• Selasa, 23 April 2024

Ribuan Guru di Lamsel Ikuti IMTF Pakai Dana BOS, Begini Tanggapan Dinas Pendidikan

Kamis, 16 Juni 2022 - 14.51 WIB
425

Promotor Event dan Founder IMTF TV One, Herdinal Sky, dalam konferensi pers di Kalianda, Kamis (16/06/2022). Foto: Imanuel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Ribuan guru di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) bakal mengikuti kegiatan Indonesia Milenial Teacher Festival (IMTF). Acara itu dirangkai dengan Gebyar Kabupaten Lamsel.

Dilansir dari laman website Pemkab Lamsel, IMTF adalah rangkaian event dari program TV Nasional yakni TV One pada bidang pendidikan dan merupakan bagian dari program 'Guru Penggerak Merdeka Belajar' yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru.

Kegiatan digelar selama 3 hari dari 28-30 Juni 2022 secara hybrid dengan melibatkan ribuan guru yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten setempat.

Salah satu pemateri yang nantinya dihadirkan yakni seorang Psikolog Anak Seto Mulyadi atau biasa dikenal Kak Seto.

Untuk mengikuti acara IMTF itu, para guru dikenakan biaya tiket sebesar Rp 150 ribu per orang. Mereka nantinya akan diberikan pelatihan-pelatihan dan akan mendapatkan sertifikat.

Promotor Event dan Founder IMTF tvOne, Herdinal Sky mengatakan, sampai saat ini sudah terdapat sekitar 6.000 orang guru di Kabupaten Lamsel yang terdaftar dan membayar tiket untuk mengikuti acara tersebut.

Kata dia, para guru itu mau mengikuti kegiatan itu secara sukarela tanpa adanya paksaan.

"Yang baru terdaftar dengan kami sekitar 6.000an. Yang pertama saya yakinkan tidak ada paksaan, tidak ada surat cinta dari Bupati atau Kadis," katanya ketika menggelar konferensi pers di Kalianda, Kamis (16/06/2022).

Dia mengungkapkan, uang yang dipakai para guru untuk membeli tiket itu bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi guru SD dan SMP.

"Yang guru PNS tidak uang mereka, dari BOS. Untuk PAUD yang saya herannya PAUD ini semangat, jadi ada yang merogoh kocek sendiri," ungkapnya.

Menurutnya, para guru PAUD itu mau mengikuti IMTF lantaran hadirnya Kak Seto yang akan menjadi pemateri dalam acara tersebut.

 "Karena mereka melihat Kak Seto salah satu yang hadir disana. Tapi intinya tidak ada paksaan-paksaan," tuturnya.

Acara itu, jelas dia, akan digelar Hybrid di salah satu hotel di Bandar Lampung dengan mengundang beberapa artis ibu kota dan dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lamsel.

"Kita akan mensetting ruangan itu menjadi studio, full videotron, pake lighting dan lain-lain. Kemudian di jam pertama akan ada konser kebangsaan, akan ada Putri Pariwisata Indonesia dan Putri Bumi Indonesia hadir," katanya.

"Yang hadir sekitar 250 orang baik Forkopimda, media, kemudian panitia. Kita akan launching buku juga besok, guru yang sudah menulis. Kita juga akan berikan penghargaan kepada guru berdedikasi," lanjutnya.

Melalui acara itu, Herdinal menjelaskan, diharapkan para guru dapat menjadi guru milenial dan juga dapat membawa nama Kabupaten Lamsel ke tingkat nasional.

"Dari adanya acara ini, kita ingin ada yang namanya acara event nasional hadir di Lamsel. Kita akan mencoba Hari Anak Nasional (HANI) bisa kita boyong dari pusat datang ke Lamsel," katanya.

"Kemarin juga ada sempat bisikan Kak Seto kepada saya kalau bisa besok breakfastnya sama pak bupati, kata dia rencana kita mau boyong Sekolah Ramah Anak dan Ramah Disabilitas. Itu ada posnya di pusat sekitar Rp60Miliar," jelasnya.

Pejabat Fungsional Dinas Pendidikan Kabupaten Lamsel, Heri Satrianto mengatakan, penggunaan dana BOS dalam acara itu sudah sangat tepat.

Dia menuturkan, kegiatan itu sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 2 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Bantuan Operasional Sekolah, dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan.

"Sudah tepat, karena sudah ada di Juknis BOS untuk peningkatan pengembangan profesi guru. Itu di juknis pasal  26 point F itu sudah jelas. Di Permendikbud Nomor 2 tahun 2022," katanya.

Acara itu, jelas Heri, dapat meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kompetensi serta SDM para guru di Lamsel.

"Pengembangan SDM gurunya, terus kemampuan kompetensi guru. Setelah kegiatan ini paling tidak bisa mengembangkan inovasi sendiri. Kompetensi profesi guru ini harus berkembang terus," jelasnya.

Saat ini, tambah dia, terdapat sekitar 12.000 orang guru di Lamsel yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Ada sekitar 12.000 an. itu yang masuk Dapodik. Jadi sudah tepat untuk meningkatkan kapasitas guru kita," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Kantor Pusat Bandar Lampung