• Jumat, 19 April 2024

Lampung Timur Dapat Predikat Desa Devisa Lada Hitam dari Kementerian Perindustrian

Kamis, 23 Juni 2022 - 19.58 WIB
692

Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo saat acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di obyek wisata Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Kamis (23/06/2022). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kementerian Perindustrian dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia menetapkan Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) dalam program Desa Devisa Lada Hitam.

Predikat satu-satunya di Indonesia itu ditetapkan pada acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, bertajuk Lagawi Fest atau Lampung Bangga Wirausaha Industri Festival, yang berlangsung di obyek wisata Pulau Tegal Mas, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran, Kamis (23/06/2022).

Selain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, acara yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan itu, juga dihadiri Gubernur Arinal Djunaidi dan para kepala daerah kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo menyampaikan rasa bersyukur atas penetapan predikat di Lamtim.

"Dengan ditetapkannya Lampung Timur sebagai Kabupaten Devisa Lada Hitam tentunya menjadi nilai positif bagi seluruh masyarakat, karena ini satu-satunya di Indonesia," kata Dawam.

Ia mengungkapkan, sejak zaman dahulu Lampung Timur memang dikenal sebagai pemasok komoditi lada hitam yang sangat diminati pasar internasional.

"Pemkab Lampung Timur akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada lebih kurang 500 petani lada hitam di kabupaten setempat," ungkapnya.

Dawam menyebutkan, Sentra komoditi lada hitam di Lamtim ada di enam desa pada tiga kecamatan.

"Terdapat di Desa Sukadanabaru, Tanjungharapan, Negerikaton dan Desa Suryamataram di Kecamatan Margatiga. Kemudian, Desa Caturswako, Kecamatan Bumiagung serta Desa Putraaji Dua, Kecamatan Sukadana," sebutnya.

Penetapan Lampung Timur sebagai Kabupaten Devisa Lada Hitam, berdasarkan ketentuan seperti memiliki komunitas berupa gapoktan yang terdiri dari lebih dari 500 petani, memiliki produk berorientasi ekspor yaitu lada hitam.

"Budidaya lada hitam yang dilakukan petani telah didampingi stakeholder terkait (Disperindag Lamtim), dan terdapat local hero," jelasnya.

Kedepannya, Dawam akan membuat program atau pelatihan dalam masyarakat guna penguatan manajemen termasuk membentuk koperasi oleh Gapoktan. 

"Peningkatan kapasitas produksi dengan pembelian alas jemur dan peralatan perawatan," Pungkas Dawam. (Adv Kominfo)