Proyek Puluhan Miliar, Perpustakaan Modern Seperti Hutan di Tengah Kota
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gedung Perpustakaan Modern Provinsi Lampung yang pembangunannya menghabiskan anggaran puluhan miliar, kondisinya memperihatinkan. Dipenuhi semak belukar dan pohon-pohon liar, seperti hutan di tengah kota.
Gedung Perpustakaan modern Lampung mulai dibangun pada era Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, yang terletak di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Nomor 52, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung, di atas lahan seluas sekitar 2,5 hektare.
Perpustakaan modern ini dikerjakan secara berkesinambungan (multiyears) dengan estimasi anggaran melalui APBD Provinsi Lampung sekitar Rp70 miliar.
Informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, proyek tersebut dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung mulai TA. 2018. Pemborongnya PT Manggala Wira Utama dengan nomor kontrak: 29/KTR-F/PPS/APBD/V/2018, selama 165 hari kerja dengan nilai proyek Rp25.903.600.000.
Pada TA. 2020 pembangunan tidak dilanjutkan karena refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19. Rencananya, pembangunan kembali dilanjutkan pada TA. 2022 melalui APBD Perubahan senilai Rp5,9 miliar.
Ditinggal sekian lama tanpa perawatan, kondisi fisik gedung perpustakaan modern yang digadang-gadang menjadi salah satu ikon Provinsi Lampung itu tampak seperti bangunan liar di tengah hutan.
Pantauan di lokasi, bagian depan bangunan gedung perpustakaan modern yang berdiri di kawasan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung tersebut dipenuhi rumput ilalang dan menjuluri hingga tembok pagar.
Pintu masuk gerbang utama gedung ditutupi seng setinggi 2 meter dan panjang 4 meter. Pada sisi belakang gedung penuh semak belukar dan pepohonan liar yang tingginya hampir menyamai gedung tersebut.
Fasilitas yang sudah ada seperti mushola juga mangkrak, dan cat pada atas dinding gedung itu tampak sudah pudar. Pada bagian belakang dinding gedung terlihat berlumut, terkena rembesan air hujan.
"Tembok sudah berlumut karena bocoran air hujan dan bangunan tak terawat. Jadi melihatnya saja kecewa, karena mubazir sudah bertahun-tahun mangkrak," ujar, Iwan, warga yang mencari rumput di sekitar bangunan gedung perpustakaan itu, Selasa (5/7/2022).
Iwan mengatakan, beberapa pohon tinggi mulai menutupi gedung perpustakaan modern tersebut.
"Pohon-pohon itu saja sudah tinggi seperti itu, padahal tadinya kecil. Artinya sudah bertahun-tahun tidak dirawat. Tapi rakyat kecil seperti kita cuma bisa mengelus dada melihat bangunan itu tidak terawat," ungkapnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK) Provinsi Lampung, Thomas Edwin Ali Hutagalung, saat dihubungi via telepon tidak merespon meski nomor kontaknya dalam keadaan aktif. Begitu pun pesan yang dikirim lewat WhatsApp tidak dibalas.
Sebelumnya, pada saat pencanangan peletakan batu pertama pembangunan perpustakaan modern Provinsi Lampung, di Eks Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Lampung Jalan ZA Pagar Alam, Sabtu (10/2/2018), Kepala Dinas Cipta Karya dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung masa itu, Edarwan, mengatakan perpustakaan tersebut memiliki gedung yang didesain dengan arsitektur modern, dilengkapi dengan taman-taman hijau dan natural, dilengkapi pula dengan pencahayaan alami secara maksimal dan pencahayaan eksterior fasad yang modern pada malam hari serta memakai konsep green building yang ramah lingkungan.
Struktur gedung memakai sistem baja komposit dengan konsep open space frame.
Edarwan menjelaskan, gedung perpustakaan modern tersebut terdiri empat bagian, yaitu Gedung Utama, Gedung Bundar Tengah, Gedung Sayap Kiri dan Gedung Sayap Kanan dengan perkiraan luas bangunan gedung 10.000 meter.
Untuk kebutuhan ruang pada masing-masing gedung, pada Gedung Utama lima lantai yakni lantai satu untuk lobby, ruang informasi/e-library dan ruang baca utama, lantai dua untuk ruang baca utama dan e-library, lantai tiga untuk ruang baca utama dan ruang deposit, lantai empat untuk kantor pengelola dinas perpustakaan, dan lantai lima untuk roof garden.
Lalu, untuk Gedung Bundar Tengah terdiri dari tiga lantai yakni lantai satu untuk lobby/waterfall dan ruang informasi, lantai dua untuk kolam ikan dan ruang baca terbuka, dan lantai tiga untuk roof garden/outdoor roof.
Selanjutnya, Gedung Sayap Kiri terdiri dari dua lantai yakni lantai satu untuk ruang baca rekreatif, business area, dan taman terbuka hijau, dan lantai dua untuk ruang meeting dan ruang seminar.
Gedung Sayap Kanan terdiri dari dua lantai yakni lantai satu untuk diorama, pusat peraga IPTEK, ruang baca dan bermain anak, ruang baca lansia dan difabel, dan lantai dua untuk ruang audio visual (bioskop). (*)
Berita Lainnya
-
Menang Dramatis Lewat Adu Pinalti, TS Saiburai Lawan Persikomet di Final Liga 4 Lampung
Sabtu, 08 Februari 2025 -
Prodi S-2 Pendidikan IPS FKIP Unila Gelar Asesmen Lapangan oleh LAMDIK
Sabtu, 08 Februari 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia dan SMKK BPK Penabur Teken MoU, Perkuat Kerja Sama Pendidikan
Jumat, 07 Februari 2025 -
Rusli Bintang Bantah Isu Dualisme di Yayasan Altek dan Universitas Malahayati Bandar Lampung
Jumat, 07 Februari 2025