiri
dari cabai, bawang merah, dan bawang putih.
"Dan ini yang
menerima pupuk subsidi harus masuk kedalam e-RDKK melalui gabungan kelompok
tani dan di usulkan oleh kabupaten/kota secara langsung," terangnya.
Kusnardi
membeberkan pada tahun 2021 untuk Kabupaten Lampung Barat memiliki luas lahan
tanam123 hektare dengan jumlah produksi 812.4 ton, Tanggamus luas lahan tanam
681 hektare dengan jumlah produksi 3.502 ton.
Kemudian Lampung
Selatan luas lahan tanam 109.920 hektare dengan jumlah produksi 738.178 ton,
Lampung Timur luas lahan tanam 199.932 hektare dengan jumlah produksi 1.291.104
ton, Lampung Tengah luas lahan tanam 69.229 dengan jumlah produksi 515.596 ton.
Selanjutnya Lampung
Utara luas lahan tanam 35.923 hektare dengan jumlah produksi 218.859 ton, Way
Kanan luas lahan tanam 13.296 hektare dengan jumlah produksi 90.886 ton, Tulang
Bawang luas lahan tanam 7.076 hektare dengan jumlah produksi 44.542 ton.
Kemudian Pesawaran
luas lahan 24.808 hektare dengan jumlah produksi 156.766 ton, Pringsewu luas
lahan tanam 7.838 hektare dengan jumlah produksi 41.687 ton, Mesuji dengan luas lahan tanam
543 hektare dengan jumlah produksi 3.667 ton, Tulangbawang Barat luas lahan
tanam 1.289 hektare dengan jumlah produksi 7.614 ton.
"Selanjutnya
Pesisir Barat luas lahan 4.262 hektare dengan jumlah produksi 27.574 ton,
Bandar Lampung luas lahan tanam 226 hektare dengan jumlah produksi 1.511 ton
dan Metro dengan luas lahan tanam 427 hektare dengan jumlah produksi 2.716
ton," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mahasiswa Teknokrat Terima Penghargaan atas Kontribusi Pembangunan Masjid Agung Al Hijrah Kota Baru
Sabtu, 14 Juni 2025 -
DLH Lampung Segel 9 Tambang Ilegal, Yusdianto: Sanksi Hukum Harus Diterapkan
Sabtu, 14 Juni 2025 -
Cuaca Ekstrem, Pohon Tumbang dan Listrik Padam di Sejumlah Wilayah Bandar Lampung dan Lampura
Sabtu, 14 Juni 2025 -
Kementan Buka Konsultasi untuk Petani Milenial Lampung
Sabtu, 14 Juni 2025