• Selasa, 01 Juli 2025

Empat Sapi di Metro Selatan Diduga Terjangkit PMK

Jumat, 24 Juni 2022 - 10.49 WIB
171

Kondisi sapi dengan mulut berlendir milik Kiswoyo di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan yang diduga terjangkit PMK.

Kupastuntas.co, Metro - Sebanyak empat ekor sapi milik seorang warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pemilik sapi, Kiswoyo mengungkapkan, sapi yang dirawatnya telah mengalami sakit dengan gejala menyerupai PMK sejak sepekan terakhir. 

"Saya tau itu seminggu ini, sapi itu awalnya lemes terus tidak mau makan dan di mulutnya itu berlendir seperti busa gitu. Awalnya cuma satu yang sakit, terus kok yang lain juga berlendir di mulutnya dan hidungnya juga," ungkapnya, Jum'at (24/6/2022).

Meskipun begitu, pemilik empat ekor sapi tersebut mengatakan bahwa ternak peliharaannya tersebut hanya mengalami mulut berlendir dan lemas. Dirinya telah melakukan upaya pemulihan sapi dengan memberikan asupan suplemen hewan.

"Tapi ya memang cuman di mulut yang berlendir, kalau kakinya enggak kenapa-kenapa sih sepertinya. Kita kan kasian liat sapi lemes, karena tidak mau makan jadi kita minumin rebusin jahe, gula merah terus dikasih telur ayam. Itu kita minumin tiga kali sehari," ujarnya.

Kiswoyo juga mengaku telah melaporkan kondisi ternaknya ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro agar mendapat penanganan medis hewan.

"Waktu itu sudah lapor, sudah ditangani juga. Kalau sekarang sudah lumayan bisa berdiri tidak seperti awal itu. Kemarin juga sudah didatangi Dinas, terus diberi suntikan dan juga obat vitamin. Kalau kepastian PMK saya juga belum tau, soalnya kan sudah diperiksa Dinas tinggal nunggu hasilnya," terangnya.

Sementara itu, DKP3 Kota Metro mengaku telah melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel darah hewan ternak yang diduga terjangkit PMK di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan.

"Kita telah mengambil sampel darahnya, dan sekarang masih menunggu hasil dari Biovet, apabila hasil yang keluar positif akan di isolasi daerah hewan ternak tersebut dengan radius 1 kelurahan. Jadi hewan disekitar itu tidak ada aktifitas lagi. Tidak boleh keluar dari tempat isolasi," jelas Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno.

Meskipun begitu, ternak yang positif PMK tetap diizinkan untuk dijual selagi langsung disebelih. Kadis juga menerangkan bahwa penyebaran PMK ke ternak sapi berlangsung cepat dan dapat melalui udara.

"Hewan ternak itu boleh dijual sepanjang langsung di sembelih. Karena PMK itu tidak zoonosis atau tidak dapat menular ke manusia. Tapi, manusia bisa menjadi perantara penyebaran PMK itu. Jadi penyebarannya sangat cepat ya, bisa melalui udara, bisa melalui manusia, melalui hewan ternak lainnya bahkan perlengkapan ternaknya pun bisa menjadi perantara juga," imbuhnya.

Pihaknya juga telah melakukan isolasi terhadap sejumlah ternak yang diduga terjangkit PMK. Isolasi dilakukan selama 14 hari kedepan. Jika ternak tidak dapat diobati maka akan dilakukan penyembelihan.

"Daerah yang terjangkit menurut aturan tidak boleh melakukan transaksi dalam kurun waktu 2 tahun, kalaupun dibolehkan hanya antar daerah yang pernah terjangkit penyakit PMK tersebut. Nanti akan kita kirimkan bantuan disinfektan dan pengobatan ke daerah itu apabila memang benar positif. Apabila nanti memang tidak bisa diobati kita akan langsung eksekusi," tandasnya. (*)


Editor :