• Minggu, 04 Mei 2025

Berikut Harga Beberapa Bahan Pokok di Bandar Lampung yang Mulai Naik

Kamis, 02 Juni 2022 - 17.11 WIB
325

Pedagang bahan pokok di Pasar Pasir Gintung saat ditemui, Kamis (2/6/2022). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejumlah harga kebutuhan pokok di kota Bandar Lampung mulai merangkak naik. Mulai dari semua jenis cabai hingga sayuran.

Terlebih saat ini minyak goreng baik kemasan dan curah lalu LPG non subsidi juga masih mahal, ditambah kebijakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen yang menyebabkan harga-harga kebutuhan lainnya juga naik.

"Untuk harga cabai rawit saat ini sudah Rp80 ribu yang sebelumnya Rp40 ribu per Kg, kemudian kalau cabai setan Rp65 sebelumnya Rp40 ribu per Kg, lalu kalau kalau cabai merah keriting Rp55 ribu dari sebelumnya Rp25 ribu per Kg," ujar Pedagang bahan pokok di Pasar Pasir Gintung, Ibu Setu, Kamis (2/6/2022).

Selain pada cabai, bawang merah juga naik hingga Rp45 ribu yang tadinya hanya Rp35 ribu. Namun jelas Setu, untuk bawang putih Rp20 ribu per kg dan itu masih stabil.

"Sayuran juga naik semua, seperti buncis Rp18 ribu dari sebelumnya Rp10 ribu per Kg, lalu sawi Rp15 sebelumnya cuma Rp10 Kg serta tomat Rp15 ribu saat ini Rp5 ribu per Kg dan sayuran lainnya," ungkapnya.


Menurut Setu, mulai berangsur naiknya bahan pokok serta sayuran tersebut sudah ada satu mingguan lebih.

"Naik dari petaninya, tapi kurang tahu naiknya ini kenapa, karena kita juga hanya pembeli dari sananya saja," ucapnya.

Kemudian telur ayam di pasaran juga mulai naik yaitu saat ini menyentuh angka Rp27 ribu per Kg, lalu telur puyuh Rp40 ribu per Kg nya.

"Kita beli dari petaninya Rp26.500 telur ayam. Katanya naiknya ini karena bahan pakan ternaknya yang mahal," kata Mahmud, pedagang telur saat ditemui di lapaknya.

Dengan kenaikan sejumlah bahan pokok dan juga kebutuhan lainnya ini tentu sangat memberatkan masyarakat. Oleh karenanya, masyarakat meminta pemerintah untuk dapat menstabilkan harga tersebut.

"Cabai memang mahal, tapi karena sudah jadi kebutuhan jadi ya dibeli terus. Kita mengakali dengan mengurangi pembelian, kalau biasanya setengah kilo ini hanya beli seperempatnya, karena duitnya tidak cukup," kata Emi warga Gedong Air.

Menurutnya, hampir semua kebutuhan pangan pokok secara bersamaan naik, oleh karenanya pihaknya juga harus memutar otak untuk mengatur pengeluaran.

"Ya naiknya beberapa bahan pokok itu, kita minta pemerintah menstabilkan kembali harganya," harapnya. (*)