• Sabtu, 05 Juli 2025

DKP3 Catat Temuan 43 Ternak Terjangkit PMK, 18 Ekor Dipotong untuk Kurban

Kamis, 14 Juli 2022 - 14.30 WIB
126

Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno. Foto : Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mencatat sebanyak 43 ekor ternak sapi yang ditemukan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari puluhan sapi terjangkit PMK yang ditemukan, 18 ekor diantaranya dijadikan kurban hari Raya Idul Adha.

Hal tersebut disampaikan Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno. Ia mengungkapkan, terdapat 18 ekor sapi positif PMK yang dipotong paksa dan dijadikan sebagai hewan qurban.

"Untuk total kasus PMK di Kota Metro saat ini mencapai 43 ekor sapi. Yang 18 ekor diantaranya dipotong paksa atau merupakan hewan kurban. Jadi, itu ada tambahan sebanyak 18 hewan yang terjangkit merupakan hewan kurban. Hewan itupun berasal dari luar daerah Metro,” kata dia kepada awak media, Kamis (14/7/2022).

Pihaknya menduga masuknya ternak positif PMK yang dijadikan Qurban tersebut akibat adanya penyalahgunaan pembuatan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk hewan kurban.

"Hewan kurban yang terjangkit PMK bukan dari Kota Metro melainkan berasal dari luar daerah Metro. Jadi, itu bukan terkena ketika di lokasi penyembelihan kurban tetapi memang sudah terkena PMK sebelumnya. Diduga ada penyalahgunaan pada SKKH asli ataupun palsu, terlebih seluruh hewan kurban yang positif terpapar PMK tersebut berasal dari luar Metro," terang Kabid Peternakan DKP3 Kota Metro, Lina Oktira.

Lina menyampaikan bahwa Kota Metro memerlukan cek poin sebagai tempat pemeriksaan lalulintas ternak yang keluar dan masuk wilayah Bumi Sai Wawai. 

"Untuk mengantisipasi merebaknya kasus tersebut, kita tengah mengusulkan pembuatan cek point. Ini terutama untuk lalu lintas ternak yang ada di Kota Metro," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa selaras dengan hadirnya cek point, nantinya juga bakal terbentuk tim satuan tugas (Satgas) yang memantau hilir mudik transaksi ternak.

“Untuk Check Point itu baru di Kabupaten Pringsewu yang sudah melakukannya. Karena kan itu melibatkan tim satgas yang berwenang seperti, Pol-PP, Dishub, TNI serta Polri," jelasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya bakal segera melakukan pembahasan dan pengusulan kegiatan ke tingkatan yang lebih tinggi.

"Apalagi itu memerlukan anggaran lagi, mengingat dengan kondisi Kota Metro saat ini, masih perlu dilakukan pembahasan,” tandasnya. (*)

Editor :