• Senin, 23 Juni 2025

Polisi Tertibkan Atribut Khilafatul Muslimin di Sejumlah Daerah

Selasa, 14 Juni 2022 - 08.31 WIB
199

Tim gabungan saat menertibkan plang kantor Khilafatul Muslimin. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polisi menertibkan atribut di kantor pusat Khilafatul Muslimin Bandar Lampung dan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Penertiban dilakukan karena Khilafatul Muslimin tidak memiliki izin.

Di Bandar Lampung, pencopotan plang di kantor pusat Khilafatul Muslimin dilakukan personel Polresta Bandar Lampung bersama TNI dan Pol PP, disaksikan Forkopimda Lampung, pengurus MUI, Muhammadiyah, dan NU, Senin (13/6).

Penertiban atribut Khilafatul Muslimin juga dilakukan di 14 kantor lainnya yang tersebar di Bandar Lampung. Pelepasan atribut Khilafatul Muslimin berlangsung kondusif dan tak ada perlawanan hingga selesai.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol. Ino Harianto, mengatakan pihaknya bersama Forkopimda Lampung melakukan penertiban pelepasan plang-plang Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung.

"Kegiatan ini menindaklanjuti penangkapan pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin dan penggeledahan kantor pusat Khilafatul Muslimin beberapa hari lalu dipimpin oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi," kata Ino, Senin (13/6).

Ino menjelaskan, selain di kantor pusat Khilafatul Muslimin, pencopotan plang juga dilakukan di 14 lokasi tersebar di lima kecamatan di Bandar Lampung.

"Pencopotan ini dilakukan karena organisasi ini tidak memiliki izin," ujarnya.

Ia mengungkapkan, polisi akan terus berkoordinasi dengan Forkopimda untuk mengawasi setiap aktifitas dan kegiatan Khilafatul Muslimin. "Kalau nanti ada pelanggaran, kita akan lakukan penindakan," tegasnya.

Seorang jemaah Khilafatul Muslimin, Mohammad Hanafi, yang ditemui di lokasi, mengatakan hanya bisa bersabar dengan adanya penertiban atribut Khilafatul Muslimin.

"Kita hanya bisa sabar karena kita masuk ke Khilafatul Muslimin ini diajarkan untuk bersabar. Ketika pimpinan kita ditangkap, kita sabar dan terkait plang dicopot tidak ada masalah, kami tetap sabar," ungkapnya.

Meski kantor Khilafatul Muslimin ditutup, Hanafi mengatakan ibadah akan tetap berjalan di lokasi tersebut.

Di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), petugas gabungan juga menurunkan atribut Khilafatul Muslimin yang tersebar di empat lokasi di tiga kecamatan, Senin (13/6).

Kepala Satpol PP Kabupaten Lamsel Heri Bastian, diwakili Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah, Lucia Triwidadi, mengatakan menerjunkan 1 peleton personel untuk menertibkan atribut berupa plang atau spanduk Khilafatul Muslimin di seluruh Lamsel.

"Satu peleton kita terjunkan ini bareng sama TNI dan Polri," katanya.

Lucia menerangkan, telah menurunkan atribut Khilafatul Muslimin di 4 titik yang berada di Kecamatan Kalianda, Katibung dan Tanjung Bintang. Petugas gabungan akan terus menyisir seluruh wilayah Lamsel untuk menurunkan atribut Khilafatul Muslimin

"Ini baru di 4 titik di wilayah Katibung, Kalianda dan Tanjung Bintang. Petunjuknya dari Polres, yang jelas kita muter terus ini," jelasnya.

Di Kota Metro, petugas gabungan mencopot plang sekretariat Ummul Quro Khilafatul Muslimin yang berada di Jalan Wolter Monginsidi Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Senin (13/6)

Komandan Kodim 0411/Metro, Letkol Inf. Sihono, mengatakan setelah mendapat instruksi dari pusat, pihaknya langsung mengerahkan personel dan menggandeng Pemkot Metro menutup kegiatan organisasi Khilafatul Muslimin.

"Kita mendapatkan perintah langsung dari pimpinan bahwasanya seluruh kegiatan yang ada dalam organisasi ini kita tutup. Ada orang ataupun tidak mulai detik ini yang ada di wilayah Metro sudah mulai dalam pengawasan," kata dia.

Dandim mengungkapkan, disetujui maupun tidak oleh pemiliknya, plang Khalifatul Muslimin tersebut harus dilepaskan.

"Plang sudah dilepas baik dengan kesadaran sendiri atau tidak. Kami minta tetap memotong plang ini. Disetujui atau tidak akan kita eksekusi," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, mengatakan kegiatan organisasi Khilafatul Muslimin harus dihentikan.

“Pemkot akan melakukan koordinasi dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) untuk memastikan legal atau tidaknya kegiatan beladiri Lebah Putih yang dilakukan di sekretariat tersebut,” kata Bangkit, kemarin.

AS, anggota Khilafatul Muslimin Ummul Quro Metro, meminta waktu untuk mencabut izin pelatihan beladiri Lebah Putih.

"Saya memang anggota Khilafatul Muslimin, tapi bidang saya di keluarga besar Lebah Putih sebagai Ketua Ranting Metro. Untuk di pengajian saya sebagai anggota biasa seperti ngaji biasa, sehingga untuk penurunan plang ini bukan wewenang saya. Bahkan, untuk meliburkan kegiatan juga bukan wewenang saya," kata dia.

Ia mengatakan, akan melaporkan terlebih dahulu ke pimpinan Ummul Quro Metro. "Nanti saya tanya lagi dengan mas Andre yang sebagai pimpinannya," ungkapnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 14 Juni 2022 dengan judul "Polisi Tertibkan Atribut Khilafatul Muslimin"