Usai Berikrar Setia Kepada NKRI, Eks Khilafatul Muslimin Masih Dipantau BIN Polri dan TNI

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamsel, Puji Sukanto. Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Eks warga Khilafatul
Muslimin (KM) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yang sudah berikrar setia
terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masih terus
diawasi konsistensi serta gerak-geriknya oleh aparat.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) Lamsel, Puji Sukanto yang mengaku telah menjalin
komunikasi dengan lintas aparatur.
"Jadi kita berkoordinasi dengan BIN ya tentu Polres dan
Kodim, melakukan upaya pembinaan dan pengawasan jadi sampai sejauh mana mereka
ikrar yang diucapkan itu dengan realita dan kondisi yang ada di lapangan perlu
memang (eks KM, red.). Dan, dari pihak BIN sendiri memang sudah memantau dan
memberikan informasi kepada kita tentang aktivitas dan lain sebagainya,"
jelasnya, Selasa (19/07/2022).
Tak hanya dipantau saja, Puji menyebutkan telah meminta
keterlibatan dari pusat untuk ikut melakukan pembinaan terhadap warga yang
telah kembali ke ideologi NKRI agar tak berpikir kembali ke paham lama mereka.
"Kami sudah lapor Bupati, sudah berkoordinasi dengan
pusat dalam hal ini Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Kita minta agar
ada program dari pusat untuk pembinaan, karena KM ini kan bukan hanya lokal
Lampung Selatan, tapi provinsi bahkan nasional. Jadi, kita bersinergi dengan
BPIP supaya ada kegiatan bersama untuk tindakan setelah dilarang. Mereka
berikrar sumpah setia kepada NKRI yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945, kita
lakukan pembinaan. Jadi kalau tidak kita bina, nanti mereka akan kembali lagi
kan kalau tidak ada perhatian dari kita," ujarnya berargumen.
Puji sendiri tak ingin jika pembinaan kepada eks warga KM
hanya sampai disitu saja, dia berharap agar tempat domisili yang dulu
disebut-sebut sebagai Kampung Khilafah bakal berubah menjadi Kampung Pancasila.
"Tidak terhenti sampai 17, selesai (upacara 17 Agustus,
red.). Kedepan harapan kita walaupun memang progresnya agak lambat, kita akan
merubah imej Kampung KM tersebut sebagai Kampung Pancasila seperti yang
digaungkan pak Kapolres," pintanya.
Peluang rencana mengubah nama kampung terbilang besar, hal itu
didukung dengan adanya respon positif yang ditunjukkan oleh warga eks KM
terhadap program yang diadakan oleh instansi terkait.
"Ya ada, dan mereka sendiri menyatakan itu. Pertama,
mereka sistem pendidikannya Insyaallah mengikuti kurikulum nasional yang ada di
negara kita. Kemudian yang pesantren sendiri, ada pembinaan dari Kantor Kemenag
Kabupaten Lampung Selatan. Karena, walau bagaimanapun itu kan banyak
santri-santri menjadi tanggung jawab jadi bukan dibubarkan. Jadi ada progres
memang, mereka bisa berbaur dan terbuka dengan masyarakat lain dan aktifitas
ekonomi mereka melaksanakan sebagaimana layaknya warga negara," ucap Puji.
Untuk lebih mempertegas lagi, Puji juga memberitahukan akan
ada ikrar kembali eks warga KM di Kabupaten/ Kota bertempat di Mapolda Lampung
karena inisiator kegiatan adalah Kapolda Lampung sendiri.
"Jadi terakhir nanti, secara regional ya tingkat
provinsi nanti akan ada ikrar bersama kembali beberapa Kabupaten dan Kota yang
terdapat kelompok atau warga eks KM, tempatnya di Polda. Kita insyaallah akan
mengutus dari Lampung Selatan yang diminta itu 20 orang untuk berikrar di
Polda, sisanya nanti akan ada di Desa Karangsari, Kecamatan Jati Agung,
melakukan secara virtual jadi bersama-sama dengan Kabupaten dan Kota lain
terpusat di Polda. Dan itu sudah kita rapatkan dengan Polres, karena ini idenya
dari pak Kapolda. Kegiatan ini nanti, menunggu kepulangan pak Kapolda dari
ibadah haji," imbuhnya.
Selain di Mapolda Lampung, acara ikrar juga akan digelar
secara bersamaan terpusat di Desa Karangsari, Kecamatan Jati Agung. Alasannya,
karena di kecamatan tersebut terdapat basis massa eks KM yang cukup besar.
"Data yang terakhir, kita punya data itu sejumlah 450
orang. Jadi nanti dari setiap kecamatan itu di koordinir oleh Forkopimcam
Camat, Danramil, Kapolsek untuk menghadirkan yang dari kecamatan lain. Seperi
Raja Basa kan ada 6 orang, Kalianda data kita itu 6 orang selebihnya dari
Katibung, Tanjung Bintang dan Natar. Itu yang ada memang nggak semua tapi itu
nanti di mobilisasi oleh Forkopimcam untuk menghadirkan, kenapa di Jati Agung
karena memang yang paling banyak di Desa Karangsari, Kecamatan Jati Agung
tersebut," pungkas Puji. (*)
Berita Lainnya
-
Satu Atlet Forki Lampung Selatan Berlaga di Kejurnas Riau
Rabu, 14 Mei 2025 -
Bhabinkamtibmas dan Warga Bekuk Pencuri di Kalianda Lamsel
Rabu, 14 Mei 2025 -
Polisi Ciduk 2 Warga Palas Lamsel Kedapatan Bawa Sabu dan Kunci T di Tempat Karaoke
Minggu, 11 Mei 2025 -
Polisi Bekuk Pencuri Motor di Area Krakatau Park Bakauheni
Sabtu, 10 Mei 2025