229 Ternak di Lampung Terserang PMK, Berasal Dari 4 Kabupaten Ini

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Mawarti, saat diminti keterangan oleh wartawan. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mencatat sebanyak 229 sapi di daerah setempat
terserang peyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung
Lili Mawarti, mengungkapkan jika 229 ternak yang terserang PMK tersebut
tersebar di empat kabupaten yang berbeda.
"Ternak yang terserang PMK total ada 229 ekor, kemudian
yang mati 4 ekor, potong paksa 14 ekor, dan sudah ada 168 ekor yang dinyatakan
sembuh," kata Lili saat dimintai keterangan, Senin (20/6/2022).
Ia melanjutkan, 229 ternak yang terserang PMK tersebut
berasal dari Kabupaten Tulang Bawang 121 ekor dimana 2 ekor dinyatakan mati, 14
ekor dipotong paksa, dan 53 ekor dinyatakan sembuh.
Selanjutnya Tulangbawang Barat 78 ekor dimana 1 ekor
dinyatakan mati dan 79 ekor dinyatakan sembuh. Kemudian Lampung Timur 82 ekor
dimana 1 ekor dinyatakan mati dan 18 ekor dinyatakan sembuh.
"Kemudian yang terakhir ada di Kabupaten Mesuji 18 ekor
yang terpapar dan kesemuanya ternak sudah dinyatakan sembuh. Tidak ada lagi
yang terkonfirmasi PMK," bebernya.
Lili mengungkapkan jika saat ini Kementerian Pertanian baru
menerima 800 ribu dosis vaksin PMK yang didatangkan dari Prancis. Namun Lampung
belum menjadi daerah yang menerima vaksin tersebut.
"Dari jumlah 800 ribu dosis tersebut Lampung belum
termasuk, karena prioritas dari Kementan itu di daerah yang terjangkit dan zona
merah seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Jawa Tengah, dan Jawa
Barat. Tapi kita sudah usulkan," kata dia.
Pada kesempatan tersebut Lili menerangkan jika pengawasan
dan pemeriksaan akan diketatkan didaerah yang sudah terkonfirmasi PMK terlebih
menjelang hari raya Idul Adha.
"Bahkan pemeriksaan kesehatan hewan ternak yang akan
dijual dari wilayah tersebut tidak hanya dilakukan di lapak penjual hewan
qurban, melainkan dilakukan mulai dari lokasi peternakan," kata dia.
Dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi
Lampung, I Made Bagiasa, berharap agar pemerintah pusat dalam hal ini
Kementerian Pertanian dapat mengalokasikan vaksin ke Provinsi Lampung.
Menurutnya, meski jumlah kasus PMK di Lampung tidak begitu
banyak namun hal tersebut sebagai langkah antisipasi lantaran Lampung dikenal
sebagai lumbung ternak dan juga mengirim ternak ke berbagai daerah.
"Lampung kan dikenal dengan lumbung ternak jadi ya harusnya dapat alokasi vaksin tersebut. Namun karena jumlah nya terbatas dan belum ada produksi di Indonesia maka harus bersabar dengan tetap melakukan pengetatan," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : Khilafatul Muslimin Bentuk Kampung Khilafah Di Lampung Selatan
Berita Lainnya
-
HIMA Magister Bahasa Inggris Gelar Seminar Akademik 'ELLITE #1 Forum' di Universitas Teknokrat Indonesia
Rabu, 30 April 2025 -
UTBK SNBT 2025 di Itera, 219 Peserta Tak Hadir
Rabu, 30 April 2025 -
Kolaborasi Polda Lampung dan PLN Tingkatkan Pengetahuan Personel tentang Keselamatan Kelistrikan
Rabu, 30 April 2025 -
Magister Hukum Universitas Saburai Raih Akreditasi 'Baik Sekali' dari BAN-PT
Rabu, 30 April 2025