Kualitas Kedelai Lokal Lampung Kurang Diminati Distributor dan Pembeli
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi menjelaskan, kualitas kedelai lokal yang dihasilkan petani di Lampung kurang diminati distributor dan pembeli.
"Kedelai lokal ini kurang bisa diterima oleh distributor atau pun pembeli dari cita rasa yang berbeda dengan kedelai impor. Ini hanya soal waktu saja, kalau dibiasakan InsyaAllah semua akan terbiasa," kata Kusnardi, saat dimintai keterangan, Jumat (12/8/2022).
Kusnardi menjelaskan, Provinsi Lampung memiliki lahan yang cukup luas untuk dapat ditanami kedelai lokal dengan produksi kurang lebih mencapai 2,5 ton per hektare.
"Potensi lahan yang ditanami kedelai lokal ada di semua daerah. Dari tiap-tiap daerah yang ada di Lampung, ada lebih dari 10 ribu hektar tanah yang siap ditanami kedelai lokal," lanjutnya.
Menurutnya, daerah yang memiliki lahan paling luas untuk ditanami kedelai lokal ialah Kabupaten Tanggamus dengan luas lahan mencapai 60 hektare.
"Setiap panen ini bisa menghasilkan 2,5 ton per hektar berupa kedelai yang sudah jadi dan siap diolah. Sementara untuk hasil basahnya, kalau dipanen bisa mencapai 4 ton per hektar," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Kusnardi meminta kepada masyarakat Lampung untuk terbiasa mengkonsumsi kedelai lokal guna menghindari ketergantungan impor kedelai.
"Impor kedelai sekarang harganya sedang tinggi akibat perang Rusia dan Ukraina. Maka masyarakat seperti produsen tempe dan tahu harus terbiasa menggunakan kedelai lokal," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Ada Bayi Dibuang Lagi di Bandar Lampung
Berita Lainnya
-
HMI Badko Sumbagsel Soroti Pemprov Lampung Soal Pergeseran Dana Inpres 2024 Dari Lamteng ke Tanggamus
Jumat, 26 April 2024 -
Telan Anggaran 12 Miliar, Jembatan Siger Milenial Ditarget Rampung Agustus 2024
Jumat, 26 April 2024 -
Puluhan Nasabah KUR di Lamsel Ditipu Calo, BRI Turunkan Tim Guna Investigasi
Jumat, 26 April 2024 -
Korupsi KUR Bank BUMN Rp1.2 Miliar, Kejari Bandar Lampung Tetapkan Satu Tersangka
Jumat, 26 April 2024