• Senin, 07 Juli 2025

Lampung Ekspor 1.578 Ton Daging Rajungan ke Amerika Serikat Tahun 2021

Senin, 23 Mei 2022 - 15.28 WIB
274

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat membuka acara pameran foto dan diskusi perempuan nelayan rajungan di Hotel Sheraton, Senin (23/5/2022). Foto:Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung  - Ekspor daging rajungan yang di produksi Provinsi Lampung pada tahun 2021 mencapai 1.578 ton dengan nilai 36,91 juta dolar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 50,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1.383 ton dengan nilai 23,83 juta dolar.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan jika data tersebut menunjukkan bahwa rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan yang dapat diandalkan untuk menopang mata pencaharian masyarakat terutama yang berada didaerah bagian timur. 

"Perikanan rajungan telah mendukung mata pencaharian lebih dari 4.000 nelayan dan 1.000 orang yang mayoritas perempuan bekerja sebagai pemilah dan pengolah rajungan," kata Arinal saat membuka acara pameran foto dan diskusi perempuan nelayan rajungan di Hotel Sheraton, Senin (23/5/2022). 

Ia melanjutkan, jumlah produksi tersebut dapat terus meningkat apabila para nelayan mampu mengelola dengan baik salah satunya menggunakan alat tangkap yang ramah terhadap lingkungan. 

"Daging rajungan sangat digemari oleh semua pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Potensi didaerah timur luar biasa karena sudah tersedia syarat dan daya dukung salah satunya mangrove. Maka ini harus terus dijaga agar ekosistem rajungan tetap terjaga," imbuhnya. 

Ia juga mengungkapkan jika pihaknya telah membentuk komite pengelolaan perikanan rajungan secara berkelanjutan. Komite tersebut melibatkan berbagai stakeholder terkait dibawah Koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 

"Tujuannya tidak hanya berfokus pada aspek nelayan dan pengolahan saja. Namun juga penyederhanaan dan pengembangan kapasitas perempuan untuk berperan aktif dalam pengelolaan perikanan rajungan secara berkelanjutan," terangnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, mengungkapkan jika terdapat tiga daerah di Lampung yang menghasilkan rajungan. Ketiga daerah tersebut ialah Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah dan LampungTimur.

"Tujuan utama ekspor daging rajungan Lampung ini ke Amerika Serikat karena memang negara tersebut yang sudah menjalin kerjasama dengan Indonesia. Ada juga pengiriman yang ke China dan Vietnam namun jumlahnya tidak banyak," terangnya. 

Menurutnya, pada tahun 2021 yang lalu nilai ekspor komoditas rajungan menempati posisi kedua setelah udang dengan nilai jual Rp327.586 per kilogram sementara untuk nilai jual udang hanya sebesar Rp148.211 per kilogram. 

"Lampung juga menduduki posisi ketiga terbesar se-Indonesia setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan menyumbang 12 persen terhadap ekspor rajungan secara nasional di tahun 2020," bebernya.

Menurutnya, sejak tahun 2020 beberapa pihak terkait mulai menaruh perhatian terhadap peran perempuan nelayan di Provinsi Lampung yang memiliki peran penting dalam proses pasca panen rajungan.

 "Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar melakukan penangkapan dengan baik dan benar. Kami juga bekerjasama dengan Pol Air untuk melakukan pengawasan karena memang masih ditemukan nelayan dari luar Lampung yang ikut menangkap rajungan," tutupnya. (*)