• Minggu, 02 Februari 2025

Tolong! Bocah Cantik Penderita Hidrosefalus di Tanggamus Butuh Bantuan

Kamis, 11 Agustus 2022 - 18.15 WIB
458

Sallwa Adi Putri, bocah cantik berusia 2 tahun, warga Kampung Asam Pekon Gunung Merasa, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus butuh bantuan dermawan. Foto : Ist.

Kupastuntas.co, Tanggamus -  Sallwa Adi Putri, bocah cantik berusia 2 tahun, warga Kampung Asam Pekon Gunung Merasa, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, kini tengah berjuang untuk sembuh melawan penyakit Hidrosefalus.

Sejak usia dua bulan, Sallwa anak kedua pasangan Zulpiadi dan Susmiliati hanya bisa terbaring di tempat tidur karena bagian kepalanya sudah mulai terlihat membesar secara tidak normal. 

Penumpukan cairan pada rongga otak menyebabkan pembesaran kepala Sallwa yang saat ini berdiameter 40 sentimeter atau hampir sebesar bola kaki.

Dengan Kepala yang membesar, Sallwa tidak mampu berdiri dan berbicara Ketik hari demi hari bulan demi bulan dan tahun demi tahun hanya dijalaninya dengan terus berbaring di tempat tidur. Bahkan akhir-akhir ini bocah malang ini mulai mengalami kejang-kejang.

Khawatir melihat putri tercintanya mengalami kejang-kejang, Zulpiadi dan Susmiliati tanpa pikir panjang, karena khawatir keselamatan putrinya, meski tidak memiliki uang, langsung membawa Sallwa ke Rumah Sakit Panti Secanti (RSPS) Gisting.

Kini Sallwa tidak lagi kejang, tetapi karena ketiadaan biaya, Zulpiadi membawa pulang putrinya pulang, meski pihak rumah sakit menyarankan Sallwa tetap.dirawat. "Pihak rumah sakit menyarankan Sallwa segera dioperasi, dengan biaya sangat besar," kata Zulpiadi.

Menyadari kondisi kehidupannya yang pas-pasan dan merasa tidak mampu mengeluarkan biaya fantastis untuk operasi Sallwa, maka Zulpiadi mengurus pembuatan BPJS melalui rekomendasi kepala pekon hingga Dinas Sosial.

Tetapi sayang, BPJS yang sangat dibutuhkan untuk menanggung biaya rawat jalan dan operasi Sallwa, baru aktif pada awal bulan September nanti.

Zulpiadi mengungkapkan, saat dilahirkan2 tahun silam tidak ada masalah dengan Salwa Begitu juga dengan ibunya Susmiliati.

Namun saat Sallwa berusia 2 bulan, saat dibawa ke Posyandu, petugas yang mengecek kepala Sallwa tidak normal mencurigai Sallwa menderita Hidrosefalus. Lalu Sallwa dibawa ke sebuah rumah sakit di Kabupaten Pringsewu.

"Oleh dokter, Salwa langsung divonis menderita hidrosefalus, sebab ukuran kepalanya tidak normal yaitu 40 sentimeter. Jadi terlihat batas normal ukuran kepalanya," ungkap Zulpiadi.

Dokter lalu menyarankan agar Salwa segera dioperasi. Lalu erdasarkan musyawarah keluarga diputuskan operasi akan dilakukan menunggu umur Sallwa yang pas.

Selain itu faktor utama adalah, ketiadaan biaya operasi dan pasca operasi yang sangat besar. "Maka pada akhir bulan Maret 2022 lalu, saya mengurus pembuatan BPJS untuk Sallwa, tapi yaitu, BPJS baru aktif tanggap 1 September nanti," imbuh Zulpiadi.

Sampai saat ini Drupadi dan istrinya masih mengharapkan mukjizat dari Allah, dan dukungan dari orang-orang yang empati, agar Sallwa bisa terbebas dari penyakit itu, serta bisa hidup normal seperti layaknya anak seusia dia. (*)


Editor :