• Kamis, 19 Juni 2025

DPRD Minta Pengelolaan Uang Simpanan Guru di Koperasi Betik Gawi Harus Transparan

Rabu, 13 Juli 2022 - 20.39 WIB
161

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - DPRD Kota Bandar Lampung meminta pengurus Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Betik Gawi harus profesional dan transparan dalam mengelola uang simpanan wajib dan simpanan sukarela dari pensiuan guru.

Wakil Ketua DPRD Bandar Lampung, Aep Saripudin menilai ada ketidak profesionalan dalam mengelola uang terseut, sehingga para pensiunan guru kesulitan dalam mengambil.

"Kalau seperti itu, ada keganjilan dalam pengelolaan keuangan,”kata Aep, saat dihubungi kupastuntas.co, Rabu (13/07/2022).

Oleh karena itu, Aep meminta pengurus koperasi harus terbuka dan transparan dalam pengelolaan uang.

"Harus ditunjukan kepada anggota rincian keuanganya berapa, dan harus terbuka memaparkan anggaran dalam rapat terbuka,” jelasnya.

Ia pun berharap ada langkah musyawarah terlebih dahulu dalam persoalan ini, sehingga tidak harus dibawa ke ranah hukum.

"Sebaiknya dilakukan dengan musyawarah mufakat dulu yang menjadi tugasnya koperasi. Kalau memang tidak ada kejelasan, bisa mengambil langkah hukum,” ungkapnya.

Sementara Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bandar Lampung, Yuni Herwanto merasa prihatin karena banyak para guru yang masih sulit untuk mengeluarkan dana yang telah dikumpulkan untuk pensiun.

"Namanya simpanan kan sewaktu-waktu kalau guru itu keluar atau pensiun dan keluar dari anggota koperasi seharusnya haknya untuk mengambil simpanan itu," katanya.

Dirinya juga mempertanyakan bagaimana management di dalam koperasi tersebut sampai bisa terjadi hal seperti ini.

"Ini kesalahan dari management perputaran uangnya gimana. Sementara simpanan pokok itu diberikan dari banyak orang kan koperasi diproses jadi bunga, lalu bunganya itu untuk kesejahteraan koperasi," terangnya.

Ia menambahkan, sejauh ini anggota dari PGRI kebanyakannya adalah Guru Sekolah Dasar dengan total sebanyak 50 persen dari jumlah keseluruhan.

"Tapi selama ini belum ada laporan resmi dari para anggota, tapi secara keseluruhannya saya merasa prihatin," pungkasnya.

Sebelumnya, pensiunan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bandar Lampung mengeluh sulit mengambil uang simpanan wajib dan sukarela di Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Betik Gawi, Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung

Salah satu pensiunan guru SD mengaku sudah berulang kali mendatangi kantor KPN Betik Gawi untuk mengambil uang simpanan, namun hingga kini belum bisa.

“Saya sudah pensiun tiga tahun, namun belum bisa mengambil uang simpanan saya di KPN Betik Gawi,” katanya.

Pengacara 10 anggota KPN Betik Gawi, Al Hajar Syahyan mengatakan, somasi yang pernah ia kirimkan ke ketua KPN Betik Gawi hingga kini juga belum direspon.

“Saya saat ini masih menunggu apa respon mereka. Jika tidak ada maka saya berencana untuk membawa kasus ini ke ranah hukum. Aneh kan, mau ambil uang simpanan kok dipersulit,” ujar Al Hajar.

Ia juga membeberkan, seluruh guru SD negeri dan SMP negeri di Bandar Lampung diwajibkan menjadi anggota KPN Betik Gawi, dan membayar simpanan wajib setiap bulan Rp100 ribu ditambah simpanan sukarela seikhlasnya.

"Satu guru yang jadi klien saya itu besaran uang simpanan wajibnya mencapai Rp30 jutaan, dan hingga kini belum bisa diambil. Ada yang sudah dibayar tapi dicicil,” ungkapnya. (*)


Video KUPAS TV : akibat gangguan mesin | KMP Batu Mandi Kandas di Pulau Panjurit