Tim Gabungan di Lamsel Bakal Ganti Kampung Khilafah Jadi Kampung Pancasila

Tim gabungan saat berbincang dengan salah satu pengurus ponpes Khilafatul Muslimin. Foto: Imanuel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Lampung Selatan - Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel)
bersama TNI dan Polri bakal membentuk Kampung Pancasila untuk menggantikan
Kampung Khilafatul Muslimin yang berada di Desa Karang Sari Kecamatan Jati
Agung.
Hal itu diungkapkan
oleh Kapolres Lamsel AKBP Edwin ketika diwawancarai saat melakukan penertiban
plang atau atribut organisasi keagamaan Khilafatul Muslimin di Kecamatan Jati
Agung, Selasa (14/06/2022).
Dia mengatakan, dalam
membentuk Kampung Pancasila itu, pihaknya akan melakukan beberapa kegiatan baik
itu di kampung yang selama ini disebut Kampung Khilafah, maupun di Pondok
Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah (PPUI) Khilafatul Muslimin Margodadi.
"Kedepan kami
bersama dengan Pemkab dan Kodim 0421/LS sudah merencanakan, kita akan
merencanakan Kampung Pancasila. Untuk menuju Kampung Pancasila itu sendiri kita
sudah ada konsep rangkaian kegiatan," katanya.
Nantinya, kata dia, Kepolisian
bersama dengan TNI dan Pemkab Lamsel akan memberikan pembinaan kepada para
santri yang berada di PPUI Margodadi.
Dia menjelaskan, saat
ini, seluruh aktifitas yang mengatasnamakan kelompok Khilafatul Muslimin di
PPUI Margodadi telah diminta untuk diberhentikan sementara.
"Disini juga
sudah dikeluarkan surat untuk menghentikan kegiatan sementara dan kedepan kita
akan mengisi dari Polres, Kodim dan Pemda baik itu Dinas Pendidikan dan
Keagamaan," jelasnya.
AKBP Edwin
menambahkan, kegiatan-kegiatan itu bertujuan untuk menyampaikan pesan dan
menumbuhkan rasa nasionalisme kepada kelompok Khilafatul Muslimin.
"Jangka waktu
tidak bisa ditentukan, artinya sampai dengan saudara-saudara kita memahami
betul apa itu Pancasila, bagaimana itu mencintai Indonesia," tambahnya.
Sementara, salah
seorang pengurus PPUI Margodadi, Ustadz Abu Mahmud ketika berbincang dengan tim
gabungan mengatakan, pihaknya menyambut baik atas adanya rencana pembinaan itu.
Terlebih, kata dia,
para santri yang berada di PPUI Margodadi pun dapat menjadi tidak syok atas
kejadian yang terjadi belakangan ini.
"Fokus kita ke
anak-anak, saya bersyukur kalau masih mau dibina, berarti tidak membuat syok
anak-anak," katanya.
Dia menambahkan,
dengan adanya kegiatan yang terjadi belakangan ini, pihaknya merasa kebingungan
untuk memenuhi operasional di pondok pesantren lantaran terdapat sejumlah uang
yang disita oleh aparat kepolisian.
"Jujur aja mereka
kebanyakan orang enggak mampu, ini kami masih berpikir bagaimana operasional
kalau dari jamaah sudah dihentikan. Kami dari sejak awal itu dilarang
mengajukan proposal kemana-mana," tambahnya. (*)
Berita Lainnya
-
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025 -
Sudin Ajak Warga Natar Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Kamis, 03 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Ayah Bayi yang Dibuang di Belakang Asrama Ponpes di Kalianda
Kamis, 03 Juli 2025 -
Rumah Warga Kurang Mampu di Sidomulyo Lampung Selatan Ludes Terbakar
Kamis, 03 Juli 2025