• Sabtu, 20 April 2024

Kasus Pembunuhan Anggota TNI Belum Terungkap, LPW : Jika Kasatreskrim Tak Sanggup, Nyerah Saja

Kamis, 19 Mei 2022 - 17.50 WIB
896

TKP Pembunuhan anggota TNI, cafe Tokto Space. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sudah 5 hari dan 30 saksi diperiksa, Ketua Lampung Police Watch (LPW), M.D. Rizani soroti kasus pembunuhan anggota TNI AD di Cafe Tokyo Space yang juga belum diketahui pelakunya. Rizani pun menyarankan Kasatreskrim agar menyerah dan menyerahkan kasus tersebut ke Polda Lampung jika tak berhasil diungkap.

Rizani mengatakan jika Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung tidak sanggup menangani kasus tersebut, lebih baik diserahkan ke yang lebih sanggup.

"Naik setingkat lah, berarti ke Polda lah dia, bilang ke kasat nyerah lah dia, nyerah," katanya saat dihubungi Kamis (19/5/2022).

Disinggung terkait apakah kasus ini merupakan ujian bagi Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Rizani menjelaskan ini merupakan tugas wajib sebagai polisi.

"Bukan uji, tapi wajib, tidak perlu diuji-uji. Kalau dia berhasil ungkap, tidak perlu nuntut tepuk tangan karena ini tugas. Dia ditunjuk sebagai pejabat Kasatreskrim merupakan tugas dia itu," ujarnya.

Rizani menegaskan jangan pula Kasatreskrim minta apresiasi dan tepuk tangan jika kasus tersebut berhasil.

"Itu tidak penting kecuali kasusnya istimewa, ini cuma pembunuhan biasa, mencabut nyawa orang, dimana kebetulan korban seorang anggota TNI," ucapnya.

Rizani berharap agar polisi segera mengungkap karena disitu ada institusi, dimana korban adalah anggota TNI.

"Jangan sampai pihak-pihak lain yang menemukan tersangka nya. Kalau polisi lambat menyikapinya nanti ada pihak-pihak lain yang mengambil sikap sendiri, itu semakin memperkeruh," ujarnya.

"Ya kalau benar tindakannya, kalau ternyata salah malah nambah korban lagi, kan masalah," lanjutnya.

Rizani mengatakan pihak polisi harus bekerja cepat dalam menangani kasus ini karena mereka sudah digaji dan diberikan fasilitas oleh negara.

"Diberikan pangkat, diberikan fasilitas oleh negara untuk kerja cepat, bukan kerja lambat. Kalau kerja lambat, bikin aja detektif swasta. Namanya swasta, kerja modal tipis-tipis," ucapnya.

Rizani menegaskan Kasatreskrim seharusnya bisa mengungkap kasus tersebut karena ketika kejadian di Tokyo Space tentu Anggota TNI tidak sendiri, tentu banyak saksi-saksi.

"Yang mati di tengah kebon aja, tidak ada saksi bisa terungkap. Lalu apa sulitnya dengan orang yang mati di tengah kebun singkong, tebu, mati hanyut, bisa terungkap," ujarnya.

Rizani menjelaskan Kasatreskrim harus segera mengungkap pelaku dan jangan sampai disembunyikan karena akan membuat masyarakat menjadi berasumsi tidak benar.

"Polisi harus betul-betul membuat jernih terkait perkara ini, siapa pelakunya, siapa saksinya. Jangan sampai masyarakat berandai-andai ternyata oknum pelaku nya, ini malah membuat masalah baru," katanya.

"Kabarnya kan terkait pelaku sudah ada asumsi di masyarakat, dimana pelaku juga oknum," lanjutnya.

Untuk kedepannya, Rizani menambahkan agar pihak polisi bisa menjamin keamanan di tempat hiburan dan cafe supaya masyarakat merasa aman ketika berada di tempat tersebut.

"Jadinya masyarakat tidak tenang dan gelisah ketika ingin ke cafe karena ditakutkan ada pelaku serupa. Makanya jika perkara tersebut tidak berhasil diungkap, ya harus disegerakan sifatnya," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Buruh Di Palas Lamsel Tega Setubuhi Bocah 5 Tahun