Pemprov Imbau Kabupaten/Kota Beli Hewan Ternak yang Terserang PMK

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi saat memberikan keterangan kepada awak media. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Lampung mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota untuk dapat
membeli sapi milik peternak yang dinyatakan positif mengidap penyakit mulut dan
kuku (PMK).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov
Lampung, Kusnardi, mengungkapkan jika usai dibeli ternak yang terserang PMK
tersebut dapat disembelih sebagai upaya memutus rantai penularan.
"Bagi kabupaten yang sudah terkena, itu kita minta
isolasi, kalau bisa disembelih oleh pemerintah agar tidak terjadi penyebaran
berlaNjut. Sedangkan untuk kabupaten yang belum, kita lakukan peningkatan
pengawasan," katanya usai rapat penanggulangan PMK di gedung Balai Keratun
lingkungan kantor Gubernur Lampung, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, PMK bukan termasuk penyakit yang berbahaya
lantaran tidak menular kepada manusia. Selain itu untuk tingkat kematian juga
tergolong rendah hanya 5 persen.
"Bahkan, hewan yang sudah dinyatakan positif dan
sembuh itu dagingnya bisa dimakan. Tapi kita tetap waspada karena ini penyakit
yang penyebarannya cukup cepat untuk sesama hewan ternak," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan jika pihaknya telah menyiapkan obat
serta vaksin yang akan diberikan kepada hewan ternak guna meningkatkan
kekebalan tubuh pada hewan tersebut.
"Kita lakukan sejumlah langkah karena kita di
tingkat provinsi sudah membentuk satgas dalam rangka penanggulangan PMK yang
melibatkan komponen terkait. Kita juga mendorong kawan-kawan didaerah untuk
melakukan hal yang sama," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengungkapkan jika sapi yang terserang PMK saat
ini berjumlah 16 ekor dan 1 ekor dinyatakan mati.
"Untuk yang positif sekarang ada 16 ekor dan 1 ekor
mati. Sementara yang suspek ada 47 ekor. Angka konfirmasi ini tergolong rendah
jika dibandingkan dengan jumlah populasi hewan ternak sebanyak 860.951
ekor," terangnya.
Ia juga
mengungkapkan jika saat ini pihaknya tengah menunggu pengiriman vaksin dari
pemerintah pusat yang diperkirakan akan tiba pada bulan Juli mendatang.
"Untuk alokasi nya berdasarkan dengan sebaran kasus
yang ada di daerah masing-masing. Totalnya sendiri kita masih menunggu dari
pusat karena memang stok nya sangat terbatas," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ketua AMPPSI Temui DPR dan Kemendag, Desak Pemerintah Segera Hentikan Impor Tapioka
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Teknokrat Indonesia Raih Medali Emas di ISAAC Newton Competition 2025
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Dosen Teknokrat Latih Guru Terapkan Permainan Edukasi untuk Pembelajaran Mendalam di SMAN 1 Sumberejo Tanggamus
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Target 6 Bulan, Bandara Radin Inten II Wajib Layani Penerbangan Internasional
Jumat, 15 Agustus 2025