• Selasa, 06 Mei 2025

Perputaran Uang HUT Apeksi di Bandar Lampung Capai Rp2,2 Miliar, Pendapatan Hotel Berbintang Masih Direkap

Senin, 30 Mei 2022 - 08.08 WIB
178

Walikota Eva Dwiana saat mengunjungi kegiatan Expo UMKM di Taman UMKM Bung Karno. Foto : Dok/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perputaran uang selama rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Apeksi di Bandar Lampung, 27-29 Mei 2022, mencapai Rp2,2 miliar. Pendapatan itu diperoleh dari kegiatan Expo UMKM di Graha Wangsa dan Taman UMKM Bung Karno.

Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, perputaran uang pada Expo UMKM di Graha Wangsa selama perhelatan HUT ke-22  Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) mencapai Rp1,4 miliar.

Kepala Dinas Perindustrian Bandar Lampung, Adiansyah, mengatakan stan-stan yang ikut meramaikan Expo UMKM berasal dari binaan seluruh anggota Apeksi, satu stan dari Provinsi ditambah stan dari BUMN dan swasta.

"Total stan yang ikut meramaikan Expo UMKM di Graha Wangsa ada 68. Dari jumlah itu, perputaran uangnya sekitar Rp1,4 miliar," ujar Adiansyah saat penutupan Expo UMKM di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Minggu (29/5).

Adiansyah mengatakan, antusiasme masyarakat dan walikota peserta HUT Apeksi yang menghadiri Taman UMKM Bung Karno juga luar biasa.

"Perputaran uang di Taman UMKM Bung Karno ada Rp500 juta lebih pada hari Sabtu kemarin, lalu hari ini tadi sekitar Rp300 juta. Jadi total selama dua hari ini ada Rp800 jutaan yang beredar di sana," ujarnya.

Ia mengungkapkan, ada sekitar 450 pelaku UMKM yang membuka stan di Taman UMKM Bung Karno.

“Pada hari Sabtu ada sekitar 6.000 pengunjung yang hadir di Taman UMKM Bung Karno, dan hari kedua ini masih cukup ramai,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, target perputaran uang di Expo UMKM sebesar Rp1 miliar namun bisa melebihi target mencapai Rp1,4 miliar. “Begitu juga di Taman UMKM bisa dua kali lipatnya perputaran uangnya dari target kita," ucapnya.

Adiansyah menambahkan, pelaku UMKM binaan Pemkot Bandar Lampung juga membuka stan yang tersebar di beberapa hotel. Namun peredaran uangnya belum terdata.

Astuti, pelaku UMKM asal Surabaya yang membuka stan di Expo UMKM di Graha Wangsa, menuturkan antusiasme masyarakat untuk datang di Expo UMKM luar biasa.

"Animo dari masyarakat maupun peserta HUT Apeksi benar-benar luar biasa. Kita diminta untuk hadir ke sini meramaikan HUT Apeksi dan untuk ikut menggerakkan ekonomi UMKM," ungkap Astuti saat ditemui di Graha Wangsa.

Ia mengaku, datang ke Bandar Lampung dibiayai oleh Pemkot Surabaya. Astuti datang bersama tiga pelaku UMKM lainnya untuk mewakili Kota Surabaya.

"Jadi karena kita kesini gratis, maka harga barang yang kita jual juga sama seperti di Surabaya, bukan harga pameran. Baju yang lurik saya jual mulai Rp500 ribu sampai dengan Rp900 ribu. Alhamdulillah selama tiga hari ini banyak pengunjung yang beli," ungkapnya.

Pedagang keripik pisang di Gang PU Bandar Lampung juga mendapat berkah dari gelaran HUT Apeksi. Pemilik usaha keripik pisang, Shita mengatakan, ia merupakan binaan dari Dinas Perindustrian Bandar Lampung.

"Alhamdulillah berkat kegiatan HUT Apeksi ini semua pelaku UMKM di Bandar Lampung mendapatkan berkah dan rezekinya masing-masing. Karena ramai pengunjung yang beli dagangan kami,” kata Shinta.

Ia mengungkapkan, karena akan dikunjungi para peserta HUT Apeksi ia pun menjual semua stok keripik dengan berbagai rasa. "Dan alhamdulillah penjualan bisa meningkat hingga 100 persen. Karena tidak hanya buka di outlet tapi juga ikut bazar yang di Taman UMKM Bung Karno dan di Graha Wangsa,” ujarnya.

Shinta menerangkan, ia tidak hanya menjual olahan keripik pisang saja, namun juga ada pie pisang, pisang goreng beku dan kopi khas Lampung.

“Untuk memudahkan pembeli, saya telah mengemas keripik pisang dari semua varian rasa. Untuk kemasan 100 gram dibanderol dengan harga Rp15.000,” imbuhnya.

Sementara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Lampung masih merekap pendapatan sejumlah hotel berbintang saat HUT ke-22 Apeksi.

Sekretaris PHRI Lampung, Friandi Indrawan, mengatakan belum menghitung jumlah pendapatan setiap hotel, sehingga untuk jumlah keseluruhan pendapatan hotel belum bisa dipastikan.

“Kami belum menghitung jumlah pendapatan hotel selama gelaran HUT Apeksi. Namun kalau dilihat dari jumlah okupansinya yakni sampai 93 persen kamar hotel terisi penuh,” kata dia.

Ia menjelaskan, pendapatan hotel tidak hanya dari tamu undangan Apeksi saja, tetapi juga dari wisatawan dari luar Lampung yang berlibur di Lampung.

“Kemarin kan libur panjang, jadi banyak warga luar Lampung yang menginap di hotel. Hal inilah yang belum bisa kami pastikan berapa jumlah pendapatan tersebut,” tandasnya. (Sri/Ria/Wanda) 

Berita ini sudah terbit dengan judul "Perputaran Uang HUT Apeksi Capai Rp2,2 Miliar, Pendapatan Hotel Berbintang Masih Direkap" di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Senin (30/5/2022).

Editor :