• Kamis, 28 November 2024

Sunatan Massal di RS Urip Sumoharjo Diikuti Warga Luar Negeri

Jumat, 08 Juli 2022 - 13.22 WIB
695

Petugas medis RS Urip saat melakukan khitanan massal yang digelar di Masjid Al-Mustasyfa di lingkungan RS Urip Sumoharjo, Jumat (8/7/2022). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21, Rumah Sakit Urip Sumoharjo menyelenggarakan khitanan (Sunatan) massal gratis yang digelar di Masjid Al-Mustasyfa, Jumat (8/7/2022).

Ratusan peserta yang mengikuti khitanan massal berusia 2-22 tahun. Mereka berasal dari beragam kalangan masyarakat, dan yang paling menarik ada satu peserta berasal dari luar negeri yaitu Jamaika.

Direktur RS Urip Sumoharjo, Rio Rimbo mengatakan, Khitanan massal gratis dalam rangka memperingati HUT ke-21 RS Urip Sumoharjo ini digelar hanya satu hari.

"Jumlah peserta kita targetkan 220 orang, hingga saat ini sudah 50 an peserta. Tapi insya Allah target itu terpenuhi karena antusiasme masyarakat memang lumayan banyak," kata dia, saat meninjau pelaksanaan khitanan massal tersebut.

Lanjutnya, khitan sendiri selain merupakan syariat Islam, namun dalam segi medis ini merupakan selaku tindakan untuk menjaga kesehatan dari anak-anak tersebut.

"Jadi khusus untuk khitan ini memang untuk kesehatan daerah yang dikhitan itu supaya bersih," tuturnya.

Rio mengaku, khitanan kali ini pihaknya mengerahkan 20 perawat, 11 operator sunat kemudian sisanya pembantu.

"Metode penyunatan kita pakai sistem laser. Yang pasti disini kita ada modifikasi dalam teknik khitan itu, mengikuti perkembangan jaman. Tapi insya Allah ini berjalan cepat," kata Rio.

Dikesempatan yang sama Wakil Direktur Umum dan ESDM, RS Urip Sumoharjo, Slamet Sukarno, yang juga selaku Ketua Pelaksana khitanan massal menyampaikan, khitanan massal ini pihaknya bekerjasama dengan Yayasan Al Furqon Magelang.

Untuk pesertanya jelas Slamet, tersebar di seluruh kecamatan Bandar Lampung, hanya saja ada satu orang yang berasal dari luar negeri.

"Paling muda usia 2 sampai 22 tahun. Yang 22 tahun ini berasal dari Jamaika, namanya Keane, disini dia tinggal di Kelurahan Gunung Terang," ungkapnya.

Slamet menuturkan, bahwasannya Keane adalah seorang pemain bola antar kampung (Tarkam).

"Keane sunatnya di UGD terpisah dari anak-anak yang lain, takut malu kalau disini," sambung dia.

Ia menambahkan, setelah anak-anak selesai di sunat pihaknya juga memberikan bingkisan seperti tas sekolah, sarung dan celana dalam batok hingga uang saku Rp100 ribu.

Dengan adanya program sunat masal, diakui masyarakat sangat membantu. Seperti halnya, Nuriah rarga Panjang, yang mengantarkan anaknya berusia 7 tahun untuk berkhitan.

"Namanya Juna saat ini duduk di SD kelas 1. Senang sangat, bagus membantu banget apalagi anak ini sudah berani mau di sunat," kata dia.

Nuriah mengaku, dirinya mendapatkan nomor urut antrian 177. Jadi tinggal menunggu sebentar lagi dipanggil.

"Mumpung dia mau dengan kesadaran dirinya, dan ada sunat massal ya sudah kita daftarkan," timpalnya.

"Ya alhamdulillah bersyukur, karena kalau biasanya jika tidak ada program khitanan gratis ini kita bayar Rp500 ribu," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : Polisi Temukan Mobil Hilang, Dibawa Kabur dari Bandar Lampung ke Medan