• Rabu, 30 April 2025

Lampung Jadi Lumbung Ternak, Sudin Minta Penanganan PMK Lebih Intensif

Kamis, 09 Juni 2022 - 12.37 WIB
133

Rapat Dengar Pendapat (RDP) antaran Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian. Foto : Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, meminta kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada Kementerian Pertanian, untuk lebih serius menangani peyakit mulut dan kuku (PMK) terlebih dalam waktu dekat umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Sudin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung tersebut meminta agar Kementerian Pertanian tidak menganggap enteng PMK lantaran sudah banyak ternak yang terpapar hingga menyebabkan kematian.

"PMK jangan sampai dianggap enteng. Hari ini banyak peternak melaporkan bahwa sapinya mati, padahal mau Idul Adha. Tapi tampaknya Kementerian Pertanian santai saja," kata Sudin saat rapar dengar pendapat bersama Kementerian Pertanian yang disiarkan di kanal YouTube resmi Komisi IV DPR RI, Kamis (9/6/2022).

Sudin mencotohkan jika salah satu bukti tidak seriusnya pemerintah dalam menangani PMK ialah saat dirinya melakuan kunjungan kerja ke dapilnya di Lampung. Dimana para peternak mengaku tidak ada bantuan vitamin serta obat-obatan yang diberikan.

"Saya kemarin ke Lampung, bilangnya Lampung tidak kena PMK namun sudah 80 ekor di minggu lalu. Obat-obatan dan vitamin katanya juga sudah didistribusikan ke daerah, namun mana buktinya," kata dia.

Menurutnya, Lampung sebagai sentra peternakan harus mendapatkan perhatian yang khusus guna menghindari semakin banyaknya hewan ternak yang terpapar PMK hingga berdampak terhadap pengurangan jumlah populasi.

"Lampung adalah salah satu sentra peternakan di Indonesia. Apakah terbayang jika Lampung kena, saya prihatin kalau sampai Lampung kena. Jadi saya minta tolong untuk dibantu," terangnya.

Ia melanjutkan jika wabah PMK tersebut harus segera dilakukan penanganan yang cepat dan tepat dengan harapan tidak akan mengganggu pasokan ternak serta menjaga stabilitas harga.

"Jangan sampai PMK ini merugikan peternak sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen. Saat perayaan Hari Raya Idul Adha setidaknya dibutuhkan kurang lebih 1,6 juta hewan ternak untuk berkurban," tutupnya.

Sementara itu Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, menerangkan jika pihaknya akan mendatangkan vaksin darurat sebanyak tiga juta dosis dari Prancis yang akan datang pada minggu kedua bulan Juni.

Kemudian ada juga kerjasama dengan Australia sebanyak 500 ribu hingga 1 juta dosis. Selanjutnya kerjasama dengan Brazil sebanyak 100 ribu dosis dan kerjasama dengan Selandia Baru sebanyak 100 ribu dosis yang kesemuanya diperkirakan akan sampai pada awal Juli.

"Kebutuhan vaksin kita sendiri yaitu 17 juta dengan cakupan 80 persen dari populasi provinsi yang terdampak. Vaksin dilakukan tiga kali, dimana dua kali dilakukan di 2022 dan satu kali di 2023. Sehingga total kebutuhan di 2022 ini 27,2 juta dosis," terangnya.

Sementara itu berdasarkan data yang diterima pada tanggal (6/6/2022) untuk jumlah ternak yang terpapar PMK di Indonesia berjumlah 81.800, sembuh 28.548 ekor, pemotongan bersyarat 607 ekor, mati 524 ekor sehingga masih tersisa 52.121 ekor yang sakit.

"Untuk tingkat kematian memang rendah, terbanyak ada di anak sapi dengan rata-rata maksimum 5 persen sementara untuk ternak dewasa 1 hingga 2 persen," tutupnya. (*)

Editor :