2.248 Warga Lampung Terjangkit DBD, Sembilan Orang Meninggal

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hingga Mei 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mencatat sebanyak 2.248 masyarakat di Provinsi Lampung terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD), 9 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Reihana, mengatakan kasus DBD sebanyak 43,43 persen menyerang warga berusia 15-44 tahun, 34,24 persen berusia 5-14 tahun, 12,03 persen berusia diatas 44 tahun, 8,30 persen berusia 1-4 tahun dan 2 persen menyerang warga berusia dibawah 1 tahun.
"Dari awal Januari hingga Mei 2022 sudah ada 2.248 orang yang terserang DBD, dan 9 diantaranya meninggal dunia. Dari total warga yang terserang DBD memang didominasi mereka yang berusia 15 tahun hingga 44 tahun," kata Reihana, Senin (27/6/2022).
Reihana mengungkapkan, kasus DBD sudah terjadi di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dan terbanyak ada di Bandar Lampung 804 kasus dengan 2 kematian. Disusul Lampung Tengah 233 kasus dengan 2 kematian, dan Pesawaran 196 kasus (lengkap lihat tabel).
Jumlah kasus DBD periode Januari-Mei 2022 meningkat drastis dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang berjumlah 588 kasus DBD.
"Untuk mengantisipasi semakin bertambahnya kasus DBD ini tim surveilans diperketat. Kemudian berkoordinasi dengan rumah sakit untuk segera melaporkan dalam waktu 24 jam ke Dinas Kesehatan setiap kasus atau suspect DBD untuk segera dilakukan investigasi," kata Reihana.
Reihana mengungkapkan, pihaknya telah mendistribusikan logistik ke kabupaten/kota seperti insektisida dan larvasida. Serta penyebaran informasi melalui berbagai media serta menerbitkan surat edaran untuk bupati, walikota hingga camat.
"Namun yang penting dilakukan ialah melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus dan pemberdayaan masyarakat dengan menggiatkan satu rumah satu jumantik," ungkapnya.
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas, meminta dinas terkait terus menggalakan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya DBD serta cara penanggulangannya.
"Masyarakat perlu lebih sering lagi untuk diberikan edukasi tentang bahayanya DBD ini. Mungkin di rumah masih banyak yang tidak suka menguras dan membersihkan tempat yang biasa dijadikan penampungan air," kata Mikdar.
Ia menyarankan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan foggingisasi di wilayah-wilayah yang rawan dan berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD serta daerah yang paling banyak ditemukan kasus DBD.
"Fogging perlu diperluas terutama di daerah yang paling rawan. Masyarakat juga mari sama-sama bergotong royong untuk membersihkan lokasi sekitar apalagi saat ini masih masuk musim hujan," terangnya. (*)
Artikel ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 28 Juni 2022 dengan judul, "2.248 Warga Lampung Terjangkit DBD”
Video KUPAS TV : Longsor Rusak Rumah di Lambar, Kerugian Capai Ratusan Juta
Berita Lainnya
-
Panitia SNPMB Temukan 10 Joki, 50 Peserta Tes Berbuat Curang
Jumat, 02 Mei 2025 -
Mahathir Muhammad Tekankan Pentingnya Kepemimpinan di Hadapan Pegawai Kemenkumham Lampung
Kamis, 01 Mei 2025 -
May Day di Tugu Adipura, Ratusan Buruh Lampung Serukan Tujuh Tuntutan
Kamis, 01 Mei 2025 -
Polda Lampung Kerahkan 1.719 Personel Gabungan Amankan Unjuk Rasa Hari Buruh
Kamis, 01 Mei 2025