Ribuan Guru di Lamsel Ikuti IMTF Pakai Dana BOS, Begini Tanggapan Dinas Pendidikan

Promotor Event dan Founder IMTF TV One, Herdinal Sky, dalam konferensi pers di Kalianda, Kamis (16/06/2022). Foto: Imanuel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Lampung Selatan - Ribuan guru di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) bakal
mengikuti kegiatan Indonesia Milenial Teacher Festival (IMTF). Acara itu
dirangkai dengan Gebyar Kabupaten Lamsel.
Dilansir dari laman
website Pemkab Lamsel, IMTF adalah rangkaian event dari program TV Nasional
yakni TV One pada bidang pendidikan dan merupakan bagian dari program 'Guru
Penggerak Merdeka Belajar' yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi
para guru.
Kegiatan digelar
selama 3 hari dari 28-30 Juni 2022 secara hybrid dengan melibatkan ribuan guru
yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten setempat.
Salah satu pemateri
yang nantinya dihadirkan yakni seorang Psikolog Anak Seto Mulyadi atau biasa
dikenal Kak Seto.
Untuk mengikuti acara
IMTF itu, para guru dikenakan biaya tiket sebesar Rp 150 ribu per orang. Mereka
nantinya akan diberikan pelatihan-pelatihan dan akan mendapatkan sertifikat.
Promotor Event dan
Founder IMTF tvOne, Herdinal Sky mengatakan, sampai saat ini sudah terdapat
sekitar 6.000 orang guru di Kabupaten Lamsel yang terdaftar dan membayar tiket
untuk mengikuti acara tersebut.
Kata dia, para guru
itu mau mengikuti kegiatan itu secara sukarela tanpa adanya paksaan.
"Yang baru
terdaftar dengan kami sekitar 6.000an. Yang pertama saya yakinkan tidak ada
paksaan, tidak ada surat cinta dari Bupati atau Kadis," katanya ketika
menggelar konferensi pers di Kalianda, Kamis (16/06/2022).
Dia mengungkapkan,
uang yang dipakai para guru untuk membeli tiket itu bersumber dari dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) bagi guru SD dan SMP.
"Yang guru PNS
tidak uang mereka, dari BOS. Untuk PAUD yang saya herannya PAUD ini semangat,
jadi ada yang merogoh kocek sendiri," ungkapnya.
Menurutnya, para guru
PAUD itu mau mengikuti IMTF lantaran hadirnya Kak Seto yang akan menjadi
pemateri dalam acara tersebut.
"Karena mereka melihat Kak Seto salah
satu yang hadir disana. Tapi intinya tidak ada paksaan-paksaan," tuturnya.
Acara itu, jelas dia,
akan digelar Hybrid di salah satu hotel di Bandar Lampung dengan mengundang
beberapa artis ibu kota dan dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Kabupaten Lamsel.
"Kita akan
mensetting ruangan itu menjadi studio, full videotron, pake lighting dan
lain-lain. Kemudian di jam pertama akan ada konser kebangsaan, akan ada Putri
Pariwisata Indonesia dan Putri Bumi Indonesia hadir," katanya.
"Yang hadir
sekitar 250 orang baik Forkopimda, media, kemudian panitia. Kita akan launching
buku juga besok, guru yang sudah menulis. Kita juga akan berikan penghargaan
kepada guru berdedikasi," lanjutnya.
Melalui acara itu,
Herdinal menjelaskan, diharapkan para guru dapat menjadi guru milenial dan juga
dapat membawa nama Kabupaten Lamsel ke tingkat nasional.
"Dari adanya
acara ini, kita ingin ada yang namanya acara event nasional hadir di Lamsel.
Kita akan mencoba Hari Anak Nasional (HANI) bisa kita boyong dari pusat datang
ke Lamsel," katanya.
"Kemarin juga ada
sempat bisikan Kak Seto kepada saya kalau bisa besok breakfastnya sama pak
bupati, kata dia rencana kita mau boyong Sekolah Ramah Anak dan Ramah
Disabilitas. Itu ada posnya di pusat sekitar Rp60Miliar," jelasnya.
Pejabat Fungsional
Dinas Pendidikan Kabupaten Lamsel, Heri Satrianto mengatakan, penggunaan dana
BOS dalam acara itu sudah sangat tepat.
Dia menuturkan,
kegiatan itu sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Nomor 2 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Bantuan
Operasional Sekolah, dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan
Kesetaraan.
"Sudah tepat,
karena sudah ada di Juknis BOS untuk peningkatan pengembangan profesi guru. Itu
di juknis pasal 26 point F itu sudah
jelas. Di Permendikbud Nomor 2 tahun 2022," katanya.
Acara itu, jelas Heri,
dapat meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kompetensi serta SDM para guru
di Lamsel.
"Pengembangan SDM
gurunya, terus kemampuan kompetensi guru. Setelah kegiatan ini paling tidak
bisa mengembangkan inovasi sendiri. Kompetensi profesi guru ini harus
berkembang terus," jelasnya.
Saat ini, tambah dia,
terdapat sekitar 12.000 orang guru di Lamsel yang terdaftar di Data Pokok
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
"Ada sekitar 12.000 an. itu yang masuk Dapodik. Jadi sudah tepat untuk meningkatkan kapasitas guru kita," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Kantor Pusat Bandar Lampung
Berita Lainnya
-
Polisi Ciduk 2 Warga Palas Lamsel Kedapatan Bawa Sabu dan Kunci T di Tempat Karaoke
Minggu, 11 Mei 2025 -
Polisi Bekuk Pencuri Motor di Area Krakatau Park Bakauheni
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Polda Lampung Gerebek Kontrakan di Natar, Empat Orang Diamankan Terkait Dugaan Pesta Narkoba
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Aniaya Warga Kalianda Hingga Luka 20 Jahitan di Kepala, Bang Jago Dibekuk Polisi
Jumat, 09 Mei 2025