• Kamis, 15 Mei 2025

Duh, Rekap Absensi Apel Pejabat di Lamsel, Kabid Mendominasi Tidak Hadir

Senin, 25 Juli 2022 - 15.48 WIB
335

Kabid Pembinaan Kesejahteraan dan Pensiun Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lamsel, Eko Junaedi Prabowo. Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Tepat sebulan pelaksanaan apel mingguan khusus bagi para Pejabat Eselon 2 dan Eselon 3 di lingkungan Pemkab Lampung Selatan (Lamsel) dilaksanakan, dari apel ini diketahui para Kepala Bidang (Kabid) mendominasi ketidakhadiran tanpa keterangan.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan Kupastuntas.co, dari jumlah keseluruhan 168 orang Kabid, ada 50 Pejabat Eselon 3 yang dalam hal ini sebagai Kabid kedapatan tidak mengikuti apel pagi pada hari Senin (4/07/2022).

Kemudian, pada apel pagi tanggal 11 Juli 2022, sebanyak 121 Kabid hadir dan 47 kembali tidak mengikuti apel tersebut.

Lalu, apel pagi tanggal 18 Juli 2022, ada 127 Kabid yang hadir sementara 41 absen, 2 orang memberi keterangan sedang Dinas Luar (DL). Apel pagi terakhir di bulan Juli yakni tanggal 25, ada 131 Kabid ikut melaksanakan apel dan lagi-lagi sejumlah 37 Kabid tidak hadir, 5 orang dengan alasan DL.

Meski begitu, ada tren positif yang ditunjukkan yakni kenaikan jumlah peserta apel dari para Kepala Bidang dan menurunnya tingkat ketidakhadiran tanpa melampirkan keterangan.

Dikonfirmasi perihal implementasi absen sidik jari atau fingerprint attendance, Kabid Pembinaan Kesejahteraan dan Pensiun Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lamsel, Eko Junaedi Prabowo mengatakan hal itulah (ketidakhadiran pegawai) yang menjadi landasan kuat peralihan absen manual menjadi sidik jari.

"Salah satu latar belakang kenapa absen manual pindah ke sidik jari, tentunya adalah dalam rangka peningkatan disiplin bagi ASN terutama di Lampung Selatan khususnya ini dalam rangka apel atau upacara, mingguan dan bulanan yang dilaksakanan rutin mulai bulan Juli 2022," jelasnya, Senin (25/07).

Eko lantas menerangkan, tuntutan kemajuan teknologi lah yang memiliki andil bergesernya pola absensi tersebut. Meskipun, pertimbangan kerawanan absensi manual juga diutarakan olehnya.

"Nah, kenapa bergeser dari manual menjadi sidik jari, satu karena kecanggihan teknologi itu harus kita optimalkan untuk upaya peningkatan disiplin. Banyak problem ketika absensi secara manual, tentunya masih rawan disitu ada mungkin semacam intervensi atau lemah dalam hal pengawasan," urainya.

Eko menjelaskan, baru sebulan ini dilaksanakan apel pagi yang di khususkan bagi Pejabat Eselon 2 dan Eselon 3 di lingkungan Pemkab Lamsel.

"Tentunya, sudah 4 kali kita lakukan absen sidik jari dari mulai awal Juli 2022 tanggal 4, 11, 18 dan hari ini tanggal 25. Tapi ini masih khusus untuk Pejabat Eselon 2 dan Eselon 3, dengan harapan kedepan akan menjadi keteladanan untuk kebawah menjadi pemicu semangat kita semua untuk disiplin," ujarnya seraya berharap.

Alhasil, peralihan sistem pengabsenan dari manual ke sidik jari juga berdampak pada semakin disiplinnya para pejabat. Apalagi, hal itu sejalan dengan apa yang diinstruksikan oleh orang nomor satu di Kabupaten Lampung Selatan yakni Bupati.

"Sekarang, kita beralih ke absensi sidik jari itu tentunya dengan harapan akan lebih meningkatkan daya pacu untuk meningkatkan disiplin. Itu tadi, bahwa tidak ada rekayasa dalam hal absensi ketika ASN hadir dalam apel atau upacara ya dengan sidik jari yang bersangkutan. Tidak bisa dititipkan, jadi kondisinya real time betul sehingga ini sangat membantu kita dalam hal semua ASN untuk mau disiplin, absen dan hadir terutama apel upacara mingguan yang sudah diinstruksikan oleh pak Bupati Lampung Selatan untuk selalu kita ikuti," imbuhnya.

Senada, Eko mengakui ada progres signifikan yang ditunjukan oleh peserta apel dalam hal ini Pejabat Eselon 2 dan Eselon 3 yang terindikasi dari selalu meningkanya jumlah peserta apel.

"Bahwa setiap apel yang dilaksanakan peserta makin kesini makin banyak, tentunya ini hal yang baik, dampak yang baik dan progres yang baik," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Proyek Ribuan Hektar di Lampung Selatan Terbengkalai