• Jumat, 19 April 2024

Hadiri Lagawi Fest, Menko Luhut Minta Impor Produk Makanan Dihentikan

Kamis, 23 Juni 2022 - 14.54 WIB
151

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau pameran UMKM di acara Lagawi Fest dalam rangka Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indoensia (BBI) yang berlangsung di Pulau Tegal Mas, Kamis (23/6/2022). (Foto:Ria/kupastuntas.co)

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta kepada pemerintah daerah termasuk Provinsi Lampung untuk menghentikan impor produk makanan terlebih yang diproduksi dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Luhut saat dimintai keterangan usai menghadiri acara Lagawi Fest dalam rangka Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indoensia (BBI) yang berlangsung di Pulau Tegal Mas, Kamis (23/6/2022).

Luhut mengungkapkan, jika pemerintah saat ini tengah konsisten dalam mengkampanyekan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri guna mendongkrak pertumbuhan industri yang ada di tanah air. 

"Jangan kita impor barang-barang apa lagi makanan yang kita bisa si produksi sendiri seperti singkong dan kopi. Itu nanti akan kita dorong dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian agar kita lebih mengedepankan produk dalam negeri apa lagi kita bangga dengan produk kita," kata dia.

Menurut Luhut, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia, inflasi yang terjaga, ekspor terbaik di dunia serta terciptanya jutaan lapangan kerja merupakan dampak positif dari keberadaan UMKM. 

"Keberadaan UMKM ini membuat Indonesia kedepan yang tanpa kita sadari akan lebih baik dan jutaan lapangan kerja akan tercipta dengan UMKM. Saya kira UMKM ini jadi perhatian kita dan itu membuat ekonomi kita bagus sampai hari ini," imbuhnya. 

Ia melanjutkan, jika pemerintah menargetkan sebesar 30 juta UMKM dan IKM tengah ditargetkan untuk berproses menuju go digital atau onboarding pada tahun 2023 mendatang sementara saat ini sudah ada 11,1 juta unit yang onboarding. 

Menurutnya, hingga Mei 2022 total IKM sudah mencapai 19,1 juta unit. Dimana rata-rata per bulan jumlah tersebut meningkat sebanyak 400 ribu IKM dan akan terus ditingkatkan menjadi 600 ribu per bulan. 

"BBI ini telah mendorong aksi afirmasi belanja pemerintah untuk produk dalam negeri dengan target serapan minimal Rp400 triliun. Realisasi per 20 Juni 2022 sudah mencapai Rp225,43 triliun. Hal ini sudah mendapat perhatian langsung dari Bapak Presiden," ujar Menko Luhut.

Terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan jika tujuan Gernas BBI ialah meningkatkan jumlah IKM yang onboarding, pendampingan wirausaha industri, dan peningkatan transaksi penjualan para IKM.

Menurutnya, pada tahun 2021 sektor industri pengolahan Provinsi Lampung tumbuh sebesar 4,57 persen dan menyumbang 19,65 persen atau sektor penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB Provinsi Lampung.

"Dari total 192.234 UKM yang ada di Provinsi Lampung ini, sebanyak 95.401 di antaranya merupakan industri kecil dan menengah yang didominasi oleh pelaku industri makanan dan minuman," kata dia.

Menperin juga mengungkapkan jika dalam rangka mendukung tujuan Gernas BBI untuk menaikkan jumlah Artisan Indonesia (UMKM/IKM) hingga 30 juta yang onboarding di marketplace pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi e-business melalui Program e-SmartIKM.

"Program e-Smart IKM Kemenperin telah berjalan sejak tahun 2017, dan sampai saat ini telah melatih 22.515 pelaku Industri Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia," kata Menperin. (*)

Editor :