Pemkot Tidak Hapus Gelaran Putri Nuban di HUT Metro

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Metro, Subehi. Foto : Dok/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota (Metro) memastikan tidak akan menghapus gelaran Festival Putri Nuban dalam perayaan Hari Jadi Kota Metro ke-85 mendatang. Pasalnya, gelaran Festival Putri Nuban tersebut akan diselenggarakan dalam rangkaian Festival Bumi Sai Wawai.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Metro, Subehi menjelaskan bahwa gelaran Festival Bumi Sai Wawai tersebut diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 1 Tahun 1999 tentang Lambang Daerah.
"Kemudian, Peraturan Dasar Kota Metro Nomor 11 Tahun 2002 tentang Hari Jadi Kota Metro, dan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pemeliharaan dan Pelestarian Budaya Lampung," kata dia Jumat (27/5/2022).
Ia menjelaskan, Pemkot juga pernah menggelar festival serupa tanpa nama yang spesifik seperti festival Putri Nuban.
“Sebelumnya Kota Metro pernah menyelenggarakan Festival Budaya Daerah dalam rangka Festival Kota Metro Tahun 2017. Acara ini melibatkan seluruh sanggar seni yang ada di Kota Metro yaitu Bali, Reog, Sumatra Barat, Batak, Lampung dan Tionghoa. Festival ini bernama Festival Budaya Daerah dan tidak menyebut secara khusus Festival Putri Nuban,” terangnya.
Ia menjelaskan, pada Festival Bumi Sai Wawai tersebut rencananya akan digelar seluruh festival baik musik, budaya, maupun UMKM.
“Nah festival Bumi Sai Wawai Kota Metro itu sendiri sudah mencakup semua, dari festival musik, budaya, dan juga Festival Putri Nuban itu menjadi satu kesatuan,” bebernya.
Menurutnya, Festival Bumi Sai Wawai itu berdasarkan pada logo Kota Metro. Dimana logo tersebut tertuang ke dalam Perda Kota Nomor 1 tahun 1999 Metro.
"Jadi, Bumi Sai Wawai itu bukan kalimat yang baru kita dengar ya. Kita sudah mendengar kalimat itu sudah lama,” ujarnya.
Sementara, untuk gelaran adat itu pula sudah sesuai dengan ketentuan adat. Ia mengaku bahwa dalam gelaran tersebut juga akan melibatkan Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) di Kota Metro.
“Jadi kita tetap lakukan gelaran adat itu dan tidak ada festival yang dihapuskan. Justru kita lebih komplek lagi dengan kita taruh juga di agendanya festival musik, festival UMKM dan lain sebagainya. Jadi semuanya lengkap,” tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Walikota Jamin 540 THL Non Database di Metro Tidak Akan Dirumahkan
Selasa, 16 September 2025 -
Polemik THL, KNPI Singgung Janji Kampanye Walikota Metro Soal Kesejahteraan Honorer
Senin, 15 September 2025 -
Stok Aman, DP3AP2KB Metro Pastikan 18.471 Alat Kontrasepsi Tersedia di 23 Faskes
Senin, 15 September 2025 -
Penuhi Undangan Walikota Metro, Mahasiswa Soroti Masalah Jalan Rusak Hingga LGBT
Minggu, 14 September 2025
- Penulis : Arby Pratama
- Editor :
Berita Lainnya
-
Selasa, 16 September 2025
Walikota Jamin 540 THL Non Database di Metro Tidak Akan Dirumahkan
-
Senin, 15 September 2025
Polemik THL, KNPI Singgung Janji Kampanye Walikota Metro Soal Kesejahteraan Honorer
-
Senin, 15 September 2025
Stok Aman, DP3AP2KB Metro Pastikan 18.471 Alat Kontrasepsi Tersedia di 23 Faskes
-
Minggu, 14 September 2025
Penuhi Undangan Walikota Metro, Mahasiswa Soroti Masalah Jalan Rusak Hingga LGBT