• Kamis, 25 April 2024

1,5 Juta Anak di Provinsi Lampung Jadi Sasaran Program BIAN

Rabu, 18 Mei 2022 - 13.37 WIB
137

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, saat dimintai keterangan usai memberi sambutan pada acara BIAN di SDN 1 Rawa Laut, Rabu (18/5/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 1.598.957 anak berusia 9 bulan hingga 12 tahun yang ada di Provinsi Lampung akan mendapatkan suntikan imunisasi pada program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar target tersebut dapat tercapai secara maksimal.

"Dari target tersebut kami harapkan capaiannya berada di angka 95 persen dapat terlaksana selama dua bulan, yaitu pada bulan Mei dan Juni mendatangkan," kata Chusnunia (Nunik), saat dimintai keterangan usai memberi sambutan pada acara BIAN di SDN 1 Rawa Laut, Rabu (18/5/2022). 

Guna mencapai target sasaran tersebut lanjut Nunik, pihaknya akan memaksimalkan pendistribusian vaksin sementara untuk tenaga kesehatan secara pro aktif mendatangi sekolah-sekolah.

"Tenaga kesehatan akan pro aktif menyasar ke anak-anak yang ada di sekolah. Sementara yang belum sekolah maka bisa ke posyandu atau nanti akan di datangi langsung ke rumah-rumah," imbuhnya.

Ia juga mengajak kepada orang tua untuk tidak takut dalam memberikan imunisasi kepada anaknya. Imunisasi tersebut sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat.

"Ini penting kesehatan dan keselamatan jiwa sang anak, jangan dianggap remeh karena ini penting guna generasi selanjutnya. Lampung merupakan penduduk tinggi dan punya tantangan salah satunya kesehatan yang dapat dicegah melalui imunisasi," terangnya. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengungkapkan, program BIAN akan memberikan imunisasi tambahan seperti Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib.

"Vaksinnya semua yang belum lengkap kita lengkapi, tapi yang kita kejar memang rubella. Vaksin ini untuk memberikan perlindungan kalau tidak vaksin perlindungan terhadap penyakit kurang," ungkapnya.

Reihana mengaku kebutuhan vaksin telah dipenuhi oleh Kementerian Kesehatan secara bertahap. Namun pihaknya tengah mengajukan tambahan spuit injeksi atau jarum suntik.

"Vaksin memang sudah didrop dari pusat dan memang bertahap. Hanya kita yang lagi minta terus ini spuit injeksi karena itu belum tercukupi. Namun kita dari provinsi juga ada pengadaan dan sedang berproses," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : Buka Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Basis Jurnalis | Prof Fatimah Bagi Pengalaman Raih Golongan IV