• Rabu, 14 Mei 2025

Kabupaten Lampung Selatan Masih Kekurangan Dosis Vaksin PMK

Senin, 18 Juli 2022 - 17.24 WIB
108

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamsel Rini Ariasih. Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Penanggulangan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) terkendala minimnya pasokan dosis vaksin dari Pemerintah Pusat.

Hal itu terungkap, usai Pemkab setempat melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) kembali memperoleh pengiriman vaksin PMK sejumlah 8.700 dosis.

"Ini ada pengiriman lagi yang kedua. Tapi masih dalam tahap pertama dan booster ini yang kedua 8.700 dosis kita sudah alokasikan ke kecamatan, diambil semua di Balai Veteriner sejak hari Jum'at (15/07)," beber Kadis Peternakan dan Keswan Lamsel Rini Ariasih di ruangannya, Senin (18/07/2022).

Rini melanjutkan, jika melihat data hewan ternak yang ada di Lampung Selatan maka mereka masih membutuhkan pengiriman dosis vaksin dalam jumlah besar. Hal itu, mempertimbangkan cakupan wilayah kabupaten yang cukup luas yakni terbagi dalam 17 kecamatan.

"Kalau beradasarkan populasi, sapi itu ada 152 ribu ekor kemudian ada kerbau, kambing dan domba sekitar 370 ribu. Kalau kita berasumsi bahwa yang harus tervaksinasi dari hewan baik sapi, kerbau, kambing, domba maupun babi ini kalau idealnya 70 persen sudah membuat tingkat imunitas, ya berarti memang masih banyak banget yang kurang ya," jelasnya.

Meski begitu, Rini berkeyakinan jika pemerintah sudah lebih dulu memikirkan kebutuhan daerah untuk mengendalikan penyebaran virus PMK agar tak semakin meluas dengan mewujudkan daerah-daerah bebas PMK.

"Karena ini semua dari Pemerintah Pusat, jadi kita tunggu. Namun, informasi dari Pemerintah bahwa tentunya Pemerintah Pusat berupaya agar supaya bebas PMK. Tapi, itu kan nggak mungkin setahun selesai gitu ya. Jadi paling tidak kan memakan waktu dua tiga tahun, jadi vaksin itu tidak harus sekarang selesai," tambahnya berargumen.

Sebelumnya, Rini mengungkapkan bahwa Pemkab Lamsel telah menerima sebanyak 6.500 dosis vaksin dari pemerintah dan sudah teraplikasikan ke semua hewan ternak yang ada melalui Satgas Kecamatan.

"Untuk penanganan PMK ini, Lampung Selatan mendapatkan alokasi vaksin dari Pemerintah Pusat secara bertahap. Tahap pertama 6500 dosis sudah teraplikasi semua, 26 Juni sudah kita breakdown ke kecamatan yang kita utamakan kecamatan yang berbatasan dengan kecamatan kabupaten lain seperti Metro berbatasan dengan Lampung Timur. Kemudian, untuk daerah sentra pembibitan di Tanjung Sari. Alhamdulillah 6.500 sudah terlaksana semua," rincinya.

Disoal pengiriman dosis vaksin yang kedua, Rini menyebutkan sejak kemarin pihaknya bersama unsur TNI dan Polri di level kecamatan telah melakukan vaksinasi ke hewan ternak.

 "Dan sudah sebagian dimulai, bahkan dari Sabtu-Minggu ((16-17/07) Candipuro sudah mulai. Temen-temen sebagian ada yang mulai hari ini. Kita diberi waktu secepatnya harus segera tervaksinasi semua, bersama-sama dengan Satgas Kecamatan ada dari TNI dan Polri," jawabnya.

Rini juga menceritakan, bagaimana dirinya bersama instansi terkait lainnya berjibaku untuk mengantisipasi dan menangani kemunculan virus PMK sejak bulan Mei 2022 lalu.

"Ya, alhamdulillah jadi semenjak Mei itu mulai ada virus PMK ya itu kita sudah langsung bergerak, kita ada Satgas Kabupaten kemudian waktu ada pembatasan lalu lintas ternak sehingga kita ada check point waktu itu di Bakauheni ya, terus pengetatan juga terhadap SKKH," ujarnya.

Terakhir, Rini mengajak seluruh pihak baik pelaku usaha ternak maupun elemen lainnya untuk mematuhi peraturan terkait penanganan virus PMK yang kini sudah merebak hingga ke daerah-daerah lain.

"Dan sekarang, karena sudah semakin banyak daerah yang terpapar virus PMK ini lebih ketat lagi sekarang aturan-aturannya. Jadi kita harus mengikuti aturan tersebut, ada dari Balai Karantina kemudian ada dari Keputusan Menteri Pertanian itu selalu berkembang ya," pungkas Rini. (*)