• Minggu, 06 Juli 2025

Ironi Alumni SLB, Kesulitan Tempuh Pendidikan Jenjang Perguruan Tinggi

Kamis, 28 Juli 2022 - 14.53 WIB
383

Asisten I Pemkot Metro, Supriyadi bersama Ketua PKK Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi saat memberikan raport kelulusan kepada salah satu pelajar SMA Luar Biasa Insan Madani Kota Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Sulitnya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi bagi anak berkebutuhan khusus menjadi persoalan yang harus segera ditangani. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro diminta untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung guna mencari solusi atas persoalan tersebut.

Hal itu disampaikan Asisten I Pemkot Metro, Supriyadi mewakili Walikota Metro, Wahdi saat menghadiri pelepasan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Luar Biasa, Insan Madani Kota Metro, Jl. Inspeksi Irigasi, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat, Kamis (28/7/2022).

Ia menjelaskan bahwa persoalan yang dihadapi orang tua Wali murid pelajar berkebutuhan khusus ialah saat dinyatakan lulus dari tempatnya mengenyam pendidikan. Para pelajar SLB tersebut kesulitan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

"Tadi sudah kita sampaikan agar Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Metro berkoordinasi sama provinsi untuk melakukan penjajakan dalam menindaklanjuti keinginan orangtua Wali murid, yang mana anak-anak ini kan tidak boleh didiskriminasi," kata Supriyadi.

Ia menegaskan bahwa pelajar berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama atas pendidikan. Asisten I Pemkot Metro itu menyarankan agar Disdikbud dapat berkomunikasi dengan sejumlah universitas yang ada di Kota Metro agar dapat menemukan solusi tersebut.

"Mereka harus kita berikan kesempatan yang sama seperti anak lainnya. Maka nanti akan berkoordinasi sama universitas -universitas khususnya terlebih dahulu yang ada di Kota Metro," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua PKK Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi juga mendukung upaya koordinasi yang seharusnya dilakukan Disdikbud Metro ke sejumlah lembaga pendidikan setingkat Kota dan Provinsi di Lampung.

"Kita tidak pernah membedakan itu disabilitas atau bukan, yang kita lihat adalah kelebihan dari mereka. Beberapa kegiatan salah satunya adalah memberikan kesempatan untuk anak-anak ini tampil karena mereka layak ditonton bukan karena kekurangannya tetapi kelebihannya," terangnya.

"PKK terus bergerak, kami hadir disini untuk melakukan pembinaan maupun memberikan kesempatan untuk mengekspos mereka masing-masing," imbuhnya.

Sementara itu, pembina SLB Insan Madani Kota Metro, Dra. Sowiyah menerangkan bahwa pihaknya telah merayakan peringatan kelulusan pelajar berkebutuhan khusus sebanyak dua kali.

"Kita menangani SD LB, SMP LB dan SMA LB Insan Madani Metro. Kita sudah meluluskan dua periode ini, artinya sudah dua kali. Anak-anak yang sudah lulus itu sudah mandiri, ada yang sudah bisa membantu pekerjaan orangtua, ada juga yang sudah bekerja sebagai pembersih mobil," terangnya.

Ia berharap, perguruan tinggi negeri maupun swasta di Provinsi Lampung dapat menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

"SLB insan Madani akan selalu bersinergi dengan perguruan tinggi terutama perguruan tinggi negeri Unila. Harus membuka pendidikan luar biasa, karena di Lampung ada banyak sekali SLB, ada 30 SLB negeri dan swasta yang mana perlu SDM lulusan dari PLD. Peserta didik ada 40 yang menempuh jenjang setingkat SD sampai SMA Luar biasa," tandasnya. (*)