Sunatan Massal di RS Urip Sumoharjo Diikuti Warga Luar Negeri
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21, Rumah
Sakit Urip Sumoharjo menyelenggarakan khitanan (Sunatan) massal gratis yang
digelar di Masjid Al-Mustasyfa, Jumat (8/7/2022).
Ratusan peserta
yang mengikuti khitanan massal berusia 2-22 tahun. Mereka berasal dari beragam
kalangan masyarakat, dan yang paling menarik ada satu peserta berasal dari luar
negeri yaitu Jamaika.
Direktur RS Urip
Sumoharjo, Rio Rimbo mengatakan, Khitanan massal gratis dalam rangka
memperingati HUT ke-21 RS Urip Sumoharjo ini digelar hanya satu hari.
"Jumlah
peserta kita targetkan 220 orang, hingga saat ini sudah 50 an peserta. Tapi
insya Allah target itu terpenuhi karena antusiasme masyarakat memang lumayan
banyak," kata dia, saat meninjau pelaksanaan khitanan massal tersebut.
Lanjutnya, khitan sendiri selain merupakan syariat Islam, namun dalam segi medis ini merupakan selaku tindakan untuk menjaga kesehatan dari anak-anak tersebut.
"Jadi khusus
untuk khitan ini memang untuk kesehatan daerah yang dikhitan itu supaya
bersih," tuturnya.
Rio mengaku,
khitanan kali ini pihaknya mengerahkan 20 perawat, 11 operator sunat kemudian
sisanya pembantu.
"Metode
penyunatan kita pakai sistem laser. Yang pasti disini kita ada modifikasi dalam
teknik khitan itu, mengikuti perkembangan jaman. Tapi insya Allah ini berjalan
cepat," kata Rio.
Dikesempatan yang
sama Wakil Direktur Umum dan ESDM, RS Urip Sumoharjo, Slamet Sukarno, yang juga
selaku Ketua Pelaksana khitanan massal menyampaikan, khitanan massal ini
pihaknya bekerjasama dengan Yayasan Al Furqon Magelang.
Untuk pesertanya
jelas Slamet, tersebar di seluruh kecamatan Bandar Lampung, hanya saja ada satu
orang yang berasal dari luar negeri.
"Paling muda
usia 2 sampai 22 tahun. Yang 22 tahun ini berasal dari Jamaika, namanya Keane,
disini dia tinggal di Kelurahan Gunung Terang," ungkapnya.
Slamet menuturkan,
bahwasannya Keane adalah seorang pemain bola antar kampung (Tarkam).
"Keane
sunatnya di UGD terpisah dari anak-anak yang lain, takut malu kalau
disini," sambung dia.
Ia menambahkan,
setelah anak-anak selesai di sunat pihaknya juga memberikan bingkisan seperti
tas sekolah, sarung dan celana dalam batok hingga uang saku Rp100 ribu.
Dengan adanya
program sunat masal, diakui masyarakat sangat membantu. Seperti halnya, Nuriah
rarga Panjang, yang mengantarkan anaknya berusia 7 tahun untuk berkhitan.
"Namanya Juna
saat ini duduk di SD kelas 1. Senang sangat, bagus membantu banget apalagi anak
ini sudah berani mau di sunat," kata dia.
Nuriah mengaku,
dirinya mendapatkan nomor urut antrian 177. Jadi tinggal menunggu sebentar lagi
dipanggil.
"Mumpung dia
mau dengan kesadaran dirinya, dan ada sunat massal ya sudah kita
daftarkan," timpalnya.
"Ya alhamdulillah bersyukur, karena kalau biasanya jika tidak ada program khitanan gratis ini kita bayar Rp500 ribu," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : Polisi Temukan Mobil Hilang, Dibawa Kabur dari Bandar Lampung ke Medan
Berita Lainnya
-
Pemerintah Pusat Gelontorkan 7, 04 Triliun Dukung Proyek Strategis Nasional di Lampung
Kamis, 28 November 2024 -
FKUB Lampung Ajak Masyarakat Lapang Dada Terima Hasil Pilkada: Siapapun Terpilih Adalah Pilihan Rakyat
Kamis, 28 November 2024 -
Soal Kasus Dugaan Korupsi PT. LEB, Kejati Lampung: Maaf, yang Diperiksa Komisaris Utama PT. LJU
Kamis, 28 November 2024 -
UIN RIL Kembali Bekali Administrator Website Guna Tingkatkan Peringkat Webometrics
Kamis, 28 November 2024