• Rabu, 14 Mei 2025

Haru, Dua Santri Bocah Asal Lamsel yang Kabur dari Banten Akhirnya Bertemu Keluarga

Minggu, 29 Mei 2022 - 15.19 WIB
385

Dua bocah Reyhan dan Imam yang nekat kabur dari pondok pesantren di Banten akhirnya bertemu keluarga di Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung, Minggu (29/05/2022). Foto: Imanuel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Penuh rasa haru, dua bocah warga Lampung Selatan (Lamsel) Reyhan dan Imam yang nekat kabur dari pondok pesantren di Banten melintasi Selat Sunda, akhirnya bertemu keluarga.

Kedua bocah itu dapat bertemu keluarga setelah diantarkan oleh dua orang anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni kekediaman keluarganya di Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung pada Minggu (29/05/2022) siang.

Ketika tiba, Reyhan dan Imam yang diantarkan Bripda Putra Soka Satria dan Brika Rio Kusbiantoro itu langsung disambut dengan penuh rasa haru oleh neneknya di Desa Way Huwi. Saat itu, terlihat nenek mereka Ning Surhani pun sampai menangis ketika kedatangan cucunya tersebut.

Anggota KSKP Bakauheni Bripda Putra Soka Satria mengatakan, Reyhan dan Imam datang ke KSKP Bakauheni pada Sabtu (28/05/2022) sore dengan diantarkan petugas kapal ferry Jemla Nusantara.

Saat di atas kapal, kata dia, kedua kakak beradik itu terlihat dalam keadaan kebingungan sehingga langsung didatangi petugas kapal yang kemudian diantarkan ke KSKP Bakauheni.

Baca juga : Rindu Orang Tua, Santri Asal Lamsel Kabur dari Ponpes di Banten

"Kemarin datang ke KSKP Bakauheni dari orang kapal Jemla Nusantara ngebawa 2 orang anak laki-laki ini. Setelah kita tanya, Imam sama Reyhan ini diatas kapal ternyata sudah kebingungan," katanya.

Karena masih susah diajak berkomunikasi, kedua bocah itu pun diberikan makan dan diajak bermain keliling pelabuhan Bakauheni oleh petugas kepolisian.

Ketika sudah tenang, lanjut Bripda Putra Soka, Reyhan dan Imam pun mau terbuka untuk memberikan informasi tentang asal dan tempat tinggalnya.

"Awalnya sedikit sulit. Kita tanya, kita rayu secara perlahan kemudian setelah mereka merasa nyaman dan tidak takut lagi. Mereka ini baru mau terbuka. Mereka ini katanya pulang karena kangen sama orang tua," tuturnya.

Untuk dapat menemukan alamat, tambah dia, pihaknya menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Way Huwi Lamsel dan ternyata benar kedua bocah itu merupakan warga Way Huwi.

"Malem itu mau kita antarkan tapi posisinya hujan dan tidak memungkinkan juga kita cari alamat dimalam hari. Makanya baru siang ini kita antar," jelasnya.

Masih kata Bripda Putra Soka, untuk mencari alamat neneknya itu dirinya mengandalkan ingatan Reyhan yang ternyata sudah hapal jalan menuju rumah neneknya.

"Jadi ngikutin kata Reyhan inj. Dia bilang rumahnya di Way Huwi deket pasar Way Kandis," jelasnya.

Sementara, nenek Reyhan dan Imam, Ning Surhani mengatakan, kedua cucunya itu sudah berada di Pondok kurang lebih selama 1 tahun.

"Mereka berdua ini memang deket bener sama nenek, makanya hapal bener. Mamahnya yang nyuruh mondok di serang banten, udah setahun lah diorang ini di pondok," katanya.

Dia pun tidak menyangka dan merasa bersyukur karena cucunya Reyhan yang berusia 10 tahun dan Imam berusia 7 tahun itu dapat kembali dengan selamat.

"Alhamdulillah seneng, gimana coba kalau enggak ketemu, gimana kalau hilang. Alhamdulillah. Mereka ini cucu ke 4 dan 5,"  tandasnya.

Selain berani, bocah berusia 7 dan 10 tahun itu juga dapat dibilang pintar lantaran dapat tiba dengan selamat meskipun hanya memiliki uang seadanya dari Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten ke Bakauheni.

Anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni Bripda Putra Soka Satria mengungkapkan, kedua bocah kakak beradik itu berangkat dari Rangkasbitung menuju pelabuhan Merak dengan menggunakan kereta api.

"Jadi mereka itu naik kereta api dari Rangkasbitung ke Merak. Ongkosnya Rp.3.000," katanya usai mengantar Reyhan dan Imam kekediaman neneknya di Desa Way Huwi Lamsel, Minggu (29/05/2022).

Setiba di Pelabuban Merak, lanjut Bripda Putra, bocah pemberani itu pun langsung naik ke kapal dengan tidak mengeluarkan uang sepeser pun.

"Enggak kena ongkos diorang itu, enggak tau gimana caranya," tuturnya.

Saat dikapal, lanjut dia, Reyhan dan Imam pun terlihat kebingungan sehingga langsung ditemui oleh petugas Kapal Ferry Jemla Nusantara yang mengangkut.

"Kemarin datang ke KSKP Bakauheni dari orang kapal Jemla Nusantara ngebawa 2 orang anak laki-laki ini. Setelah kita tanya, Imam sama Reyhan ini diatas kapal ternyata sudah kebingungan," jelasnya.

Bripda Putra menambahkan, ketika tiba di KSKP Bakauheni kedua bocah itu ternyata sudah tidak memiliki uang dan mengaku sebelumnya hanya memiliki uang sebanyak Rp.6000 yang telah dipergunakan untuk ongkos kereta api.

"Mereka sudah enggak ada duit lagi, cuman ada Rp6.000 buat ongkos kereta," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : HUT APEKSI, Bima Arya Kaget Saat Ditawari Lonte di Taman UMKM Bung Karno