• Sabtu, 27 April 2024

Harga Cabai Meroket, Begini Tanggapan Diskoperindag Pringsewu

Selasa, 07 Juni 2022 - 17.41 WIB
302

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Pringsewu, Reka Pahlefi, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya. Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Dinas Koperindag Kabupaten Pringsewu membenarkan terjadinya lonjakan harga cabai di Pringsewu.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Pringsewu, Reka Pahlefi mengatakan bahwa rata-rata harga cabai saat ini telah berada di atas 60 ribu rupiah per kilogram.

Dari pantaun Diskoperindag, kenaikan harga komoditas cabai terjadi sejak sepekan yang lalu hingga hari ini (31 Mei – Selasa, 7 Juni 2022).

"Memang naik sebelumnya di bawah 60 ribu. Sekitar 58 ribu untuk cabai rawit hijau, cabai rawit merah 55 ribu, cabai kriting 55 ribu, cabai besar merah 52 ribu," Ujar Reka mewakili Kadis Koperindag Maliyan Ayub, Selasa (7/6/22).

Adapun harga cabai terkini di pasar Gadingrejo dari data Diskoperindag cabai merah besar 65 ribu per kg, cabai merah kriting 68 ribu per kg, cabai rawit merah 75 ribu per kg, dan cabai rawit hijau 68 ribu per kg.

"Pasar Gading ini kan pasar percontohaan dan rata-rata semua sama di 7 pasar Pemda Pringsewu, kecuali pasar Sarinongko bisa lebih murah seribu atau seribu lima ratus karena pasar-pasar lain mengambil barang di sana," lanjutnya.

Cabai sendiri, menurut Kabid Perdagangan dikatakan stabil atau normal jika berada di kisaran harga 50 ribu rupiah per kg. Namun nyatanya kini harga berbagai jenis cabai mengalami kenaikan hingga 10 ribu lebih dari harga biasanya.

"Harga cabai dikatakan stabil jika berada di angka Rp 50 ribuan per kilogram," katanya.

Pihaknya sendiri tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi kenaikan harga ini lantaran hanya bertugas untuk memantau harga bahan pokok dan memastikan stok kebutuhan bahan pokok tersedia di pasar.

"Jadi kalau Disperindag ini, kita selama ini memantau harga dan menjaga ketersediaan stok bahan pokok ada. Untuk harga sudah dikembalikan kepada mekanisme pasar, pasar kan prinsip ekonominya barang jarang, permintaan tinggi harga naik. Juga sebaliknya jika barang banyak pembeli sedikit harga turun, kita tidak bisa mengintervensi harga disitu. Namun kalau terjadi kelangkaan baru kita analisis penyebab hal tersebut, tetapi selama barang tersedia dan harga kita pantau, itu kita laporkan. Dan kita terus memantau stabilitas harga, setiap hari untuk pasar Gadingrejo dan setiap Selasa di pasar-pasar lain," tutupnya.

Sementara itu, Luky Adrian selaku Pengawas Benih Tanaman bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu saat dikonfirmasi belum mengetahui pasti alasan dibalik naiknya sejumlah bahan pokok pertanian. Namun menurutnya hal ini dimungkinkan terjadi lantaran tingkat konsumsi masyarakat yang mulai meningkat pasca pandemi covid-19 serta adanya kenaikan pada input sarana produksi di petani.

"Sudah tahu kalau ada kenaikan harga bahan pokok tetapi saya belum bertanya langsung dengan petaninya (bawang dan cabai) dan akan segera saya tanyakan pada mereka. Kemungkinan yang saya lihat ini satu di tingkat konsumsi yang sudah mulai naik dan selanjutnya di input sarana produksi yang mengalami kenaikan, untuk input sarana produksi ini akan saya pastikan dahulu kepada tim TPID dan petani cabai dan bawang langsung," Terang Luky.

Kendati demikian, justru ketersediaan barang seperti cabai dan bawang di Pringsewu cukup tersedia bahkan tidak ada kelangkaan.

"Saat ini bawang merah ada, cabai ada. Bukan langka bukan. Serangan hama penyakit juga tidak banyak. Cuaca juga terbilang cukup bagus, kering tidak tetapi hujan tetap ada, mendukung," lanjutnya.

Data yang diperoleh dari Luky, bahwa Produksi Cabai periode Maret - April 2022 1499 kwintal sedangkan bawang merah 121 kwintal.

"Total cabe besar 1499 kwintal terdiri dari cabai besar 212 kwintal, cabai kriting 1287 kwintal. Untuk cabai rawit kita memiliki produksi sebesar 487 kwintal sedangkan produksi bawang merah 121 kwintal, insya Allah ketersediaan nya ada setiap bulan," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : Kader dan Simpatisan DPD PDI Perjuangan Pecahkan Rekor Muri