Miliki 13 Ribu Hektar Lebih Areal Persawahan, Ketahanan Pangan Pringsewu Dinilai Cukup Baik

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Dwiyanto. Foto: Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Dinas Pertanian Kabupaten
Pringsewu melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dwiyanto
mengatakan jika kondisi ketahanan Pringsewu saat ini dalam kondisi cukup baik.
Dwiyanto menyampaikan bahwa Pringsewu memiliki luas lahan
pertanian padi sekitar 13.928 hektar. Dalam satu tahun para petani bisa menanam
dan memanen hasil padi pada 2 kali musim yaitu musim rendeng (hujan) dan gaduh
(kemarau).
"Kalau luasan tanam padi di musim gaduh ini biasa 12
ribu hektar. Jika di musim rendeng bisa sampai 13 ribu hektar. Tapi kalau di
gaduh ini sekitar 12 ribu karena ada lahan-lahan kering yang ditanam dengan
sayur-sayuran karena tidak mungkin lahan yang kering ditanami padi," Ujar
Dwiyanto, Kamis (21/7/22).
Dwiyanto mengatakan bahwa untuk hasil panen padi di musim
gaduh ini ditargetkan mendapat 6 ton padi per hektarnya.
"Target panen padi di musim gaduh, kita tahun ini
targetnya 6 ton per hektar karena tahun lalu target kita 5,75 ton per hektar
jadi kita naikan secara bertahap," Katanya.
Selain memiliki lahan persawahan yang cukup luas, kondisi
ketahanan pangan di bumi jejama secancanan ditopang oleh para petani yang tidak
serta merta langsung menjual hasil panen mereka kepada pengepul melainkan ada
yang disimpan untuk stok pangan mereka.
"Untuk Kabupaten Pringsewu selama ini kalau dari sisi
ketahanan pangan cukup bagus. Artinya mereka (petani) kalau panen tidak
langsung menjualnya, hanya sebagian kecil saja mungkin kalau dijual hanya untuk
membeli kebutuhan pupuk saja. Biasanya kalau mereka panen meskipun kemarin
harga gabah anjlok mereka masih tetap menahan dulu gabahnya. Jadi tidak seperti
kabupaten lain ada yang saat masih di sawah langsung ditawar orang atau dimuat
oleh pedagang," Terangnya lagi.
"Kalau kita tidak seperti itu, dibawa ke rumah dijemur
atau dimasukan ke lembung. Makanya
ketahanan pangan di Pringsewu cukup baik," Terangnya.
Selain tanaman padi, komoditas nomor dua yang menjadi unggulan di Pringsewu adalah
jagung. Setidaknya ada 4 Kecamatan yang memiliki lahan kering untuk menanam
jagung seperti Adiluwih, Sukoharjo, Banyumas dan Pagelaran Utara.
"Kalau komoditas lainnya yang ditanam kita ada jagung
di daerah-daerah lahan kering. Lahan jagung dalam laporan kami ada sampai sekitar
5.000 hektar di seluruh Pringsewu dan Adiluwih nomor 1 sekitar 60 persen,"
Ucapnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura ini juga
mengatakan bahwa sekarang petani di Pringsewu mulai gemar untuk menanam jagung
karena harga jual yang cukup tinggi yaitu 4 ribu per kilonya.
"Sekarang antusias masyarakat menanam jagung di Pringsewu mulai meningkat karena
harga jagung sudah naik sampai 4 ribu per kilo dibandingkan dulu yang masih
dijual 1.500. Sekarang pemerintah juga tengah mengurangi impor jagung makanya
dengan adanya kegiatan TNI yang beberapa waktu lalu dilakukan merupakan salah
satu cara untuk mendukung dalam menggiatkan masyarakat menanam jagung,"
tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Gelapkan Mobil Honda Brio, Warga Pringsewu Ditahan Polisi
Rabu, 20 Agustus 2025 -
Buron Lima Bulan, Pencuri Kabel Listrik PLN di Pringsewu Ditangkap di Bekasi
Senin, 18 Agustus 2025 -
Warga Pringsewu Serahkan Sepucuk Senpi Rakitan ke Polisi
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Gerakan Pangan Murah di Pringsewu, 2 Ton Beras Ludes Dalam Tempo 2 Jam
Kamis, 14 Agustus 2025