• Jumat, 29 Maret 2024

Dhira, Peselancar Termuda Asal Pesibar Banyak Prestasi Namun Minim Perhatian Pemkab

Senin, 13 Juni 2022 - 17.43 WIB
322

Neysa Awalia Shaldira (13) saat di wawancara usai pertandingan, Senin (13/6/2022). Foto : Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Kejuaraan World Surfing Leagu (WSL) Krui Pro 2022 di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan sudah memasuki hari ketiga, dari ratusan peserta yang mengikuti kejuaraan tersebut ada satu nama peserta yang berhasil mencuri perhatian.

Dia adalah Neysa Awalia Shaldira (13) salah satu peselancar asal Pesisir Barat yang menjadi satu-satunya peserta termuda yang mewakili Pesisir Barat dalam ajang bergengsi Internasional tersebut dalam kategori Open Women QS 5000.

Ia berhasil mengikuti ajang Internasional tersebut karena mendapatkan Wild Card sebab sebelumnya mendapatkan juara pada event surfing beberapa waktu lalu. Namun perjuangannya harus terhenti karena gagal dalam babak penyisihan.

Dhira sapaan akrabnya memang kerap kali mengikuti kejuaraan Surfing baik tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan Internasional. Dhira bertanding pada heat pertama bersama tiga peserta lain yang berasal dari Jepang Sai Maniwa dan Sarah Kohrogi serta satu peserta asal Australia, Pipper Harrison.

Ia harus mengakui keunggulan ketiga pesaing nya tersebut sebab  harus dikalahkan oleh ganasnya ombak perairan Pesisir Barat yang menjadi salah satu ombak terbaik di dunia itu.

Dhira memulai kariernya di dunia selancar sejak umur 10 tahun, ia sudah beberapa kali mengikuti event-event selancar Nasional dan berhasil menjadi pemenang dalam kejuaraan surfing yang diselenggarakan di berbagai daerah tersebut.

Diantaranya meraih juara 1 kejuaraan surfing di Charita Banten pada Desember 2021 lalu, dia juga pernah meraih juara surfing 1 se Sumatera dalam kejuaraan surfing yang di selenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada februari lalu.

Terbaru, ia juga menjadi juara 1 pada perlombaan selancar se Kabupaten Pesisir Barat sekitar bulan Maret atau April lalu dan pada tanggal 20 Juni mendatang ia akan mengikuti event yang bertajuk festival gurita yang akan diselenggarakan di Bengkulu.

Dhira menceritakan, kemahirannya dalam memainkan papan selancar ia dapat dengan belajar secara otodidak tanpa pelatihan apa pun. 

Meskipun ia kalah pada kejuaraan WSL Krui Pro tahun 2022 ini, ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan patah semangat dan akan lebih keras lagi untuk berlatih dalam mengikuti event selanjutnya.

"Tadi ombaknya sangat besar jadi saya tidak bisa menaklukkan nya, tapi saya tidak menyerah kekalahan ini akan menjadi motivasi saya untuk terus berlatih untuk memenangkan event-event surfing bergengsi lainnya," kata Dhira saat di wawancara usai bertanding, Senin (13/6/2022).

Ia juga menargetkan untuk mendapatkan juara pada ajang surfing bertajuk festival gurita yang akan diselenggarakan tanggal 20 juni mendatang di Bengkulu, "Mudah-mudahan pada event di Bengkulu nanti saya bisa mendapatkan juara dan bisa membanggakan Pesisir Barat," ucapnya.

Namun, di balik banyak nya prestasi yang di ukir oleh Dhira selama ini, belum ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat. Sebab selama ini ia selalu mengikuti kejuaraan surfing atas inisiatif sendiri tanpa di fasilitasi oleh  Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat.

"Belum ada, sampai saat ini belum pernah ada bentuk perhatian dari Pemerintah untuk saya, selama ini yang selalu mensuport saya adalah keluarga saya, teman-teman saya serta orang-orang di sekitar saya yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap saya," jelasnya

Targetnya kedepan akan lebih giat dalam berlatih untuk mengikuti kejuaraan dunia lainnya agar kedepan ia mampu bersaing dengan peselancar kelas dunia lainnya dan mampu mengharumkan nama Indonesia khususnya di Pesisir Barat di kancah Internasional.

Een (33) orang tua dari Dhira mengungkapkan rasa khawatirnya ketika melihat Dhira bertanding dan bergelut dengan ganasnya ombak di pantai, namun ia percaya putrinya tersebut mampu melakukan itu dengan baik dan bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

"Khawatir pasti, karena kan kita tidak tau kondisi ombak di tengah sana seperti apa, namanya seorang ibu pasti khawatir tapi saya tetap yakin dan percaya Dhira bisa menghadapi itu dan memberikan hasil yang terbaik yang ia bisa," imbuhnya.

Een mengatakan, selama ini belum ada perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat terhadap putrinya tersebut walaupun beberapa kali telah mengharumkan nama Pesisir Barat di event-event surfing nasional.

"Harapan kami kedepan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat bisa lebih memperhatikan dan memberikan dukungan penuh terhadap Dhira untuk mengharumkan nama Indonesia dan Pesisir Barat khususnya pada ajang-ajang nasional bahkan Internasional lainnya," tutupnya.

Editor :

Berita Lainnya

-->