• Jumat, 22 November 2024

Waspada, Pelajar SMPN di Metro Nyaris Jadi Korban Penculikan

Selasa, 31 Mei 2022 - 13.11 WIB
29k

Orangtua NZC, pelajar yang nyaris menjadi korban dugaan penculikan saat memberikan keterangan kepada awak media di rumahnya

Kupastuntas.co, Metro - Kabar mengejutkan terdengar dari warga Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat. Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Metro nyaris jadi korban penculikan pada Selasa (31/5/2022).

Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 10.30 WIB di gerbang SMPN 1 Metro. Siswi berinisial NZC (13) histeris saat dipaksa oleh orang tidak dikenal untuk naik ke sepeda motor yang dikemudikannya.

Beruntung, pelajar tersebut dapat melarikan diri ke pemukiman penduduk. Pihak keluarga yang mendengar kabar tersebut langsung kaget dan berusaha mencari sang anak.

Kepada Kupastuntas.co, pelajar kelas 7 SMPN 1 Metro tersebut menerangkan bahwa ia dipaksa oleh seorang pria dewasa tidak dikenal dengan modus diperintah sang ayah.

"Saya tidak kenal, pas pulang sekolah itu tiba-tiba langsung disamperin. Terus dia bilang kalau dia disuruh bapakku jemput, terus saya tidak mau dan dipaksa dia. Saya langsung lari nyebrang ke warung rumah warga," kata dia saat memberikan keterangan kepada Kupastuntas.co di rumahnya, Selasa (32/5/2022).

Putri ketiga pasangan suami istri Rohman (54) dan Sarinah (40) itu juga mengaku sempat ditarik ke atas motor. Korban lalu lari mencari pertolongan.

"Saya sempat ditarik-tarik, dipaksa naik ke motor. Akhirnya saya kabur lewat sawah-sawah itu langsung lari ke rumah. Karena saya lari, orang itu langsung pergi," ungkapnya.

Wanita 13 tahun itu juga membeberkan ciri-ciri pelaku yang diduga merupakan penculik anak sekolah tersebut.

"Ciri-cirinya satu orang pakai jaket hitam, pakai masker dan helm. Orangnya pakai motor N-MAX," pungkasnya.

Sementara itu, sang ayah mengaku kaget setelah mendengar kabar percobaan penculikan sang buah hati dari istrinya.

"Saya sampai rumah itu istri tanya saya, apa bapak suruh orang jemput, saya kaget dan saya bilang tidak. Terus istri saya bilang bahwa anak saya hampir culik orang. Saya itu diinformasikan setelah dapat kabar anak saya itu mau dibawa orang, saya ya kaget. Ini baru pertama kali saya dengar begini kan," ungkap Rohman.

Atas peristiwa itu, pria yang merupakan warga jalan Dahlia RT 46 RW 08, Kel. Metro Kec. Metro Pusat tersebut berharap pihak sekolah dapat membantu wali murid dalam menjaga keamanan anak didik. Ia juga berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Metro dapat segera mengeluarkan imbauan untuk kewaspadaan.

"Saya harap pihak sekolah juga membantu menjamin keamanan anak-anak di sekolah, supaya hal yang menghawatirkan semacam ini tidak terjadi lagi. Saya berharap juga berharap pihak dinas dapat memberikan imbauan ke semua sekolah di Metro, karena sebelum terjadi alangkah baiknya dilakukan antisipasi. Jadi sebelum di jemput, anak-anak jangan boleh keluar sekolah dulu," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Metro, Bambang Sarwadi (66) yang mendapat informasi awal dugaan penculikan tersebut mengaku cemas dengan situasi keamanan di Bumi Sai Wawai.

"Tadi sekitar hampir jam 11 saya dapat informasi itu, kemudian langsung saya tindaklanjuti melalui imbauan ke teman-teman FKDM untuk menyampaikan ke seluruh masyarakat agar lebih waspada, jangan sampai terjadi hal semacam ini. Termasuk tadi saya juga sudah menyampaikan ke Pokdarkamtibmas," ujarnya.

Bambang juga mengungkapkan bahwa laporan peristiwa dugaan percobaan penculikan tersebut telah tiga kali diterimanya. Yang terbaru menyasar seorang pelajar SMPN 1 Metro.

"Ini laporan ke tiga yang masuk ke kami, kami berharap ini segera ditindaklanjuti. Dari pihak kepolisian dan TNI melalui Babinsa dan Babinkamtibmas untuk bersama mewaspadai ini," imbuhnya.

Dirinya juga meminta Disdikbud Metro dapat segera mengeluarkan imbauan ke seluruh sekolah agar tidak melepas peserta didiknya hingga dijemput pihak keluarga.

"Kami juga meminta kepada Dinas Pendidikan untuk meningkatkan keamanan pelajar di sekolah dengan mengeluarkan imbauan ke pihak sekolah agar dapat bekerjasama menjaga anak didiknya sampai dijemput oleh pihak keluarga," tandasnya


Editor :