Pemprov Lampung Antisipasi Ancaman Kejahatan Siber

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) me-launching Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Insident Response Team Pemerintah Provinsi Lampung (LampungProv-CSIRT) untuk mengantisipasi ancaman kejahatan siber.
Launching dilaksanakan di Ballroom Hotel Emersia, Bandar Lampung, Rabu (29/6/2022), dihadiri Kepala (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.
Kepala BSSN Letjen TNI (purn) Hinsa Siburian mengapresiasi launching LampungProv-CSIRT.
"Kami dari BSSN berharap dengan di-launchingnya CSIRT maka sistem pemerintahan berbasis elektronik dapat berlangsung dengan baik. Tentunya untuk efektivitas dan efisiensi pemerintahan, yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Lampung," kata Hinsa.
Hinsa mengingatkan semua Pemda harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk penyalahgunaan data. Selain itu, bidang pertahanan keamanan juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber.
Hinsa menjelaskan, ada dua sifat serangan siber yang terjadi yaitu bersifat teknis dan bersifat sosial.
Ancaman siber bersifat teknis yaitu menyerang lapisan jaringan logika melalui metode teknis yang intrusif dengan tujuan mendapatkan akses ilegal ke dalam jaringan dan sistem pihak sasaran guna menghancurkan, mengubah, mencuri, dan memasukkan informasi.
“Sedangkan ancaman siber bersifat sosial seperti menyebarkan informasi palsu untuk membuat keresahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Hinsa menerangkan, untuk mengantisipasi ancaman siber yang bersifat sosial diperlukan peran dari semua pihak hingga lembaga pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi.
"Tetapi untuk ancaman yang bersifat sosial itu semua lapisan masyarakat harus terlibat terutama lembaga pendidikan, lembaga agama dan orang tua. Mereka semua diharapkan bisa beradaptasi dengan dunia yang semakin maju di era digital," katanya.
Hinsa berharap CSIRT mendeteksi serangan yang bersifat teknis agar sistem elektronik yang ada di suatu lembaga tidak terjadi insiden siber.
"Dengan terbentuknya tim CSIRT ini nantinya mereka akan memberikan kesadaran kepada anggota atau ASN yang ada di Pemprov Lampung dan masyarakat agar semakin sadar kita ini sekarang ada di dunia baru di ruang siber," ujarnya.
Menurutnya, meski teknologi terus berkembang pesat tetapi nilai budaya, agama, bangsa dan negara harus menjadi benteng dan modal utama untuk beradaptasi dengan kemajuan terutama di bidang digital.
"Kalau seseorang menyebarkan ujaran kebencian melalui siber dan dimasukan kedalam smartphone itu bisa dibaca warga di dunia. Tim ini diharapkan kedepannya bisa mendeteksi ancaman yang bersifat tehnikal seperti itu," lanjutnya.
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mengatakan LampungProv-CSIRT adalah perangkat untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan berbasis siber di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Chusnunia menjelaskan, penggunaan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada instansi pemerintah berkembang sangat pesat. Terlebih, sejak pandemi Covid-19. Ada banyak sektor yang terdampak, namun ada sisi baiknya seperti percepatan teknologi informasi.
"Di balik perkembangan TIK ini, muncul pula tantangan dalam keamanan siber," ujar Chusnunia. Ia mengungkapkan, berdasarkan data BSSN terdeteksi serangan siber yang masuk ke Indonesia sebanyak 1,6 miliar.
Sebaran serangan siber tersebut tertinggi berada pada sektor akademik sebanyak 38,03 persen, swasta 25,37 persen, pemerintah daerah 16,86 persen, pemerintah pusat 8,26 persen, penyelenggara hukum 4,18 persen, dan personal 2,66 persen.
“Pemerintah Provinsi Lampung sebagai pemerintah daerah tentunya memiliki kemungkinan tidak luput dari serangan siber. Untuk itu, perlu langkah cepat, efektif dan efisien,” kata Chusnunia.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2022 Pemerintah Provinsi Lampung terpilih menjadi salah satu dari tujuh instansi pemerintah daerah sebagai target rencana kerja pemerintah prioritas nasional pembentukan CSIRT tahun 2022.
“Dan dengan berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Pemerintah Provinsi Lampung telah membentuk LampungProv-CSIRT,” ungkapnya.
Chusnunia berharap dengan hadirnya LampungProv-CSIRT dapat meningkatkan pertahanan dan keamanan berbasis siber di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. (*)
Artikel ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis, 30 Juni 2022 dengan judul, "Pemprov Antisipasi Ancaman Kejahatan Siber”
Video KUPAS TV : Gelontorkan Dana Miliaran Rupiah, Pemerintah Bangun Jembatan Way Gebang
Berita Lainnya
-
Dua Dosen MBI Teknokrat Bantu Tingkatkan Kompetensi Pembelajaran Mendalam Guru Lewat AI di SMAN 6 Metro
Kamis, 19 Juni 2025 -
Investigasi Dinilai Janggal, Mahasiswa Unila Desak Sanksi untuk Dekan FEB
Kamis, 19 Juni 2025 -
Mahasiswi Meninggal Usai Melahirkan di Kamar Kos Bandar Lampung, Bayi Dibuang Kekasih di Jembatan Tegineneng
Kamis, 19 Juni 2025 -
Wujud Kontribusi ke Negara, PLN Setor Rp65,59 Triliun Lewat Dividen, Pajak, dan PNBP
Kamis, 19 Juni 2025