• Jumat, 19 April 2024

TPAS Karangrejo Dinilai Jadi Penghambat Peroleh Adipura, Walikota Metro: Masih Proses

Jumat, 12 Agustus 2022 - 14.35 WIB
112

Assisten II Setda Kota Metro, Yeri Ehwan. Foto: Dok/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Karangrejo, Kecamatan Metro Utara menjadi salah satu faktor pemberat dalam upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Metro meraih piala Adipura Kencana.

Asissten II Setda Kota Metro, Yerri Ehwan mengungkapkan, terkait keikutsertaan Kota Metro dalam piala Adipura, Pemkot telah membentuk tim terpadu, dimana hampir seluruh Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) terlibat.

"Walikota Metro juga telah menerbitkan SK terkait persiapan piala Adipura tersebut. Tim sudah melakukan peninjauan, nanti kita akan rapatkan kembali bagaimana hasil pantauan lapangannya, sehingga kita dapat evaluasi titik mana saja yang perlu dibenahi," kata Yerri , saat dikonfirmasi, Jumat (12/08/2022).

Dibentuknya tim terpadu itu lanjutnya, lantaran titik-titik penilaiannya melibatkan banyak OPD seperti, perumahan, sekolah, pasar, jalan, tempat ibadah dan lain sebagainya.

"Pertama melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mereka sudah mengentry (memasukkan) data yang harus dilaporkan kepada kementerian LH, termasuk di sistem informasi pengelolaan persampahan itu sudah dilaporkan," terangnya.

Tidak hanya itu, dari laporan tersebut pemkot tetap harus selalu melakukan update data tentang pengelolaan sampah yang ada di kota setempat.

"Jadi, kita perbarui terus datanya, yang memperlihatkan adanya progres penanganan masalah sampah baik itu dalam pengurangan volume sampah maupun penanganan terhadap sampah yang ada," bebernya.

Ia menyampaikan, apabila melihat kondisi kota Metro khususnya pada kondisi TPAS yang masih menggunakan sistem Open Damping cukup memberatkan, dimana sistem pengelolaan sampah tersebut berada pada nilai terkecil.

"Ini salah satu kendalanya TPAS kita ya, karena TPAS kita disini masih menggunakan tekonologi Open Dumping, kalau untuk tpas nya itu ada 3 konsep yaitu, Sanitary Landfill, Controlled Landfill, dan Open Dumping dan Open Dumping ini yang nilai nya paling kecil," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, terkait hal tersebut, semuanya masih dalam proses.

Menurutnya, Kota Metro itu sendiri masih banyak tugas yang harus dilakukan untuk dapat menjadikan kota yang nyaman dan disukai oleh masyarakat. Artinya kembali lagi kepada masyarakat. Wilayah pasar harus diperbaiki, Lapangan Samber juga dengan tentu saja tidak menurunkan perekonomian masyarakat yang berjualan disana.

"Saya melihat dibeberapa daerah lain banyak kesadaran masyarakat akan sebuah kotanya. Kalau tidak dimulai dari sekarang, salah satu kesalahan besar pemerintah adalah apabila tidak mendidik masyarakatnya," sambung Wahdi.

Sementara Kabid Pengelolaan Sampah DLH kota Metro, Dedi Alfian mengaku cukup optimis dalam penilaian kota nya. Namun tidak untuk penilaian TPA-nya. Meski demikian, Pemkot masih terus berusaha agar mendapat hasil yang maksimal. 

"Kami hingga kini masih terus upayakan untuk melakukan pembersihan dilokus-lokus yang akan menjadi penilaian," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Viral! Beras Bansos Presiden Dikubur