• Jumat, 29 Maret 2024

Pemprov Lampung Mulai Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Rabu, 29 Juni 2022 - 17.34 WIB
84

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat dimintai keterangan, Rabu (29/6/2022). foto:Ria/kupastuntas.co.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai melakukan antisipasi terhadap peningkatan kasus Covid-19 akibatnya masuknya Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, mengungkapkan jika sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali sudah mengkonfirmasi adanya peningkatan kasus harian aktif akibat varian baru tersebut.

"Di Jakarta memang sedang naik kasusnya dan kemungkinan akan bergeser dari Jawa ke luar Jawa. 

Kita bersiap untuk peningkatan kasus makanya tadi rapat koordinasi bersama dengan pemerintah pusat," kata Chusnunia saat dimintai keterangan, Rabu (29/6/2022).

Namun ia mengungkapkan jika dalam satu minggu terakhir ini baik itu penambahan kasus aktif, angka kematian hingga tingkat keterisian tempat tidur di Provinsi Lampung masih dapat dikendalikan.

"Situasi di Lampung semingguan ini ada 3 angka positif dari Bandar Lampung dan 20 hari kebelakang ada beberapa kasus dari beberapa daerah. Walaupun ada penambahan tapi tidak tinggi dan kita sekarang situasi nya relatif baik dan terkendali," imbuhnya.

Waguh Chusnunia juga menerangkan jika saat ini pihaknya terus melakukan percepat vaksinasi terutama untuk dosis ketiga atau booster dengan melakukan vaksinasi secara door to door.

"Booster terus kita tingkatkan karena sekarang masyarakat sudah percaya diri tidak mau vaksin lagi. Tim kesehatan juga terus mengimbau bahkan door to door menyisir masyarakat yang belum vaksin," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, pada hari ini terdapat penambahan dua kasus baru sedangkan untuk konfirmasi kematian tidak mengalami penambahan.

"Penambahan kasus kita masih melandai dan yang katanya peningkatan kasus akan bergeser ke luar pulau Jawa itu kan masih prediksi. Semoga saja tidak ada peningkatan kasus yang signifikan," kata dia.

Guna melakukan antisipasi peningkatan kasus tersebut Reihana menerangkan jika pihaknya terus memungkinkan tes, tracing, treatment (3T) serta melakukan isolasi terhadap kasus positif.

"Masyarakat juga tetap harus prokes yang ketat sekarang ini. Karena sekarang kuncinya adalah berperilaku hidup bersih dan sehat untuk terhidar dari virus," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : Benarkah PMK Jadi Faktor Penurunan Pembelian Sapi Ternak?

Editor :

Berita Lainnya

-->