• Senin, 12 Mei 2025

Lima Manusia Silver Diamankan Satpol PP Kota Metro, Empat Masih di Bawah Umur

Jumat, 03 Juni 2022 - 22.18 WIB
709

Lima manusia silver saat diamankan petugas di kantor Satpol-PP Kota Metro, Jumat (3/6/2022). Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Lima orang pengamen berparas manusia silver diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro. Ironisnya, empat diantaranya masih di bawah umur.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, penangkapan terhadap lima manusia silver tersebut berawal dari operasi rutin yang digelar Satpol-PP, Jumat (3/6/2022) malam.

Dalam razia itu, kelimanya dibawa ke kantor Satpol-PP untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Dua dari mereka merupakan kakak beradik masih di bawah umur, warga Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat.

"Kami berharap juga kepada semua masyarakat Kota Metro untuk dapat melaporkan jika ditemukan hal seperti ini. Dapat sama-sama kita lihat bahwa mereka masih dibawah umur," kata Kabid Trantibum Yansius Hutabarat mewakili Kasat Pol-PP Kota Metro, Imron.

Yansius menyebut, manusia silver yang terjaring razia tersebut seharusnya fokus bersekolah lantaran masih berusia di bawah 17 tahun.

"Kami akan laporkan ke pimpinan dan akan kami kembangkan, karena seyogyanya anak-anak dibawah umur ini sekolah," ujarnya.

Meskipun begitu, saat ditanya perihal adanya indikasi eksploitasi anak, Yansius belum dapat memastikan. Pihaknya akan kembali mendalami alasan anak dibawah umur tersebut menjadi manusia silver.

"Kami belum bisa menyebutkan apakah ini ada indikasi ekploitasi anak atau komunitas yang dimaksud. Keterangan dari mereka ini kami pelajari dulu, jika nanti mengarah kesana tentunya akan kami laporkan," bebernya.

Usai dilakukan pembinaan, Satpol-PP Kota Metro mengembalikan kelimanya kepada orangtuanya.

"Jadi malam ini kita lakukan pembinaan dan akan kita kembalikan kepada orangtuanya," tandasnya.

Sementara salah seorang manusia silver berinisial BF (14) warga Karang Anyar, Lampung Selatan, mengaku baru dua hari beroperasi di Metro atas kendali seorang koordinator.

Uang yang BF dan rekannya peroleh rata-rata sebanyak Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per hari. Sayangnya, ia harus membagi setiap uang dari hasil keringatnya sebanyak Rp50 ribu kepada seseorang berinisial N sebagai jasa pengamanan.

"Saya baru dua hari jadi manusia silver di Metro, sebelumnya di Plawi. Baru ini juga ditangkap Pol-PP," ungkapnya.

Pengakuan BF tersebut menyingkap tabir dugaan ekploitasi anak di Bumi Sai Wawai. BF bahkan mengaku harus menyerahkan uangnya sebesar Rp50 ribu per hari walaupun tidak beroperasi.

"Yang koordinir pak Nasib itu, kita setor Rp50 Ribu sehari ke bapak Nasib itu. Jadi operasi gak operasi ya tetap setor. Kita operasi kadang dua orang kadang tiga orang. Kita operasi di lampu merah 16C," kata dia sembari menahan sedih.

Kini ia hanya mampu menyesali perbuatannya saat diamankan oleh Satpol-PP. "Saya dari Karang Anyar, Lampung Selatan. Saya sangat menyesal sekali karena sekarang sudah ditangkap bapak Pol-PP," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Kembali Berulah, 2 Pembobol Rumah Ditangkap