• Jumat, 19 April 2024

Harga Cabai dan Bawang Merah di Pringsewu Naik, Diperkirakan Hingga Idul Adha

Rabu, 08 Juni 2022 - 17.20 WIB
173

Pengawas Benih Tanaman Dinas Pertanian Pringsewu, Luky Adrian saat dimintai keterangan. Foto : Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu mencatat bahwa hasil produksi komoditas cabai dan bawang merah menurun pada periode Januari hingga Mei 2022, hal tersebut menyebabkan kenaikan harga.


Kondisi ini berbalik dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2021. 


Pengawas Benih Tanaman Dinas Pertanian Pringsewu, Luky Adrian menyampaikan, jumlah produksi khususnya pada Maret-April terjun hingga 50 persen. 


"Untuk di Pringsewu sendiri turun hampir 50 persen pada bulan Maret-April 2022 dibandingkan bulan yang sama tahun kemarin," Ujar Luky mewakili Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dwiyanto Sulistiono, Rabu (8/6/20222). 


Data yang didapat dari pihak Dinas Pertanian bahwa pada periode Januari hingga Mei 2022 total produksi cabai besar hanya 3.542 kwintal, cabai rawit 806 kwintal dan bawang merah 440 kwintal. Sedangkan Januari sampai Mei 2021 total produksi untuk cabai besar mencapai 23.168 kwintal, cabai rawit 3.289 kwintal dan bawang merah 2.362 kwintal. 


Keadaan ini menurutnya tentu menjadi salah satu penyebab mengapa harga cabai di Pringsewu mengalami kenaikan. 


"Ketersediaan hasil produksi cabe dan bawang merah pasokanya di pasaran saat ini kurang. Untuk di Pringsewu sendiri turun hampir 50 persen sedangkan kebutuhan di pasar semakin meningkat itu salah satunya," lanjutnya. 


Selain menurunya hasil produksi cabai dan bawang, faktor lain yang mendukung terjadinya lonjakan harga pada kurun waktu satu bulan belakangan ini lantaran harga dari sarana produksi pertanian yang ikut naik, seperti pupuk dan pestisida. 


"Kedua, akibat naiknya harga sarana produksi seperti pupuk dan pestisida. Tanaman sayur seperti cabai dan bawang pengunaan pestisidanya cukup tinggi dibandingkan tanaman palawija, jadi kenaikan harga sarana produksi seperti pupuk dan pestisida tadi menyebabkan kenaikan diharga jual komoditas tersebut," jelasnnya.


Luky memprediksi, kemungkinan hingga menjelang lebaran Idul Adha 1443 nanti harga komoditas cabai dan bawang khususnya akan tetap naik dan akan berangsur turun setelah hari besar keagamaan berakhir.  


"Biasanya habis lebaran harga-harga pada turun, tapi ini sudah 1 bulan lebih setelah lebaran harga tidak turun-turun, masih tinggi. Kalau melihat situasi sekarang sampai dengan lebaran Idul Adha nanti kemungkinan harga masih tinggi. Ternak juga kemungkinan akan berdampak naik apalagi sekarang sedang ada penyakit mulut dan kuku (PMK)," tutupnya. (*)

Editor :