• Selasa, 08 Juli 2025

Pameran Foto Dibalik Lensa Ibu-ibu Kampung Kuala Teladas dan Sungai Burung Tuba

Senin, 23 Mei 2022 - 15.53 WIB
204

Suasana acara Pameran dan Diskusi Program Photovoices dengan tema 'Perempuan Nelayan Lampung Dorong Perikanan Rajungan Lestari Kampung Kuala Teladas & Kampung Sungai Burung, Kabupaten Tulang Bawang' di Sheraton Hotel, Bandar Lampung, Senin (23/5/2022) pukul 10.00 WIB. Foto: Didik/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi secara resmi membuka pameran foto dalam Program Photovoices yang merupakan hasil dari kamera ibu-ibu nelayan dari Kampung Kuala Teladas dan Kampung Sungai Burung, Kabupaten Tulang Bawang.

Pameran dan Diskusi Program Photovoices dengan tema 'Perempuan Nelayan Lampung Dorong Perikanan Rajungan Lestari Kampung Kuala Teladas & Kampung Sungai Burung, Kabupaten Tulang Bawang', itu digelar di Sheraton Hotel, Bandar Lampung, Senin (23/5/2022) pukul 10.00 WIB.

Adapun objek foto yang dipamerkan merupakan kehidupan sehari-hari di Kampung Kuala Teladas dan Kampung Sungai Burung, Kabupaten Tulang Bawang.

Dalam pameran tersebut, selain memamerkan foto-foto, juga memamerkan makanan ringan dari daerah Kampung Kuala Teladas dan Kampung Sungai Burung.

Gubernur Arinal mengatakan, program photovoices yang digelar mitra Komite Pengelolaan Perikanan Rajungan Berkelanjutan (KPPRB) Coral Triangle Center dan Photovoices International merupakan pendekatan unik serta inovatif sebagai bagian dari pengelolaan perikanan rajungan berkelanjutan.

Adapun program yang sudah dilaksanakan diantaranya pengembangan dan peningkatan kapasitas perempuan nelayan di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Tulang Bawang.

"Hal itu sebagai contoh nyata kolaborasi banyak pihak. Itu juga bisa diadopsi oleh sektor-sektor yang lain," lanjutnya.

Arinal berharap, program tersebut nantinya juga bisa menjadi wadah menginspirasi perempuan sebagai pembawa perubahan positif, dalam pengelolaan sumber daya perikanan rajungan di Provinsi Lampung.

Menurut Arinal, stok rajungan di Lampung saat ini mengalami tekanan yang disebabkan beberapa faktor, diantaranya penangkapan ikan secara berlebihan atau overfishing, limbah rumah tangga serta penangkapan rajungan dengan alat yang tidak ramah lingkungan bahkan berbahaya.

Namun Arinal mengakui jika Lampung  memiliki potensi hasil kelautan dan perikanan yang sangat besar, sehingga bisa menjadi penggerak perkonomian masyarakat termasuk komoditas perikanan rajungan. (*)

Video KUPAS TV : Personel Polisi Nyaris Dihakimi Warga Saat Gerebek Rumah Pencuri