Dampak PMK, Omset Peternak Sapi di Lamtim Turun Hingga Rp 600 Juta

Pemilik Peternakan Sapi, Sukirno di Kampung Kedaton I, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur. Foto: Yugo/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Akibat meyebarnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), omset peternak sapi Sukirno asal Kampung Kedotan I, Kecamatan Batanghari Nurban, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) turun hingga Rp600 juta di tahun 2022 ini.
Pemilik peternakan sapi, Sukirno menduga, penurunan omzet tersebut adanya kasus PMK yang ada di Lamtim.
"Tahun lalu bisa dapat omset Rp 2 miliar, tapi tahun ini hanya Rp1,4 miliar. Omzet penjualan sapi turun hingga Rp600 juta," kata Sukirno, saat dimintai keterangan, Sabtu (09/07/2022).
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi dirinya bisa menjual sapi hingga sampai 100 ekor, namun sekarang hanya laku sekitar 70 ekor sapi.
Sejauh ini lanjutnya, sapi miliknya belum menerima vaksin PMK dari Dinas sempat. "Sejauh ini belum ada Dinas terkait melakukan pengecekan kepada hewan ternak di tempat saya ini," ujarnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya sebenarnya menginginkan vaksin PMK untuk hewan ternaknya. "Malah kalau memang ada, ya pasti maulah sapi kami divaksin PMK," katanya.
Ia berharap kasus PMK ini segera hilang dari hewab ternak, agar peternak sapi tidak mengalami kerugian atau penurunan omzet. (*)
Video KUPAS TV : Walikota Eva Santuni Korban Kebakaran Rp 20 Juta
Berita Lainnya
-
Pemkab Lampung Timur Tanam Mangrove untuk Mitigasi Bencana Pesisir
Rabu, 07 Mei 2025 -
Bupati Ela: TMMD Bukan Hanya Bangun Fisik, Tapi Juga Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
Selasa, 06 Mei 2025 -
Singkong Petani Lampung Dibeli dengan Harga Rendah, Maradoni: Alat Ukur Kadar Aci Perusahaan Tidak Akurat
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Polisi Tangkap 10 Tersangka dari Sejumlah Kasus Kejahatan di Lampung Timur
Jumat, 02 Mei 2025