Kupastuntas.co, Lampung Barat - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Kabupaten Lampung Barat mencatat, periode Januari hingga Juli 2022 telah terjadi sebanyak 10 kasus kebakaran, dengan total kerugian mencapai Rp2.743.300.000.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP Damkar) Lampung Barat, Haiza Rinsa mengatakan, insiden kebakaran tersebut tersebar di 7 kecamatan yang ada di Lambar.

Rinciannya, Januari terjadi kebakaran di Kecamatan Sukau dengan kerugian Rp300.000. Lalu Februari di Kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Balik Bukit yang menghanguskan rumah dengan total kerugian Rp110.000.000.

"Maret di Kecamatan Kebun tebu yang menghanguskan sebuah Somil dengan kerugian Rp20.000.000. April di Kecamatan Suoh yang menghanguskan satu unit rumah dengan total kerugian Rp50.000.000," kata Haiza, saat dikonfirmasi, Selasa (26/7/2022).

Kemudian Mei kebakaran rumah juga terjadi di Kecamatan Sekincau dan Kebun Tebu dengan estimasi kerugian Rp240.000.000. Juni Kebakaran SPBU di Kecamatan Balik Bukit dan Rumah di Kecamatan Kebun Tebu dengan kerugian Rp323.000.000.

"Kemudian yang terbaru di Pekon Kenali Kecamatan Belalau yang menghanguskan 3 unit rumah dengan total kerugian mencapai Rp2.000.000.000," imbuhnya.

Mayoritas kebakaran terjadi disebabkan oleh korsleting listrik dan kebocoran tabung gas elpiji. Oleh karena itu pihaknya terus mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada.

"Kami selalu mengimbau agar masyarakat khususnya di Lampung Barat selalu waspada akan bahaya terjadinya kebakaran yang disebabkan arus pendek listrik, kompor gas atau pun dapur yang masih menggunakan kayu. Selalu perhatikan hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran," jelasnya.

Lalu ketika hendak keluar rumah harus memastikan seluruh keadaan sambungan listrik mati. "Kalau masyarakat selalu hati-hati dan waspada, InsyaAllah musibah dapat dihindari," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Detik-Detik 3 Rumah di Lampung Barat Hangus Terbakar