• Senin, 07 Juli 2025

Dispertan Pastikan Hewan Kurban Idul Adha di Bandar Lampung Bebas dari PMK

Jumat, 20 Mei 2022 - 13.04 WIB
1.3k

Tim dinas Pertanian saat memeriksa kesehatan sapi di tempat kelompok Ternak Sepakat Makmur Bersama di Pulau Singkep 7, Sukarame, Jumat (20/5/2022). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Bandar Lampung memastikan bahwa hewan kurban Idul Adha di wilayahnya dalam keadaan aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini menjelaskan, ada kelompok peternak binaan Dinas Pertanian yang tersebar di 15 lokasi, yang hampir setiap hari didatangi petugas untuk mengecek kesehatannya.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada gejala yang menunjukan hewan kita terkena PMK, jadi ya masih aman jelang Idul Adha. Khusus sapi persiapan lebaran ini ada sekitar 500 ekor," kata Agustini usai pemeriksaan ternak, di tempat kelompok Ternak Sepakat Makmur Bersama di Pulau Singkep 7, Sukarame, Jumat (20/5/2022).

Terlebih lanjutnya, jelang lebaran Idul Adha ini pihaknya lebih memperketat lagi masuknya hewan ternak ke Bandar Lampung. Mulai dari mewajibkan sertifikat untuk pengawasan lalu lintas ternak, dan bagi daerah yang sudah teridentifikasi ada PMK tidak boleh masuk.

Terlebih lagi untuk lapak-lapak yang biasanya banyak saat jelang Idul Adha, nanti juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya.

"Kita juga selalu komunikasi dengan provinsi dan anggota kelompok binaan lainnya, untuk mewaspadai PMK. Kalaupun nanti ada gejalanya maka cepat dilaporkan ke kita," terangnya.


Agustini juga menghimbau masyarakat, agar membeli hewan kurban di kelompok peternak binaan Pemkot setempat. Hal itu guna menghindari masyarakat membeli hewan yang terkena penyakit, karena disana rutin dilakukan pemeriksaan.

"Termasuk saat pemotongannya, kita imbau masyarakat agar memotong sapi nya di Rumah Potong Hewan (RPH) atau Tempat Pemotongan Hewan (TPH)," imbaunya.

Secara umum tambahnya, ciri-ciri sapi yang terkena PMK adalah mulutnya mengeluarkan air liur yang berlebihan dan di kuku ada bercak-bercak kemudian di mulutnya ada terinfeksi.

"Tapi dagingnya itu boleh dikonsumsi, tapi dengan dimasak matang. Tapi hati nya saja yang dibuang karena biasanya ada bercak," terangnya.


Sementara Ketua Kelompok Ternak Sepakat Makmur Bersama, Bahrun Kholil mengatakan, hingga saat ini PMK itu belum ada dampaknya terhadap ternak disini.

"Ternak disini juga gejalanya belum ada. Sapi kita ambil dari daerah Lampung Selatan dan dari tetangga dan anggota kita," ujarnya.

Menurutnya, walaupun kandang ternak sapi tersebut di tengah permukiman warga, tapi tidak ada yang komplain karena baunya tidak keluar, karena juga dikelola dengan baik.

"Sejak kandang ternak berdiri dari 2016 hingga sekarang usahanya lancar. Untuk hewan kurban di kita alhamdulillah sudah hampir habis dipesan, tinggal 3 ekor lagi," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Bandar Lampung Target Sasaran Imunisasi Measless Rubella