Bulog Lampung Serap 18 Ribu Ton Beras, Pringsewu dan Pesawaran Penyumbang Terbanyak

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung Etik Yulianti, saat dimintai keterangan di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa (12/7/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Divisi Regional
Lampung pada semester I tahun 2022 ini telah berhasil menyerap 18 ribu ton
beras yang didominasi dari Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran.
"Serapan beras saat ini telah mencapai 18 ribu ton. Itu
paling banyak dari Pringsewu dan Pesawaran. Kedua daerah itu beras nya banyak
masuk di gudang Campang Raya di Bandar Lampung," kata Kepala Perum Bulog
Divisi Regional Lampung Etik Yulianti, saat dimintai keterangan di Mahan Agung
Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa (12/7/2022).
Etik mengungkapkan jika dalam penyerapan pihaknya memilih
beras dengan kualitas yang tinggi. Hal tersebut lantaran Bulog saat ini sudah
tidak lagi memiliki program beras masyarakat miskin (raskin).
"Kita pilih beras yang berkualitas karena fokus kita
saat ini penjualan dan mencari kualitas yang baik. Sebab sekarang tidak ada
lagi penyaluran tetap seperti dulu," imbuhnya.
Etik menerangkan jika berdasarkan Permendag Nomor 24 tahun
2020, pembelian beras medium oleh Bulog se harga Rp8.300 per kilogram dan Gabah
Kering Giling (GKG) dengan harga Rp5.300 per kilogram.
"Kita membeli beras ke mitra bukan ke petani langsung.
Kita beli Rp8.300 dengan kualitas medium. Untuk jenis nya ada banyak seperti
broker, menir, drasoso dan kadar air," terangnya.
Ia mengungkapkan jika pabrik yang digunakan untuk tempat
pengolahan beras di Provinsi Lampung telah selesai. Dimana saat ini pabrik
tersebut tengah memasuki masa uji coba mesin baru.
"Kita membutuhkan sekitar 2.900 ton gabah kering, nah
ini yang sedang dilakukan proses. Kita terus carikan apakah kualitasnya pas
atau polesnya bagaimana. Itu sekarang dalam proses uji terhadap mesin,"
terangnya.
Dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi
Lampung I Made Bagiasa, mengungkapkan jika Bulog harus terus meningkatkan
serapan beras terlebih saat musim panen tiba.
Menurutnya, hal tersebut guna menjaga agar Nilai Tukar
Petani ( NTP) tidak mengalami penurunan setiap musim panen tiba.
"Setiap musim panen kan NTP pasti turun, maka dengan adanya serapan dari Bulog ini bisa membantu. Beras yang diserap juga bisa kita kirim ke berbagai daerah di luar Lampung. Namun kebutuhan daerah harus terpenuhi terlebih dahulu," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : Detik-detik Kapal Hantam Dermaga Satu Bakauheni
Berita Lainnya
-
Ayah Tiri di Bandar Lampung Setubuhi Anak Hingga Hamil Tujuh Bulan
Sabtu, 21 Juni 2025 -
Oknum Guru Honorer di Bandar Lampung Sodomi Enam Anak Dibawah Umur
Sabtu, 21 Juni 2025 -
Naufal A Cahya Pimpin BM PAN Lampung, Siap Tata Organisasi dan Genjot Kaderisasi
Sabtu, 21 Juni 2025 -
Polisi Temukan Jasad Bayi yang Dibuang Mahasiswa di Tegineneng
Sabtu, 21 Juni 2025