• Minggu, 22 Juni 2025

Sempat Mati Suri, Toko Perlengkapan Sekolah Mulai Ramai Pembeli

Senin, 11 Juli 2022 - 19.28 WIB
219

Pengunjung saat membeli kebutuhan sekolah di Pasar Tengah, Senin (11/7/2022). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sempat mati suri akibat dihantam pandemi Covid-19. Toko-toko yang menyediakan perlengkapan sekolah di Kota Bandar Lampung kini mulai ramai dikunjungi pembeli menjelang dimulainya tahun ajaran baru.

Seperti yang terlihat di beberapa toko di Pasar Tengah, banyak warga datang ke toko perlengkapan sekolah hendak membeli kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

Pedagang perlengkapan sekolah di Pasar Tengah Nismawarni mengaku, peningkatan omsetnya tahun ini cukup lumayan dibandingkan tahun lalu.

Menurutnya, kemarin saat dihantam covid-19 dan sekolah hanya online, keadaannya seperti mati suri, lantaran sehari hanya mendapatkan Rp50-Rp100 ribu bahkan tidak sama sekali.

"Nah tahun ini lumayan dalam satu harinya bawa pulang Rp1,5 - Rp2 juta. Tapi kalau sebelum covid-19 itu luar biasa, dalam sehari bisa bawa pulang Rp4 - Rp4,5 juta," ujar Nismawarni, saat ditemui di tokonya, Senin (11/7/2022).

Menurutnya, yang paling dicari oleh warga adalah buku-buku pelajaran, dibandingkan perlengkapan lainnya. Dimana pembelinya berangsung mulai ramai dari bulan kemarin.

"Harganya tergantung merk, namun yang paling di cari buku Sidu. Paling mahal Sidu isi 58 itu kita jual Rp55 ribu satu paknya," ungkapnya.

Senada disampaikan pedagang perlengkapan sekolah di Pasar Tengah Yusuf, yang mengungkapkan, seragam sekolah dari SD, SMP hingga SMA/SMK yang paling banyak dicari adalah seragam siswa SD.

"Paling diminati itu SD, sementara seragam SMP dan SMA itu kurang. Ya mungkin masih memakai baju yang ada," kata Yusuf.

Yusuf mengaku, dibanding sebelum pandemi hingga pandemi itu merosotnya bisa 60 persenan.

"Nah sekarang baru merangkak 20 persenan kenaikannya, ya lebih lumayan saja dibandingkan dua tahun sebelumnya. Karena sekarang disaat penjualan naik, harga barang juga naik semua sekitar 15 persenan. Jadi peningkatannya juga masih sedikit," ucap dia.

Menurutnya, meski telah diperbolahkan siswa tatap muka penuh, namun bahan pokok saat ini masih cukup tinggi. Seperti kata dia, harga capai satu kilo saja Rp100 ribu, belum minyak goreng dan lainnya.

"Apa-apa masih mahal, jadi orang cenderung mikirin perut. Sehingga daya beli masyarakat pada perlengkapan sekolah kurang, belum tahu kalau nanti mendekati masuk sekolah," tuturnya.

Sementara itu, Erwin ayah siswi yang duduk di bangku kelas 4 SDN 1 Natar, yang sedang mencoba memakaikan seragam pramuka pada anaknya, mengaku sengaja datang ke Pasar Tengah hanya untuk beli perlengkapan sekolah.

"Tahun ini baru digelar tatap muka penuh setelah pandemi Covid-19, ya bagus lah. Maka untuk menyambutnya kita juga beli semua perlengkapan sekolah seperti baju, buku," katanya.

"Kebetulan naik kelas dan baju yang lama sudah sempit, sehingga terpaksa beli baru semua," ujar Erwin. (*)

Video KUPAS TV : Percikan Api dari Motor Diduga Penyebab Kebakaran SPBU Pasar Liwa